Sunday, September 15

Blog

<strong>Bapa Abner</strong>
Editorial

Bapa Abner

28 Februari 2023 Guru Rumaikeuw, begitu orang-orang di sana mengenalnya. Mestinya ia sudah pensiun pada 01 Agustus 2012. Tapi, pada usia 62 tahun ia masih giat mengajar. Saya bertemua dia akhir 2013, kemudian mendokumentasikan foto dan tulisan ini. Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Bapa Abner, usia enam dua. LAMA tidak bertemu, samar saya memandang deretan foto Franz, seorang teman di Papua, saya bertanya, “Kalau tidak salah, itu bapa Abner Rumaikeuw, di Pasir Putih?” Franz yang menetap di Manokwari itu bilang, “Memang muka mirip dengan guru Rumaikeuw, tapi beliau itu pak Yohanes Ariks.” Pikiran saya melantur pada orang-orang yang berjuang di bidang pendidikan di negeri ini. Saya coba mencari data, sejauh ini belum beroleh dan tidak mendapat kabar tentang guru Rumaikeuw. Kisah pe...
<strong>Ragnorok</strong>
Susastra

Ragnorok

25 Februari 2023 Berhala hidup kembali, dia masuk dalam tubuh fana, menari, bersorak suara lantang. Gudarnas skymning, ramalan maha mulia terbenam di langit merah. Mantera dibaca berulang-ulang, dongeng kerajaan seberang samudera entah… Anak-anak berlari di gelombang, pulang tergesa-gesa di gubuknya yang terjajah miskin pemikiran. Hingga tua tiba, menjadi berhala sepanjang zaman… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Pulang ke tanah warisan – foto DAX Tengada... Dua mengepak sayap senja Pulang berpasang-pasang... Julang di relung tebing jauh di belantara jiwa mendekam rindu sungai bersua muara di telaga-telaga jingga manakala dawn menyelimut sunyinya tirai gemawan: di sana, di pucuk samudera, gemuruh memburu, luruh buih-buih jilati akar mangrove jilati hutan mati jilati lumpur pasir...
<strong>BUAT LANDU 8</strong>
Susastra

BUAT LANDU 8

25 Februari 2023 Dari Syair Peziarah Puncak Grasberg Amungme, Mimika, Papua 1997 Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Editor: Daniel Kaligis Gambar: Mengintai siapa yang lewat – foto DAX AKU membuka kelopak mataku dalam takjub. Tapi menakutkan… Dunia asing yang digerus mesin-mesin penjagal Tanah Amungme… …Ibuku… Mengapa kau hempaskan aku ke sini, Landu? Mulutku kelu tanpa aksara yang selalu mengalir bagaikan sungai Pamona yang kini menghitam dan tertimbun  ampas ampas keserakahan kompeni… Oh Nemangkawi… Mengapa engkau membisu ketika gugusan kepala ibuku mereka belah membunuh sabda-sabda Tuhan, mengeringkan amsal-amsal dan kami berjalan tanpa jemari-jemari keperkasaan. Suara-suara auman berdentum memenggal jiwa-jiwa yang kelu...
<strong>Estorie Teluk Guantanamo</strong>
Hukum & Kebijakan, Internasional

Estorie Teluk Guantanamo

23 Februari 2023 Ingat tembang Guantanamera, lagu itu mengisahkan gadis-gadis Guantánamo. Sajak menghadapi kematian di hadapan sang matahari dalam rindu dan miskin, dihibur gelap, hutan, gunung dan samudera. Guantánamo, one of largest and best sheltered bays in the world. Provinsi itu terkenal sebab menghasilkan tebu, kopi, dan coklat… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Base Naval de la Bahía de Guantánamo Sumber gambar: Mapcarta BAHÍA de Guantánamo adalah teluk di tenggara Kuba, pelabuhan besar di selatan pulau. Amerika Serikat menguasai Teluk Guantánamo di bawah perjanjian Kuba Amerika tahun 1903. Pemerintah Kuba sekarang menganggap keberadaan Amerika di teluk Guantanamo ilegal, mereka berpendapat bahwa perjanjian Kuba Amerika melanggar artikel 52 Konvensi Wina tentang Hukum Perj...
<strong>Rhyme of Grief</strong>
Susastra

