Sunday, November 24

Tag: Wanua

Pemilihan Umum a la Republik Wanua
Budaya, Opini

Pemilihan Umum a la Republik Wanua

Medio, April 2019 Oleh: Daniel Kaligis PILIH UKUNG di Wanua, orang-orang berbaris di belakang para kandidat. Barisan mana paling panjang, maka otomatis kandidat tersebut jadi Ukung, Pemimpin Wanua, Kepala Kampung. Ini riwayat tua Makatana yang tak ada dalam prasasti, dan jadi hikayat manakala Minahasa berindonesia hari ini. Jika demokrasi adalah tujuan bersama, mengapa kita tidak mengevaluasinya? Jangan-jangan negeri kita ini sementara mengidap paradox democracy yang membikin begitu banyak kegilaan baru. Tajuk lama kurang evaluasi, kita selalu memilih pemimpin, lalu rakyat terpecah karena konflik. Wajah politik Indonesia, dari pusat kuasa hingga carang-carangnya di daerah merona banyak warna. Tak kenal malu pada perpecahan anak bangsa yang terus bertikai karena berbagai sebab, sa...
Purnama China
Budaya, Susastra

Purnama China

27 April 2021 Oleh: Dera Liar Alam NEGERI-NEGERI di timur rayakan full moon festival pada pertengahan musim gugur. Orang-orang menikmat purnama di tepi danau atau di atas bukit, atau di tepi pantai: dewi khayangan turun ke bumi membawa ramuan panjang umur bagi manusia. Di kampung saya, ada saat di mana bulan disebut ‘purnama china’, yaitu sehari dua sebelum full moon, dan sehari dua sesudah full moon, manakala bulan terlihat agak sipit. Senang sekali menonton fenomena malam purnama china dari punggung perbukitan wanua Kawatuan di mana gelombang di lour tampak gemerlapan keemasan. Dendang tercipta, se wewene ‘mengantar’, nyanyi ‘lolombulan menembo-nembo’. Kisah percintaan di zaman perang. Nyaku koffië sajak, menyinta sepenuh cawan, kau, senyum kaku semesta yang memecah di kecipak ri...
Le Paria
Estorie, Guratan

Le Paria

19 Mei 2020 Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Lead ini terasa panjang bagi anda yang bukan Asia, atau bagi anda yang tinggal di Asia, namun terus saja memeluk dan menggenggam Barat sebagai keyakinan. Sore jauh di sana, dari jendela saya menatapnya, seraya menyanyikan Song for the Outsiders dalam nada O Ina Ni Keke... ADA YANG terbuang, tersingkir, dan asing. Tak hanya bagi mereka: orang buangan, terjemahan untuk judul yang sementara anda nikmati. Tidak penting anda pernah terbuang. Atau, mungkin saya orang terbuang itu, entahlah. Kenyataannya hingga saat ini saya berada di negeri seberang, bukan untuk urusan seperti yang terkisah dalam kitab sejarah perjuangan berdirinya sebuah negara, dalamnya bergelut penghiburan menyatukan banyak bangsa dan pembeda-pembeda...