Thursday, April 25

Ingatkah Kau


22 Juli 2010


Jakarta, lewat tengah malam:

Oleh: Dera Liar Alam


wahai angin memporandakan dermaga
tawamu jalang kusuka

beberapa tahun silam
kisah ini dimulai

berhadapan kita:
perahu dalam cawan terombang-ambing

kubaca, resap tetes demi tetes
bukan aksara
hanya syair
sorot matamu dalam tangis

dan kita bersahutan
suara laksana bedil
letupkan judul-judul tanpa tajuk

sebuah gelisah merekam ziarah masa depan


KaKa:
Jika Senyum Itu Pindah


engkau di balik setir boat