Sunday, September 15

Blog

<strong>Misteri, Cinta, dan Lava Mayon</strong>
Internasional

Misteri, Cinta, dan Lava Mayon

03 Februari 2023 Sekitar seribu dua ratus orang terbunuh pada 01 Februari 1814, ketika aliran lava Gunung Mayon mengubur kota Cagsawa Oleh: Daniel Kaligis Editor: Denni Pinontoan Sumber: kelung.id – 01 Februari 2019 Gambar: Mayon Volcano – britannica.com CÓMO ESTÁ, maligayang pagdating sa Albay 1814. Memandang Camarines Sur di utara, masih mengenang erupsi yang singgah di jantung Legazpi. Cerita rakyat nyaris tak pernah digubris: Panganoron dan Magayon bercinta menampik perjodohan dengan Pagtuga. Ayah tak setujuh anak perempuannya, Magayon, menjalin kasih dengan Panganoron. Magayon memilih pergi, melintas rimba menemu tualang cintanya. Namun, dikejar anak-panah beracun dari anak buah sang ayah. Panganoron mau menolong kekasihnya Magayon yang sekarat, membungkuk dia, tetiba ...
<strong>Sajak Gulita</strong>
Susastra, Travel

Sajak Gulita

03 Februari 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Dawn – Bromo Sunrise SEJARAH menera tanda, dibaca hari ini. Ada yang sepertinya terlupa oleh sistem: Bilik hipokrit yang dibiar meluas menjadi borok di bawah kulit peradaban, lalu, meletus badan: darah, asap, api, petaka datang beruntun dan tanpa mampu dielakkan. Kelam di pucuk tuju saat dawn, orang-orang berkeringat, berbisik puisi alam elok. Jauh di sana, hanyut, tenggelam, hilang. Mungkin tentang borok yang dianggap lunas ketika kemenangan ada di puncak, kangen kemudian perlahan menapak turunan, berliku membawa letih dan sunyi… Biru, hijau, gradasi lenyap, di sana di Bromo. (*)
<strong>Kamanga dan Kenyatta</strong>
Esai, Internasional

Kamanga dan Kenyatta

02 Februari 2023 Lembaga penyiaran umum tertua di dunia, berkantor pusat di Broadcasting House di Westminster, London, punya program ‘Face to Face’ yang mewawancarai Jomo Kenyatta, pejuang kemerdekaan dan politikus Kenya — pernah menjabat sebagai Perdana Menteri 1963 hingga 1964, berikutnya menjabat sebagai Presiden dari tahun 1964 hingga 1978. Ia adalah kepala pemerintahan pertama di Kenya yang memiliki latar belakang penduduk asli, dan berperan penting dalam mengantarkan Kenya dari yang sebelumnya jajahan imperium Britania menjadi negara merdeka. Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Kapenguria Six – sumber foto: diasporamessenger KAMANGA nama tempat, nama orang, dan ada di banyak lokasi. Menyeberang arah utara di atas laut Sulu anda akan bertemu Kamanga. Ada suatu tempat yang jaran...
<strong>Sandar di Liang Lolong</strong>
Estorie

Sandar di Liang Lolong

01 Februari 2023 Status negeri, bentuk pendidikan sekolah dasar, kepemilikan pemerintah daerah, ada surat keputusan pendirian sekolah, ada izin operasional. Anda boleh telisik di mesin pencari, nama ini terrekam asing, satu dua data anda bersua, mungkin tanpa pengenal yang buat kita lebih akrab… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Perahu sandar di dermaga dan para penjemput. TIADA pemberita di sana, tukang tulis, tukang wawancara, sibuk memerhati politik di ibu negeri, di kabupaten. Manakala sandar di Liang Lolong, saja berjumpa anak-anak bercengkrama dekat perahu. Ada dua tiga mungkin lebih penjemput dengan sepeda motor, wajah penuh tanda tanya, namum senyum mereka niscaya lebar. Berapa tahun silam datang, kemudian menulis beberapa peristiwa kecil: ‘Pantar, Siapa Gentar’. Berita d...
Subuh di Fakfak
Susastra

Subuh di Fakfak

31 Januari 2023 Oleh: Dera Liar Alam PERAHU-PERAHU hilang di ufuk, kapal merapat dan sandar di dermaga. Mereka yang pergi, berlayar ke tanah jauh, ada yang tiba dalam rindu... Daratan ini seperti bagian badan bersambung tangan terentang, dan teluk memeluk; kepalanya adalah puncak-puncak yang menjulang lebih dari seribu meter dari permukaan laut... Bincang kami melebar ke Teluk Berau, Pulau Tugu Seram, Karas, Bomberay, hingga Laut Arafura. “Saya dengar kisah dari tua-tua di sini.” Demikian Ade Indra mengulas. “Orang-orang Key datang ke Fakfak. Mereka mengembara ke gunung-gunung. Tapi, itu sudah lama sekali, dulu, saya tidak tahu tahun berapa waktu lalu. Pokoknya orang-orang tua di sini menyebut begitu.” Tangan Ade Indra menunjuk pulau kecil yang bersebelahan Pulau Tugu Seram dan P...
Mewahyukan Sajak Bulan
Susastra

