Monday, September 15

Guratan

Bung Koko dan Teori Historiosofi yang Kokoh
Guratan, Opini, Susastra

Bung Koko dan Teori Historiosofi yang Kokoh

14 September 2025 Pertanyaan kuasa hukum tergugat: “Kenapa isi buku berbeda dengan bukti dokumen?” Saya jawab kepada kuasa hukum tergugat: “Isi buku relevan dengan semua bukti asli. Jika semua isi dokumen dimuat dalam buku, maka, tidak cukup seribu halaman untuk menulis isi buku itu. Sementara, saya dibatasi menulis delapan puluh halaman saja. Isi buku tidak bertentangan dengan dokumen asli yang ada pada pihak penggugat.” Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx KAJIAN CARA TULIS SEJARAH di masa lampau dan masa kini disusun dalam bentuk serialisasi dengan pendekatan kronologi, kausalitas dan imajinasi. Sumber primer, yaitu bukti-bukti, tulisan tangan pertama, orang yang berada dalam peristiwa, catatan harian, korespondensi, surat kabar, peninggalan naskah yang dibuat setelah ...
Delapan Kata dari Alex
Guratan, Opini, Susastra

Delapan Kata dari Alex

12 September 2025 Hitung tutur, “Apa yang disebut Salombe dan John sudah betul.” Kata-kata itu terlontar dari ucap sabda Drs Alex Walalangi ketika saya mewawancarai dia di kediamannya – Bougenville, Makassar, medio 2012. Poin itu saya catat sebagai hal menguatkan argumen dari narasumber yang sudah saya temui sebelumnya. Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx BUKU tak ada yang sempurna. Namun buku, selalu final episodenya. Demikian adanya tulisan saya, ‘Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar: Pengabdian Tanpa Pamrih Awam Katolik di Keuskupan Agung Makassar’. Ada empat nama berkompeten telah bertanda-tangan dalam buku itu, dan memberi sambutan terkait jalan sejarah Atma Jaya di Makassar, yaitu, Uskup Agung KAMS – John Liku-Ada', berikut Ketua Pembina Yayasan – Prof. DR...
‘Angkat Topi’ pada para Pelopor YPTAJM
Guratan, Opini

‘Angkat Topi’ pada para Pelopor YPTAJM

10 September 2025 Nama-nama tokoh yang tercantum pada resume wawancara penulisan sejarah Atma Jaya Makassar, yakni para pelopor, yaitu antara lain, Prof. DR. C Salombe, John Chandra Sjarif, Franciscus Xaverius Seda, dll, disebut Johannes Liku Ada' sebagai ‘Awam intelektual yang Berjuang tanpa kenal lelah dan pantang menyerah’. — Halaman 8, Pengabdian Tanpa Pamrih Awam Katolik di Keuskupan Agung Makassar — Oleh: Daniel Kaligis Editor: Philip Marx PENDIRI sekaligus Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar (YPTAJM), John Chandra Sjarif, pada 21 September 2012, telah meminta dengan hormat kepada Johannes Liku Ada', atau yang akrab disapa umat sebagai John Liku Ada', untuk memberikan sambutan terkait penerbitan buku ‘Sejarah Berdirinya Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar...
Lebih dari sekadar Intoleransi
Guratan, Opini, Politik

Lebih dari sekadar Intoleransi

08 Agustus 2025 Dalam kenyataan sosial yang kita hadapi hari ini justeru adalah aksi kolektif kekerasan: aksi pembubaran paksa kegiatan ibadah, pengrusakan rumah ibadah, pengusiran kelompok agama tertentu, kriminalisasi ekspresi keagamaan oleh aparat atau sekelompok warga yang mengklaim diri sebagai mayoritas. Karena itu, perlu keberanian bahasa dan ketepatan istilah dalam menyebut fenomena ini. Salah satu usulan terminologis yang lebih jujur dan menggugah adalah kejahatan beragama. Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado ‎DALAM WACANA publik Indonesia, istilah ‘intoleransi’ telah menjadi semacam kata payung yang digunakan untuk menjelaskan beragam fenomena penolakan terhadap perbedaan keyakinan keagamaan. Mulai dari ujaran kebencian, pelarangan pend...
Raja dan Angka-Angka
Guratan, Opini

Raja dan Angka-Angka

11 Mei 2025 Oleh: Daniel Kaligis IA BELIA, anggun dan sangat menggemaskan. Gugusnya merekah di barat vogelkoop pulau Papua. Demikian Raja Ampat, mekar dari Sorong, berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 bersama empatbelas kabupaten lainnya di wilayah Papua. Babad masa lalu mencatatkan ia pada myth seorang perempuan menemu tujuh telur, lalu ada empat di antaranya menetas jadi pangeran yang berpisah kemudian berkuasa sebagai raja di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sisa tiga butir telur lainnya berubah hantu, seorang perempuan, dan sebuah batu. Di sana, pada medio 2001 dan 2002, tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pernah melakukan penilaian cepat. Hasilnya, pad...
Kampung, Kota, atau Negara Tanpa Cita-Cita
Guratan

