Sunday, May 5

Tag: Jakarta

<strong>Mimpi Naomi</strong>
Film & Video, Gaya Hidup

Mimpi Naomi

05 Maret 2023 Siapa berjalan di depan? Perempuan! Beri dia jalan, biar dia berlari menembus mimpinya... Oleh: Daniel Kaligis Foto: Berjualan di trotoar Jl. M.H. Thamrin BERTEMU Naomi di depan gedung Sarinah, Jl. M.H. Thamrin, Gondangdia, Menteng – Jakarta Pusat. Minggu pagi, 2018, Asian Games sementara berlangsung di dua kota: Jakarta dan Palembang. Orang-orang lalu-lalang, pejalan kaki hilir-mudik, tukang jual ada di trotoar. “Semakin maju Indonesia, aku pendukung pak Jokowi. Aku bangga pak Jokowi, ekonomi kita benar-benar sebentar lagi akan bagus, semua jalan-jalan dibuka, jangankan di Jakarta, sampe ke Papua udah dibuka,” kata Naomi. Jualan kaos ketika ‘Car Free Day’, itu Naomi. Saya membeli satu, Lucky Brand. “Kaos ini dijual di luar negeri, ada di Los Angeles California...
<strong>Sandar di Liang Lolong</strong>
Estorie

Sandar di Liang Lolong

01 Februari 2023 Status negeri, bentuk pendidikan sekolah dasar, kepemilikan pemerintah daerah, ada surat keputusan pendirian sekolah, ada izin operasional. Anda boleh telisik di mesin pencari, nama ini terrekam asing, satu dua data anda bersua, mungkin tanpa pengenal yang buat kita lebih akrab… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Perahu sandar di dermaga dan para penjemput. TIADA pemberita di sana, tukang tulis, tukang wawancara, sibuk memerhati politik di ibu negeri, di kabupaten. Manakala sandar di Liang Lolong, saja berjumpa anak-anak bercengkrama dekat perahu. Ada dua tiga mungkin lebih penjemput dengan sepeda motor, wajah penuh tanda tanya, namum senyum mereka niscaya lebar. Berapa tahun silam datang, kemudian menulis beberapa peristiwa kecil: ‘Pantar, Siapa Gentar’. Berita d...
Dalam Mengenang
Susastra

Dalam Mengenang

28 Januari 2023 Oleh: Oppy FritSia Gambar: Suatu siang di Insana Utara Bening senyummu kian hening di semerbak doaku Seperti wangi cinta yang pernah kita dekap bersama Karenanya tiada jua surut kasih itu Meski nyanyianmu telah sunyi Telah terlepas dari hari-hari yang masih harus kulalui Suatu ketika Di sejuk tuturmu berbahasa mesra Berumpama tentang kelopak-kelopak putih bunga kesayanganmu Katamu, Seperti itulah Dik kuntum-kuntum doa kita… Putih bermekaran memulihkan kekelaman nestapa jiwa Kini, Sendirian kucoba meletakkan kekelaman itu Pada kelembutan kelopak putih bunga doamu Dalam jiwaku… (*) Jakarta, 28 Januari 2010 Dari catatan 28 Januari 2006 — Januari Putih
Science Memangsa Mujizat
Editorial, Hukum & Kebijakan, Opini

Science Memangsa Mujizat

13 Agustus 2022 Digital footprint — rekam data terkait interaksi di berbagai tempat, entah perlintasan yang misalnya memanfaatkan Google Maps, perkunjungan ke laman-laman atau platform atau portal disadari atau tidak – semua itu oleh sebab perkembangan ilmu pengetahuuan boleh jadi menguntungkan – dalam mengenali deretan prestasi seseorang, atau sebaliknya – jejak itu membongkar rancang strategi sesuatu yang dirahasiakan. Jejak digital punya jangkauan mahaluas, tak terbatas ruang, waktu, dimensi, dan ringkas diakses siapa saja, lalu jadi kekal di internet. Apa saja itu: teks, status di laman sendiri, foto, video, konten, komentar, data apa saja, internet banking, persetujuan akses cookies, riwayat pencarian, dll… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips M...
Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu
Susastra

Teringat ceritamu, saat kau pulang tahun lalu

08 Mei 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Sudut Jakarta suatu ketika Satu Kau bawa Jakarta dalam empat sudut di punggungmu. Dua Sudut kiri atas kau pernah melihatnya, gedung-gedung tinggi, tidak ada majelis di sini, majelis hanya terhubung oleh kepentingan, malam dan sinar bulan memantul pada kaca, malam dan rapat, tender dan proyek. Fee bukan rahasia lagi. Tak ada lagi hikayat di sini, hanya mesin faksimile serta tumpukan thermal paper yang semakin sepi. Lima tahun waktu yang sangat lama untuk berbisnis lagi. Tiga Sudut kanan atas, teringat Miriam Budiardjo, saat di bangku sekolah menengah atas. Ada tiga sifat yang tercatat pada buku tulis tata negara milikmu. Lima tahun sekali akan berbondong-bondong lagi. Kau tak...
Laut Mabuk Sampah
Econews

