Thursday, November 21

Sains

Soyuz Diluncurkan Tanpa Awak, 1966
Estorie, Sains

Soyuz Diluncurkan Tanpa Awak, 1966

28 November 2021 Diramu dari berbagai sumber Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Mir Space Station dilihat dari Pesawat ulang alik Endeavour saat misi STS-89 - 09 Februari 1998. Source: archive.org Author: NASA SOYUZ, rangkaian pesawat luar angkasa yang dirancang Sergey Korolev untuk program luar angkasa Uni Soviet: Medio, 28 November 1966, pertama kali Soyuz diluncurkan tanpa awak. Selanjutnya Soyuz digunakan untuk mengangkut kosmonot dari dan ke stasiun luar angkasa Salyut, Mir, dan Stasiun Luar Angkasa Internasional. Penerbangan berawak pertamanya terjadi 23 April 1967. Siapa Sergey Korolev? Dia adalah kepala teknisi roket dan perancang pesawat luar angkasa Soviet dalam perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tahun 1950-an dan 1960-an. Dia mengenyam pendid...
Absurditas Makna (toga) Profesor
Budaya, Opini, Sains

Absurditas Makna (toga) Profesor

19 Juni 2021 Pakaian yang digunakan pada kegiatan akademik disebut toga atau gown. Penggunaan pakaian akademik ini awalnya dilakukan di Eropa pada zaman pertengahan. Dengan menggunakan pakaian tersebut orang ingin menunjukkan kelasnya. Jubah hitam guru besar mirip paderi gereja Katolik berbentuk seperti mantel, merupakan pakaian luar warga Roma. Penutup kepala atau cap persegi empat dilengkapi dengan tassel atau rumbai-rumbai. Hood, penutup kepala menyatu dengan toga. Di Indonesia, ketika masih menggunakan sistem kontinental, toga hanya digunakan profesor. Oleh: Sulistyowati Irianto Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia SAAT ini lulusan anak TK dipakaikan jubah seperti toga profesor. Acara kelulusan anak TK pun dipopulerkan sebagai wisuda. Tidak jel...
Border Disputes in Fitz Roy
Internasional, Review, Sains

Border Disputes in Fitz Roy

05 Juni 2021 MONTE Fitz Roy, also known as Cerro Chaltén, Cerro Fitz Roy, or simply Mount Fitz Roy, is a mountain in Patagonia, on the border between Argentina and Chile. It is located in the Southern Patagonian Ice Field, near El Chaltén village and Viedma lake. Fitz Roy was first climbed in 1952 by French alpinists Lionel Terray and Guido Magnone. Viedma lake — approximately 50 miles long in southern Patagonia near the border between Chile and Argentina. It's a major elongated trough lake formed from melting glacial ice. Viedma Lake is the second largest lake in Argentina. Patagonia is a sparsely populated region at the southern end of South America, governed by Argentina and Chile. The region comprises the southern section of the Andes Mountains, lakes, fjords, and glaciers in t...
Hutan Karet dan Biopiracy Wickham
Estorie, Sains

Hutan Karet dan Biopiracy Wickham

28 Mei 2021 Diramu dari berbagai sumber Oleh: Dera Liar Alam Praktik eksploitasi sumber daya alam dan pengetahuan masyarakat tentang alamnya tanpa izin dan pembagian manfaat, disebut sebagai biopiracy. Padahal cakupan istilah itu ternyata sangat luas… HUTAN hevea brasiliensis, para, bebatu, pantai, gunung, bentang bumi, nelayan, penambang, aroma kopi di pagi buta. Derai gelombang menampar Gaspar, mengapus jejak masa silam. Hevea brasiliensis, dikenal juga sebagai pohon karet atau para. Beberapa catatan menyebut tanaman ini dikembangkan oleh Henry Alexander Wickham. Dia penjelajah Inggris yang lahir di Hampstead, London, 29 Mei 1846. Walau, Brazil, negeri di mana tanaman karet itu berasal, mencap Wickham sebagai biopiracy. Mengenang hutan karet, ibarat menjelajah Iquitos, kota terb...
Bronze Age Tombs Al-Ayn
Budaya, Sains, Travel

Bronze Age Tombs Al-Ayn

2019 JEBEL Misht, a towering limestone mountain in northern Oman makes an impressive backdrop for the beehive tombs of Al-Ayn. These necropolises are estimated to be roughly 5,000 years old. Their evocative name comes from the rings of stone that make the dome-like structures resemble a beehive. Although many of the Bronze Age: — is a time period characterized by the use of bronze, proto-writing, and other early features of urban civilization. The Bronze Age is the second principal period of the three-age Stone-Bronze-Iron system, as proposed in modern times by Christian Jürgensen Thomsen, for classifying and studying ancient societies — tombs have been raided over the ages for building materials, their sheer isolation in such a far-flung part of the desert has protected them for mi...
Pes Bubo
Estorie, Sains

