Staakt-Het-Vuren
08 April 2024
Suatu musim nan entah di 2017 jiwa lantunkan sajak rimba ‘Sapa Suruh Teken Tentara’, dia ada di depan cermin — sungai darah senja jingga, menyala…
Oleh: Daniel Kaligis
Gambar: Batalyon Worang
HEUGENIS menajam, ketika A.E.K. membersih laras senapannya. Lewat delapan puluh lima bulan, bayang membuncah manakala Suraro membaui tanah kelahiran, Samberong, Sasapuan, Welong, Watuharan, Tatalootoken, hutan kecil berbatas kabun yang terlantar karena masyarakat sudah menyingkir. Perang saudara berkobar.
Kala itu, lebih tujuh tahun silam dalam ingatannya di pagi yang beda, sandi Senopati membawa mereka menyusur Amahai, Buru island, Masohi, dengan Landing Craft Infantery tuju Ambon bersama batalyon Worang. Medio 28 September 1950 mereka mendarat di Tulehu, matahari belum t...