Tuesday, April 30

Hari Jadi Tentara Rakyat


05 Oktober 2023


Oleh: Dera Liar Alam


SEMANGAT berjuang, seorang perempuan mengangkat meja gandaran di seberang Jalan Kartini, saya tanyai: Ada apa? “HUT TNI, tentara angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, pokoknya semua angkatan, saya mau jualan – ramai, setahun sekali,” kata dia yang lagi ngaso di bayang pohon, wajahnya berkeringat bercahaya berpantul lampu taman. Alat tempur ada di sudut-sudut, panzer, senapan, penangkis serangan udara moncongnya megah hadap sekian derajat ke langit, kendaraan lapis baja, dan prajurit-prajurit gagah ada di mana-mana, sibuk mereka. Manakala melintas Jl. A. Yani seorang sersan membawa baki berisi makanan keluar dari Mc.D, “Mungkin untuk dibagi kepada tamu, atau entah siapa,” membathin saya.

Kabar dari semalam telah disebar media, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengatakan perayaan tahun ini di Sulawesi Selatan dipusatkan di Lapangan Karebosi, Jalan Ahmad Yani, Kota Makassar. Disebut akan ada drama kolosal perjuangan Jenderal Soedirman. Wah, sayang bila saya tidak merekam keramaian itu. Ada lagi nanti demonstrasi penanganan antisipasi kerusuhan untuk Pemilu 2024.

Di ibukota negara, acara akan berlangsung di silang Monumen Nasional. Bangga sejarah tentara rakyat, tahun ini tampil dengan slogan “TNI Patriot NKRI: Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju”.

Ingat nama tersohor, ingat kampanye perang. Tercatat, Belisarius mendarat di Sisilia — digunakan sebagai basis melawan Italia. Persiapan untuk invasi ke daratan Italia. Manakala Belisarius berlayar ke Afrika melawan pemberontakan tentara setempat. Reputasinya membikin para pemberontak tinggalkan Pengepungan Kartago. Belisarius mengejar kalahkan mereka di Membresa, lalu dia kembali ke Sisilia, menyeberang ke daratan Italia, di mana dia merebut Naples dan Roma di tahun 536.

Vy, Un, dan saya berkeliling. Manakala melintas Jl. Soedirman, sopir taxi online bilang, “Besok jalan ini ditutup, Hari ABRI,” ucap si sopir.

Sambil melintas saya mengutip sedikit estorie: Usai Proklamasi’45, Soedirman lari dari tahanan tuju Jakarta bertemu Soekarno. Soedirman diberi tugas mengawasi proses penyerahan tentara Jepang di Banyumas usai mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat.

Pasukan itu kemudian dijadikan bagian dari Divisi V oleh Oerip Soemohardjo, 20 Oktober 1945. Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut.

Medio, 12 November 1945, pemilihan panglima besar Tentara Keamanan Rakyat di Yogyakarta, Soedirman terpilih jadi panglima besar. Oerip Soemohardjo jadi kepala staff.

Pengangkatan Soedirman jadi panglima besar terlaksana 18 Desember 1945.

Soedirman sang jenderal besar, tertulis dengan huruf besar, saksi negosiasi tentara, saksi kunci sejarah boleh jadi masih terpendam: Perjanjian Linggarjati, berikutnya Perjanjian Renville.

Mendiang ayah saya, adalah prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat – NRP 265 280. Dia pernah berkisah kontroversi itu, dia dan kawan-kawannya mendirikan Persatuan Bekas Tentara Nasional Indonesia, Perbatni, dicatat dalam Lembar Negara – kantor pusatnya di Manado, punya cabang di Medan, Jakarta, Surabaya.

Dirgahayu tentara rakyat, tentara profesional. (*)