Thursday, December 19

Guratan

Sajak bagi Juli nan Tuli
Editorial, Guratan, Susastra

Sajak bagi Juli nan Tuli

29 Juli 2024 Apa kabar kenangan: jembatan layang kereta api, seumpama serpihan melayang bekas gerbong orde melontar serapah sumpah sisa-sisa, sia-sia. Di Megaria, di depan BII, di depan Telkom, persis di depan Proyek Apartemen Menteng, di segala penjuru ingatan menumpuk, siapa-siapa yang pernah melintasi jejak sejarah menjadi puisi, sajak, gemeretak dendam kuasa dan gertak senjata. Ada banyak orang ditangkasp politik korupt membusuk, pingsan hampir semaput oleh sebab oksigen demokrasi dihambat masuk otak... Oleh: Daniel Kaligis KAMPUNG sunyi dan terasing, namun di sana isu telah menjalar: ‘Sabtu Kelabu’, demikian judul terpantau disiarkan televisi. Isu bercampur dokumen-dokumen palsu, provokasi ada di mana-mana. Di sini, kemarau wanua, ada banyak orang pulang dari ibukota membaw...
Ledak Hukum Bimbang dan Misteri Geopolitik
Estorie, Guratan

Ledak Hukum Bimbang dan Misteri Geopolitik

30 Juni 2024 Pepohon di Taiga dedaun menajam-jarum, berselimut lilin di kulit luarnya, tahan kering musim ekstrim. Sajak beku diterabas hujan purba zaman hilang memangil-mangil, rendezvous: divisio mimpi anak manusia di benua tanpa tanda, padahal khayal telah dimodifikasi sebagai dusta penanggalan berpuluh abad disembah dalam sepersepuluhan dan sejumlah sesajen untuk manusia-manusia yang telah menuhankan dirinya… Oleh: Dera Liar Alam BIOGEOGRAFI teramat luas di timur Rusia — Taiga Siberia Timur — ekosistem dalam bioma Taiga dan hutan boreal di mana salju merajai, tercatat ekologi itu tersusun atas satu spesies seperti konifer, tusam, separ, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain rusa besar, beruang hitam, beruang cokelat, rubah, s...
Ziarah Teluk Mutiara
Esai, Guratan

Ziarah Teluk Mutiara

28 Februari 2024 Oleh: Dera Liar Alam MEMORIES diserap berita — langit maha luas ditaburi mitos: demikian, ambang siang saya meramu huruf di tepi pesisir menanggapi tanah perkara. “Teluk Mutiara entah kapan diberi nama begitu dan apa maknanya? Sama nama, ada kecamatan di pinggir kota yang diberi nama Teluk Mutiara. Namun, negeriku hari ini dikuasai kaum borjuis penjajah laut dengan jaring-jaring penangkar mutiara seakan menjepit nelayan kampung mengais rezeki di pesisir di samudera,” ucap Avuineng menanggapi foto yang saya taruh di halaman sosial media. Bersua di Aston – Pasir Panjang, Kupang, dengan Avuineng dan bercerita panjang lebar berbagai soal. Avuineng, lengkapnya Marthin Atabuy Avuineng, kawan yang kritis terhadap hal-hal politis di tanah air. Bicara kontroversi itu kami ...
Negeri Seberas Politik
Guratan, News, Opini, Politik

Negeri Seberas Politik

18 Februari 2024 Beras, ikan, sayur, bumbu, susu, dan seterusnya. Seberas-berasnya propaganda beras, boleh jadi lebih keras lapar-haus penyimpangan: nama-nama penerima manfaat boleh berganti sesuai maunya tukang salur. Di depan rumah, di lorong sebelah, terompet pagi memanggil, “Yur, sayur.” Tukang sayur keliling dengan sepeda dengan motor dengan mobil tidak jual beras… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Satu porsi AWAL reformasi, keluarga kami terima raskin dengan terpaksa karena didesak Kepala Lingkungan di desa. Tapi dengan tegas saya bilang ke mama, “Biar kami usaha daya sendiri, cari makan sendiri. Jangan mau terima raskin.” Padahal tentu saya pernah cicipi raskin. Nona itu istri Eki, tinggal di dusun Tewasen – hutan kecil rumbia yang telah jadi pemukiman kaya sumber air – di...
Dimensi Kerja Kecakapan Hidup
Budaya, Gaya Hidup, Guratan

Dimensi Kerja Kecakapan Hidup

13 Oktober 2023 Sekolah-sekolah terbabit modernism tak lagi mengajarkan kecakapan hidup, namun menjadi kaki-tangan pabrik untuk menghasilkan lulusan bermental budak... Diramu dari berbagai sumber Oleh: Parangsula Gambar: Pasar Rakyat di Wanua BANTAH berbagai pernyataan yang menyebut kemajuan berbagai bidang, modernism hilang arah pada fakta kemajuan jalan di tempat, rakyat mangsa pasar. Sekuat apa kita bertahan di isu-isu sensasi, sudah maju: daerah mana yang maju, mungkin ada. Namun fakta yang paling nyata adalah, di daerah, rata-rata menyusu dari kantong anggaran nasional ditambah hutang yang selalu ludes dikunyah praksis korup. Sampai kapan rakyat diberi makan statement? Janji-janji menyemir dusta masa depan – padahal zaman itu sudah sementara lewat dan lagi kita jalani sa...
YANG SESAT dalam Masyarakat Beragama Kita
Esai, Guratan