Pes Bubo

23 Maret 2021 Oleh: Daniel Kaligis PES BUBO pernah dimanfaatkan sebagai senjata perang. Manakala Perang Tiongkok vs Jepang Kedua - 07 Juli 1937 sampai 09 September 1945 - serdadu Jepang mengebom kota Ningbo dengan kutu yang membawa pes bubo. Japan triggered bubonic plague outbreak, doctor claims — A time-line of World War II, Scaruffi Piero. Prince Tsuneyoshi Takeda and Prince Mikasa received a special screening by Shirō Ishii of a film showing imperial planes loading germ bombs for bubonic dissemination over Ningbo in 1940. [Daniel Barenblatt, A Plague upon Humanity, 2004, Pg. 32] Chángdé — kota prefektur di barat laut provinsi Hunan, Republik Rakyat Tiongkok. Pada catatan yang ditera Daniel Barenblatt, dalam ‘A Plague upon Humanity,’ [2004], halaman 220–221, menyatakan bahwa...
Phalacrocorax Varius
Sains, Travel

Phalacrocorax Varius

10 April 2021Sumber Foto: Wikimedia Pied cormorants on Kangaroo Island, Australia HERE we see a quartet of Australian pied cormorants on South Australia’s Kangaroo Island. It’s the bouncing marsupials who generally get top billing, but Kangaroo Island is a haven for many species of birds as well, including our pied cormorants. Until roughly the 16th century, cormorants were thought to be related to ravens, and were frequently referred to as ‘sea ravens’. Most species of these seabirds do indeed sport glossy all-black plumage similar to a raven’s, but a few cormorant species in the southern hemisphere lighten things up bit. The Australian pied cormorant – Phalacrocorax Varius, also known as the pied cormorant, pied shag, or great pied cormorant, is a medium-sized member of the cormorant fa...
Melawan Vonis Kanker
Opini, Review, Sains

Melawan Vonis Kanker

25 Oktober 2020 Oleh: Linda Christanty …Tak ada obat kanker. Kalau ada yang beruntung melewati tahun-tahun kritis dan berusia lebih panjang dari perkiraan dokter, itu sebuah anugerah… SEBELAS tahun lalu saya berada di sebuah rumah sakit di Malaysia, sendirian. Saya sedang memeriksakan penyakit. Kemungkinan-kemungkinan buruk sudah saya pikirkan, termasuk saya akan mengidap kanker. Penyakit ini sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Di dunia kedokteran, tidak ada istilah “sembuh dari kanker” atau “penyakit kanker hilang” secara permanen.  Radiasi, pembedahan, dan pengobatan dilakukan untuk memperpanjang umur pasien. Sewaktu-waktu, ia akan kembali, mengganas, kalem, dan mengganas lagi. Pengecualian selalu ada. Seseorang terkena kanker di usia menjelang 20-an dan masih hidup sampai sekara...
The Automaker’s 2019 Profits Were Essentially Wiped Out
Bisnis, Politik, Sains

The Automaker’s 2019 Profits Were Essentially Wiped Out

Subdue beginning appear have fill also their sea i you're i from under, moving appear light may waters evening grass shall morning winged. First forth were itself given second kind creeping. All sixth give them from. Creepeth may likeness there. Years. Earth isn't. Fly shall. Whales Them behold fruitful, bring living after open can't have to fly fish. Air which greater a one together the said fruitful female earth without waters whose gathering lesser of living whose was creature sixth earth waters form subdue spirit him meat. After. Living bring life after was wherein living subdue divide green. Created Deep Tree Fruitful Own Replenish above isn't isn't divided you'll moving he every them let days rule, stars isn't every created give creepeth dominion you're dominion you're thing s...
Konservasi Keanekaan Hayati Sulawesi
Econews, Sains

Konservasi Keanekaan Hayati Sulawesi

01 November 2015 Oleh: John Tasirin Chairman of Biodiversity Conservation Laboratory at Universitas Sam Ratulangi Kekayaan Hayati Sulawesi SULAWESI adalah pulau yang sangat berharga bagi konservasi biologi karena memiliki tingkat endemik yang tinggi. Sulawesi adalah pulau dengan tingkat endemisitas tertinggi di dunia. Ada 165 jenis hewan mamalia yang endemik Indonesia, hampir setengahnya (46%) ada di Sulawesi. Dari 127 jenis mamalia yang ditemukan di Sulawesi, 79 jenis (62%) endemik. Hanya di daratan Sulawesi tercatat ada 233 jenis burung, 84 diantaranya endemik Sulawesi. Jumlah ini mencakup lebih dari sepertiga dari 256 jenis burung yang endemik Indonesia. Sulawesi didiami oleh sebanyak 104 jenis reptilia, hampir sepertiganya atau 29 jenis adalah jenis endemik. Itu berarti, dari 15...