11 Mei 2022
Oleh: Oppy FritSia Moningka
Penulis tinggal di Jakarta
Kota menua…
Terbatuk-batuk dalam nafas polusinya…
Paru-paru menghitam diselimut dendam
Kelamnya malam di tanah penggusuran
Tembok-tembok kelabu…
Adalah sejarah yang telah bisu
Berkerut-kerut dilumuti kencing gelandangan
Sementara di kursi
Kutu busuk sibuk berpoligami
Kota makin renta dijemput senja
Kita di mana
(*)
23 Desember 2009