Mewahyukan Sajak Bulan

31 Januari 2023 Oleh: Dera Liar Alam Bulan menari, "Ah, tidak!" katamu menirukan monyong gaya pembawa acara tivi Awan yang menari dihembus badai angkasa... Lalu kita tertawa pura-pura senang, bersandiwara seumpama bulan Kau berdiri, meregangkan tangan ke arah langit kemilauan, Dan membentuk bulatan di atas kepala... Aku menirunya, meregangkan tangan, membentuk bulatan di depan badan. Sajak-sajak gelisah, nubuat bulan sudah ribuan zaman digoda teori dentuman, the oscillating, kuantum, berayun, steady state... "Aku bulan, bulan-bulanan," begitu desismu di kuping, menempel di pipi, di rambut tergerai diterpa badai nafsi dan ego... Merekah merah, tapi bulan jingga, perlahan bulan-bulan kita retak. Cerita pendaratan didongengkan perang dan pendarahan. Bulan buyar... Kit...
<strong>Hukum Jagung dan Black 47</strong>
Internasional

Hukum Jagung dan Black 47

31 Januari 2023 Phytophthora infestans, yakni jamur air yang dikenal sebagai Oomycetes, dianggap penyebab gagal panen kentang era 1845 dan beberapa tahun setelahnya – di Irlandia, merembet ke Dataran Tinggi Skotlandia, medio 1846, menyebabkan emigrasi besar-besaran ke Amerika Serikat, dan maut bagi orang-orang yang sakit dan kelaparan. Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Twilight di tepi sumber air bumi. SUATU waktu di pertengahan abad Sembilan Belas, sanitasi tidak terjaga di pulau-pulau dan daratan di Barat Laut Eropa, termasuk di Laut Utara, dan Kepulauan Utara, di Samudera Atlantik, negeri yang ditindas Britania Raya zaman itu. Keadaan lingkungan buruk dan kotor membikin penyakit hawar merebak. Kentang yang merupakan sumber utama makanan masyarakat di sana gagal panen sebab dih...
Dalam Mengenang
Susastra

Dalam Mengenang

28 Januari 2023 Oleh: Oppy FritSia Gambar: Suatu siang di Insana Utara Bening senyummu kian hening di semerbak doaku Seperti wangi cinta yang pernah kita dekap bersama Karenanya tiada jua surut kasih itu Meski nyanyianmu telah sunyi Telah terlepas dari hari-hari yang masih harus kulalui Suatu ketika Di sejuk tuturmu berbahasa mesra Berumpama tentang kelopak-kelopak putih bunga kesayanganmu Katamu, Seperti itulah Dik kuntum-kuntum doa kita… Putih bermekaran memulihkan kekelaman nestapa jiwa Kini, Sendirian kucoba meletakkan kekelaman itu Pada kelembutan kelopak putih bunga doamu Dalam jiwaku… (*) Jakarta, 28 Januari 2010 Dari catatan 28 Januari 2006 — Januari Putih
Bayang di Teluk
Susastra

Bayang di Teluk

28 Januari 2023 Oleh: Dera Liar Alam ENTAH diingat, suatu sore saya menata kamera untuk memetik cahaya di nadir, memintalnya sebagai gambar — bayang itu sudah sering berada pada titik itu, di sana: 12° below the horizon, mengenang seseorang yang bercerita pengalaman kegilaan manakala jatuh cinta. Berkali-kali mengalami dan terus mencinta, kisah ini tentang sajak silam yang pantulannya menjadi bayang di teluk. Perjumpaan teks karena gambar, Jamal menulis tentang sesuatu peristiwa: Lalu kehidupan katamu memang mesti dirayakan Sedang di sini belum kucium bau pesta Justru muncul serupa cemas pada sisa usia Melekat di detak hari-hari Merambati ruang hampa ego sendiri Lalu rindu sebatas runtutan kata-kata Terbaca oleh sesiapa Namun dengan ejaan berbeda Hidup dalam realita Adalah der...
Perpisahan
Susastra

Perpisahan

27 Januari 2023 Oleh: Pa IR Penulis tinggal di Subo, Alor Selatan 🖇Baca sajak Pa IR di sini: Bercerita pada Senja Sedih, Itulah yang kurasakan Saat kamu memutuskan untuk pergi selamanya Aku tidak mengerti apa maumu Mengapa segalanya sulit bagiku… Padahal kita sudah sama-sama dewasa Dan pernah punya komitmen untuk terus bersama. Namun, Seiring waktu berjalan… Kamu berubah jadi egois Dan tidak lagi peduli denganku Air mata ini seakan menjadi saksi bisu perpisahan di antara kita… Perpisahan sangat menyakitkan bagiku Hilang sudah impianku, Menghabiskan masa tua bersamamu… Hilang sudah angan-anganku, Mencintamu seumur hidupku… Aku hanya berharap, Apa pun pilihan hatimu… Kamu bisa dapatkan bahagiamu, Yang tak mampu kuberi untukmu… Selamat tinggal kasih… Kini kisah kita cuma t...