Rhyme of Grief

23 Februari 2023 Suara serak bersenandung di kerumunan, "Lapar," ujar dia pura-pura sedih. Kerumunan menunggu antrean jajan serampangan mahal ditaburi keju susu coklat nan dikira kenyangkan jiwa. Angin amat kencang mengamarkan badai, seseorang menyodorkan rokok pada tuan di atas gerobak sampahnya. Lalu bertanya, "Sudah makan." Tuan di atas gerobak bilang, "Sudah." Tegas tuan, bibirnya gemetar, tangannya menyambut lemah - walau nyata tegar walau sangat jelas lengannya berurat goyah. Tuan. Dia tertawa lebar tanpa desis, menyambut sore. Tuhan, regulasi menimbun waras dengan sampah peradaban. Tuhan yang pulang ditelan samudera... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Twilight AZURE, mana senyum kaku-mu, duhai gulita. Derai gerimis di bawah lampu jalan, para belia menadah telapak untuk k...
<strong>Renascent</strong>
Susastra

Renascent

23 Februari 2023 By: Mary Maureen Antoinette Colorado 2010 Photo: Port Memories of youth, long forgotten dreams, old longings — You've set off deep reverberations within me… Recalling these wonderful and magical things, rekindling passions that were whisked away by time and circumstance. Your love has made me hear my heart again, and now my soul not only speaks, but sings. (*)
Misionaris, Penjajah, dan Sayap Kebebasan
Internasional

Misionaris, Penjajah, dan Sayap Kebebasan

23 Februari 2023 Port Vila berada di pantai selatan pulau Efate. Kota terbesar, sebagai pusat ekonomi dan komersial Vanuatu. Sajak perang, laut, gelombang, pulau-pulau. Tuntaskan dentum mesin pembasmi, simpan saja semua senjata atau daur jadi pacul dan traktor. Di sini, secarik catatan kertas pengalaman manakala bertualang di Bumi Melanisia… Oleh: Daniel Kaligis Menulis dan bersajak di Zazapuanstone Gambar: Perempuan Melanisia – foto dax REPUBLIK VANUATU adalah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan. Berada di timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, sebelah barat Fiji dan di selatan Kepulauan Solomon. Semasa penjajahan negeri itu diberi nama New Hebrides Islands. Damai dan teduh. Penjelajah Portugis Fernando de Magelhaens memberi nama Samudra Pasifik. Sebagia...
Dongeng Tiga Bait
Esai, Susastra

Dongeng Tiga Bait

22 Februari 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Teach me your path. USAI berbaring lima jam, Mamiek sudah mandi, sudah berkumur, rapi dan wangi, lalu pasang status di medsos. Sama seperti tetangga sebelah, Rohana, biasa disapa Han. Pasang status agak stress, “Pasti disembuhkan.” Walau, mati ternyata juga pasti. Iman, kerabat Han menggigau, itu ujung erangannya sebelum usianya diam seterusnya. Suara toa ‘renung pagi’ dibantai deras gemuruh badai. Hujan mengetuk-ngetuk atap rumah di kota sejuk sebab angin tengah musim. Orang-orang bangun terlalu dini mengemas cemas. “Yang buta melihat.” Tukang sulap berteriak memaki umat. “Amen!” kata orang-orang kudus, dibalas, “Amin.” A minus, angka terpaksa waktu kuliah belajar kebenaran-kebenaran relatif. Buta hati paling banyak kaumnya. Kalau...
<strong>Berkongsi Kenangan</strong>
Editorial

Berkongsi Kenangan

20 Februri 2023 Pernah, ambang malam seorang ibu muda datang di depan rumah, wajahnya lusuh. Bercerita panjang lebar tentang pekerjaannya, tentang kerabatnya yang sakit dan ia ingin menebus harga obat. Saya memberi seberapa yang ada di saku. Dia minta lagi. “Saya kerja di jalan Gunung Nona, besok saya kembalikan uang itu, anggap saja pinjaman,” urai perempuan muda itu dengan tangis tertahan. Meminjam dari kawan, saya memberinya sebagai penghiburan dan kenangan buat dirinya yang kerap menghitung jumlah setorannya seraya menyelipkan beberapa receh di kantong tak terdeteksi... Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Keramaian di desk pembayaran dekat pintu masuk-keluar. LOGIKA masker itu sebenarnya tidak berguna di mall, di restaurant, di kafe di mana saja di public space, bila yang datang...
<strong>Menjelang pagi</strong>
Susastra

Menjelang pagi

17 Februari 2023 Kode 60. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Ambang pagi di Pasir Panjang Ketika aku sampai Pintu tertutup Hanya patahan jalan Dan malam tinggal sebagian Aku ikuti angin Sebelum waktu menjatuhkan pagi Dari lubang jendela Kulihat lilin yang dingin Dan kain basah Di atas kening anak kita Tapi aku hanya nama Yang mengembun di kaca Ketika pagi tiba menyentuh ruang kamar kita