Laut Mabuk Sampah

31 Maret 2022 Manakala WHO menetapkan C19 sebagai pandemi dua tahun silam itu, ada begitu banyak ‘keraguan’, utamanya terkait aktivitas masyarakat mencari sesuap rezeki sebab ketika itu pemerintah menerapkan lockdown di ibukota negara dan di sejumlah lokasi di dunia. Penggunaan masker massif, demikian juga sampah masker terserak di mana-mana, di jalan, mengalir di selokan, di sungai, di hutan, di pantai, dan seterusnya… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Jejak sampah di Kampongpasar. LAUT selalu misteri, kecipak asinnya ratusan zaman masih sama menampar hamparan butir hitam, semak, rawa, bakau, dan tepian di Kampongpasar. Nun jauh di selatan: Bonelowe, Baruja, Benteng, Padang, Balindongan, Barangbarang, Pekangkang, Boneogeh, Reok, Kampoeng Mborong, Wato...
Senja Purnama Retak
Susastra

Senja Purnama Retak

08 Maret 2022 Oleh: Dera Liar AlamPenulis adalah jurnalis penulis Gambar: Interference – negeri dengan garis pantai kedua terpanjang di dunia, hingga hari ini masih mengimpor garam. Kudengar derap,Kaki berlari menuju lautTinggalkan sunyi di rahim karangPasang belum tiba. Sana,Di teluk…Rimba tiada lagiTinggallah luka bencana. Badai, bisik Andromeda kepada kelam langit: kematianSenja tadi, ia dikebumikan bersama purnama retak. Jakarta, 2011 PENGEMBARA di muara tiga belas sungai membela metropolitan. Mata jalang peristiwa, Medusa, Gorgon? Bukan. Tapi, mereka bertiga tetap penjaga, pelayaran sekian zaman yang singgahi teluk. Air asin bening, ular laut bercengkrama cahaya, tembus hingga dasar lumpur, pasir, batu. Nama pengingat, tiga bersaudara – tiga keyakinan dalam ribu tafsir. Statist...
Langit Jakarta Tiada Bersisa
Susastra

Langit Jakarta Tiada Bersisa

09 Februari 2022 Pengunjuk rasa tenggelam di vlog masing-masing, di sini ada tuduhan bisnis bercampur sihir sistem memaki kedaulatan rakyat: kebebasan berpikir bersuara bertindak Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis dan penulis Gambar: Perkara negeri terbengkalai Sajak Tebing Kaca Wahai tebing kaca, Tatapmu semalam menembus stunning lounge Memberi kilauan pada pengemis bocah di simpang Thamrin... Tempat di mana para pengunjuk rasa meneriaki sistem yang selalu bermimpi... Aku di sini jalang: Meresap cocktail, crispy salads... Kurenung tangismu di sisi jendela taxi Dan sedekah yang diberi bagi telapakmu Berharga setetes soup yang acap kali diterlantarkan Sebab kebosanan tak beralasan. Wahai awan-gemawang Warnamu ungu ditebari cahaya Langit yang tiada bersisa ...
Black Monday
Susastra

Black Monday

Medio, September 2009 Oleh: Dera Liar Alam MATAHARI di atas Pasar Rumput lebih membakar. Sempat dengar sebuah nama dipanggil. Nama akrab dalam benak. Ia mewakili personifikasi. Tawa menyeringgai, berapa banyak kepedulian di mimpi panjang ini dapat diwujudkan. Atau, di masa datang, ketimpangan masih terus bertahta di segala lorong derita negeri ini, supaya kerja keras kita hanyalah bhakti menuju mati bila kita tak pernah memberinya arti. Di lain waktu, nama-nama, wajah, pergi seperti kertas. Terbakar, mengasap!
Etos Miskin Etik
Budaya, Editorial, Guratan, Opini

Etos Miskin Etik

09 September 2021 Artikel ini sudah ada sejak berapa tahun lalu, seperti itu, sejarah berulang. Tadi, sore menjelang malam di tepi pantai nan ramai, mengulang huruf, sajak-sajak yang sekian lama dirusak. Ketika malam baru mulai, bersua kawan di kafe depan hotel tak jauh dari debur gelombang hambar oleh riuh kota. Kami mengulang bincang sejarah berulang, kata diedit, ditambahkan, dimodifikasi, dan manusia-manusia lupa. Menggejala, menggila, dan cinta diri… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis JAKARTA, belantara beton logam kaca plastik. Nyaku, pada satu ruang, melantur kaki lepas penat sehari suntuk. Di hadapku jalan sunyi. kompleks ini diportal dari berapa arah. Nun, dari sini, matahari senja menggantung langit jingga bertabur awan jauh di belakang Pakubuwono Sig...