Kampung, Kota, atau Negara Tanpa Cita-Cita

24 April 2025 Jurang antara si kaya dan si miskin menganga lebar menertawakan pemimpinnya dan semakin terpingkal-pingkal sejak Djoko Chandra minggat sampai sekarang Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Cita-cita dan cita rasa di seberang samudera MENULIS, mengumpul data, melancong, memotret, membaca, siuman ketika orang lain mendengkur, itu saya pada situasi tertentu. Masak, angkat pesanan air kemasan ke warung-warung, mendatangi kawan-kawan sekitar tempat tinggal, berkisah dengan mereka tentang banyak hal, bangun kesiangan. Itu juga saya, walau tidak selalu. Obrolan Kawan Tukang Becak Punya teman beberapa tukang becak dan tukang parkir. Minggu kemarin, agak sore saya melintas Jl. Sungai Pareman, Kota Makassar dan berhenti sebentar ngobrol dengan Sudirman. “Sedikit-mi orang yang m...
Sajak bagi Juli nan Tuli
Editorial, Guratan, Susastra

Sajak bagi Juli nan Tuli

29 Juli 2024 Apa kabar kenangan: jembatan layang kereta api, seumpama serpihan melayang bekas gerbong orde melontar serapah sumpah sisa-sisa, sia-sia. Di Megaria, di depan BII, di depan Telkom, persis di depan Proyek Apartemen Menteng, di segala penjuru ingatan menumpuk, siapa-siapa yang pernah melintasi jejak sejarah menjadi puisi, sajak, gemeretak dendam kuasa dan gertak senjata. Ada banyak orang ditangkasp politik korupt membusuk, pingsan hampir semaput oleh sebab oksigen demokrasi dihambat masuk otak... Oleh: Daniel Kaligis KAMPUNG sunyi dan terasing, namun di sana isu telah menjalar: ‘Sabtu Kelabu’, demikian judul terpantau disiarkan televisi. Isu bercampur dokumen-dokumen palsu, provokasi ada di mana-mana. Di sini, kemarau wanua, ada banyak orang pulang dari ibukota membaw...
Ledak Hukum Bimbang dan Misteri Geopolitik
Estorie, Guratan

Ledak Hukum Bimbang dan Misteri Geopolitik

30 Juni 2024 Pepohon di Taiga dedaun menajam-jarum, berselimut lilin di kulit luarnya, tahan kering musim ekstrim. Sajak beku diterabas hujan purba zaman hilang memangil-mangil, rendezvous: divisio mimpi anak manusia di benua tanpa tanda, padahal khayal telah dimodifikasi sebagai dusta penanggalan berpuluh abad disembah dalam sepersepuluhan dan sejumlah sesajen untuk manusia-manusia yang telah menuhankan dirinya… Oleh: Dera Liar Alam BIOGEOGRAFI teramat luas di timur Rusia — Taiga Siberia Timur — ekosistem dalam bioma Taiga dan hutan boreal di mana salju merajai, tercatat ekologi itu tersusun atas satu spesies seperti konifer, tusam, separ, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain rusa besar, beruang hitam, beruang cokelat, rubah, s...
Ziarah Teluk Mutiara
Esai, Guratan

Ziarah Teluk Mutiara

28 Februari 2024 Oleh: Dera Liar Alam MEMORIES diserap berita — langit maha luas ditaburi mitos: demikian, ambang siang saya meramu huruf di tepi pesisir menanggapi tanah perkara. “Teluk Mutiara entah kapan diberi nama begitu dan apa maknanya? Sama nama, ada kecamatan di pinggir kota yang diberi nama Teluk Mutiara. Namun, negeriku hari ini dikuasai kaum borjuis penjajah laut dengan jaring-jaring penangkar mutiara seakan menjepit nelayan kampung mengais rezeki di pesisir di samudera,” ucap Avuineng menanggapi foto yang saya taruh di halaman sosial media. Bersua di Aston – Pasir Panjang, Kupang, dengan Avuineng dan bercerita panjang lebar berbagai soal. Avuineng, lengkapnya Marthin Atabuy Avuineng, kawan yang kritis terhadap hal-hal politis di tanah air. Bicara kontroversi itu kami ...
Negeri Seberas Politik
Guratan, News, Opini, Politik

Negeri Seberas Politik

18 Februari 2024 Beras, ikan, sayur, bumbu, susu, dan seterusnya. Seberas-berasnya propaganda beras, boleh jadi lebih keras lapar-haus penyimpangan: nama-nama penerima manfaat boleh berganti sesuai maunya tukang salur. Di depan rumah, di lorong sebelah, terompet pagi memanggil, “Yur, sayur.” Tukang sayur keliling dengan sepeda dengan motor dengan mobil tidak jual beras… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Satu porsi AWAL reformasi, keluarga kami terima raskin dengan terpaksa karena didesak Kepala Lingkungan di desa. Tapi dengan tegas saya bilang ke mama, “Biar kami usaha daya sendiri, cari makan sendiri. Jangan mau terima raskin.” Padahal tentu saya pernah cicipi raskin. Nona itu istri Eki, tinggal di dusun Tewasen – hutan kecil rumbia yang telah jadi pemukiman kaya sumber air – di...