Friday, November 21

Esai

Belajar Tegak Berdiri
Esai, Opini

Belajar Tegak Berdiri

09 Februari 2022 Oleh: Dini Usman Penulis adalah pelukis dan penulis KETIKA kita mengucapkan kata, “Aku mohon maafmu, apakah kau bersedia memaafkanku?” Pertanyaannya adalah, apakah kita memahami permohonan maaf itu sebagai cara berbasa-basi dalam sebuah interaksi sosial yang kompleks inikah? Atau permohonan itu tulus dari kesadaran yang dalam bahwa kita menyadari telah berbuat kekeliruan yang menyebabkan orang lain sebal, mual, marah, bersedih hati, benci, suntuk, sakit hati atas sikap, perbuatan kita yang melukai hatinya? Jika pilihan yang kedua, tentunya kita tidak lagi ingin mengulanginya. Karena kita tahu, menyakiti itu berarti melakukan tindakan yang melukai, baik secara fisik ataupun psikis. Tak sesiapa pun ingin sakit. Kita mau semuanya sehat. Sehat berelasi satu dengan ...
Rampok Cara Pandang
Esai, Opini, Susastra

Rampok Cara Pandang

2019 Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Gunung Lokon diterawang dari sekitar lereng Woloan. DI TANGAN para haus kuasa, ayat-ayat menjadi mata pedang bernyala-nyala menghunus maut: pada umat, pada pemirsa, pada penonton, pada pembaca, dan seterusnya. Apalah firman - yang dalam susastra - menjadi dua pisau sekaligus di tangan kiri dan kanan: pisau bedah analisa dan tafsir - pisau roti untuk berbagi kenikmatan, yang kedua-duanya akan sanggup memisah sumsum dan tulang, memisah fiksi dan fakta. ‘Ayat-ayat suci’ sesederhana kata para pujangga yang menyimpulkan TUHAN ada di gubuk orang miskin. ‘Ayat-ayat suci’ setara orasi Sukarno ketika meneriaki orang-orang sebangsa se-tanah-air memperjuangkan ‘tanah suci’ ini manakala Nusantara terjajah regime rampok sumb...
Perangkat Hukum Uji Coba
Editorial, Esai, Hukum & Kebijakan, Opini

Perangkat Hukum Uji Coba

12 Mei 2021 Hukum sebagai perangkat pembangunan menyiapkan kerja dan sarana kerja. Bukan mengumbar mimpi surga seberang langit. Bukan khayal seribu bidadari menari, tapi kerja.  Oleh: Parangsula PEMBANGUNAN di negeri kita hadir dengan perangkat hukum, sayangnya pembangunan belumlah mendapat format pas memberdayakan rakyat. Pembangunan masih dengan wacana perangkat hukum uji coba yang sering meminggirkan hak rakyat. Pembangunan dalam bingkai negara hukum terus saja ‘mencobai’ rakyat dengan todongan berbagai ketakutan. Foucault, seorang pemikir, melihat bahwa setiap wacana hukum tidak dapat dilepaskan dari beroperasinya kekuasaan tertentu, pengetahuan, dan relasi sosial, yang menghasilkan apa yang disebut kebenaran dan keadilan. Dalam hal ini, kebenaran tidak lagi merupakan produ...
PSBB dan Semangkuk Mie
Esai, Guratan, Opini

PSBB dan Semangkuk Mie

21 April 2020 Membaca cerita di halamanmu, menonton berita, derita, sukacita, gegap gempita. Seberapa banyak orang menertawai kebimbangan, haus lapar, dan Tuhan yang suka humor: umat manusia liburan di rumah sendiri, banyak orang menggerutu... Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Parangsula NONTON – Love Hurts – Nazareth Live-Auftritt im ORF, 1975 – seraya mencatat artikel ini. Kaum jelata membayangkan kebahagian, gembira bersama, menghibur diri sendiri atas banyak ketakutan yang merasuk sepanjang perjalanan hidup. Duhai haus lapar. Jangan-jangan bencana melebar, memanjang waktunya dan kita semua tidak dapat bekerja mencari sesuap rejeki untuk membeli kebutuhan hidup, pangan dan sandang. Ada kawan mencatat, bencana bukan dari Tuhan. Petaka ini dirancang Se...