Tuesday, November 19

Tag: Liang Lolong

Cerita Seribu Berita
Susastra

Cerita Seribu Berita

02 Maret 2023 Oleh: Ponti M. W. Penulis tinggal di Alor, NTT Gambar: Pantai Liang Lolong Di tepian pantai Liang lolong Menatap laut biru di balik lukisan pulau Ternate Cahaya pagi merekah Baris mangrove jangkau lamun berkibar gelombang samudera Pepohon tua tegak reka tiang tiang laut Cerita berita mengering Taburkan kuning kemuning kenangan Debur arus hempaskan riak Di sana, di tepian Pantai di tepi berselimut permadani pasir putih Di pantai Alumang kami tiba Dan merah jingga warnai langit awan gemawan-mu Sepanjang tepi dan laut gelap, api menyala semangat Kita memandang gemintang, perahu lampu jauh di seberang Kembali ke peraduan di balik pulau Lembata Beta tunggu datanganmu Menyatu cerita dalam seribu kisah
<strong>Sandar di Liang Lolong</strong>
Estorie

Sandar di Liang Lolong

01 Februari 2023 Status negeri, bentuk pendidikan sekolah dasar, kepemilikan pemerintah daerah, ada surat keputusan pendirian sekolah, ada izin operasional. Anda boleh telisik di mesin pencari, nama ini terrekam asing, satu dua data anda bersua, mungkin tanpa pengenal yang buat kita lebih akrab… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Perahu sandar di dermaga dan para penjemput. TIADA pemberita di sana, tukang tulis, tukang wawancara, sibuk memerhati politik di ibu negeri, di kabupaten. Manakala sandar di Liang Lolong, saja berjumpa anak-anak bercengkrama dekat perahu. Ada dua tiga mungkin lebih penjemput dengan sepeda motor, wajah penuh tanda tanya, namum senyum mereka niscaya lebar. Berapa tahun silam datang, kemudian menulis beberapa peristiwa kecil: ‘Pantar, Siapa Gentar’. Berita d...
Pantar, Siapa Gentar
Esai, News

Pantar, Siapa Gentar

16 Februari 2022 Pulau-pulau seberang: di sana, nanti, menabur kembang duka bagi Astri dan Lael… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Orang-orang di Pantar, Maret 2021 KAWAN seperjalanan, kita mengitar Pantar. Di ujung pantai Liang Lolong, dusun sepi, pagi sunyi, orang-orang satu-satu. Lomboan bersabda di depan mesin merah yang mogok sekian lama, “Malaikat dari suku manapun jangan percaya bila dia berfirman dusta.” Pagi sunyi, dusun terhenyak, orang-orang terkumpul satu dua tumpukan, hari memanas di Maret 2021. Perempuan rambut dikuncir, berikat bunga merah. Anak-anak menonton adegan. Lelaki bertelanjang dada. Caribera di atas motor cepak, mengangkat lengan dan beban. Kita foto di puncak, memandang Pulau Buaya. Kami menyinggahi tepi elok di sejumlah ...