YANG SESAT dalam Masyarakat Beragama Kita

17 September 2023 Berhitung mundur, waktu ternyata telah banyak memberi tanda, lebih sepuluh tahun silam stigma mengembara tanpa penjelasan dari berbagai pihak – berharap negara memberi pencerahan pada rakyat, umat, masyarakat. Hari ini, atmosfer pemikiran justeru semakin berkabut-asap berita-berita cerita bingung. Stigma sesat, terima saja di jalan nalar, di setapak pemikiran. Padahal, peta bumi telah dapat diakses semua makhluk… Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado Editor: Daniel Kaligis TUDUHAN SESAT hadir dalam wacana masyarakat kita. Dari sekadar perbedaan doktrin, ajaran dan interpretasi, ‘yang sesat’ kemudian menjadi pembedaan secara moral, religius dan martabat. Mereka ‘yang dianggap sesat’ kemudian, baik secara keagamaan, politik maupu...
Saksi-Saksi Siksa Orde Serakah
Editorial, Guratan

Saksi-Saksi Siksa Orde Serakah

15 September 2023 Miskin tambah miskin sengsara. Pemodal, kaya, kapital, langkanya menjejak di badan-badan, di kepala, di nalar fakir papa gelandangan duafa gembel politik serakah… Oleh: Daniel Kaligis MUASAL krisis berkepanjangan, awal perpecahan ditabur benih-benih keraguan seragam di lahan demoskratos. Zaman sekarang dipenuhi ketulian – ketidakpedulian – interupsi untuk diri sendiri — tertanda diri dan sesama sudah jadi asing. Deras hari ini, negara ingkar janji: diri adalah sosok bingung dan ajaib karena dibentuk sistem. Kita ternyata ada dalam upaya mencari jejak-jejak suara dan identitas orde yang sengaja dikaburkan, atau malah hilang bentuk. Dalam senyap renung mengental di jiwa, di nalar, di badan kemanusiaan Indonesia. Coba tanya klaim ‘rasa memiliki itu’. Jangan-janga...
Reformasi Gagal, Bangkit Neo Orba
Estorie, Guratan

Reformasi Gagal, Bangkit Neo Orba

27 Mei 2023 Pada masa Soeharto, kekuasaan melalap rakyat secara pukul rata. Korban-korbannya beragam, yaitu komunis, nasionalis, Islam, Katolik, Kristen, dan silakan lanjutkan sendiri. Antar rakyat dikondisikan melalui rekayasa untuk saling curiga dan saling hantam pada masa Orba. Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan pegiat budaya Gambar: Riots of Indonesia, May 1998 – DLA/ bangun-indonesia Catatan pengalaman 25 tahun reformasi: Kegagalan dan bangkitnya Neo Orba BERAKHIRNYA kekuasaan rezim Soeharto 25 tahun lalu dianggap tonggak awal dari reformasi di Indonesia. Ketika Soeharto berhasil dipaksa mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, sebagian orang menganggap perubahan strategis dalam kehidupan bernegara pasti terjadi. Namun, tidak sedikit pula yang waspada. Ada...
Belajar itu Berjuang
Budaya, Guratan, Hukum & Kebijakan, News

Belajar itu Berjuang

28 Februari 2023 Uji-coba kebijakan jauh jarak dari bangku sekolah, “Demi melatih kedisiplinan,” katanya begitu. Saya coba menggubah syair, dua dua Februari: salam budaya, kunjungan sistem dalam sistem bertemu orang-orang perwakilan dari sekolah-sekolah, kekuasaan bicara disebut punya perhatian serius. Apa itu? Supaya jadi siswa unggul. O, demikian rupanya. Ini penjelasan sistem pendekatan top-down dan ada yang angkat bicara… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Anak-Anak SMK Negeri 3 Kalabahi dalam kelas – Foto DanilTakpala OBROLAN singkat pagi jelang siang, 01 Maret 2023. “Izin share foto, bung. Salam hormat,” kata saya pada seorang guru. Dia jawab singkat, “Siap bang.” Foto menarik tentang dunia pendidikan dari pelosok timur Indonesia diunggah DanilTakpala, caption sederhana, namu...
<strong>Menggambar Asumsi</strong>
Guratan

Menggambar Asumsi

15 Februari 2023 Kita generasi beruntung, sempat menikmati main layangan, namun mahir menggunakan drone, cakap menerap berbagai gadget, aplikasi, dan hampir saban hari memainkan gambar sebagai bahan cerita. Oleh: Daniel Kaligis GAMBAR seperti yang biasa dilihat, senatiasa membangun lebih dari satu anggapan yang disangka benar: assumption. Saya catat resume ini seraya menikmati oxtail fried rice di Portico. Di kiri depan, ada dua perempuan membolak-balik menu seraya ngobrol dan memetik gambar. Menit-menit berpindah, “Have you ever been lonely,” mengalir dari earphone. Dan lamunan menderas. Menuntas dinner seraya melantur khayal. Siapa kita? Siapa saja! Anda juga berhak merasa mahir seperti yang dibahas pada kalimat di alinea pembuka. Malam baru turun. Awan-awan menggantung di la...