Thursday, November 20

Esai

Syair Bumi Ambivalen
Esai, Estorie

Syair Bumi Ambivalen

19 November 2025 Damai diuji berkali-kali oleh plural. Yakin? Keyakinan memecah arus bolak balik setapak sejarah para pemangsa tertuduh sebagai pendamai. Yakin, anomali jasa-jasa atas kepentingan sistem… Oleh: Dera Liar Alam MENACHEM BEGIN penulis White Nights dan The Revolt — entah di titik mana di Eropa ia mencatat, “Sejak kecil, ayah saya mengajarkan saya bahwa kita harus kembali ke tanah Israel. Bukan berjalan kaki, bukan berkuda, bukan datang, melainkan kembali ke tanah leluhur kita.” Di usia enam belas Menachem Begin bergabung dengan The Betar Movement, Revisionist Zionist. Di Betar dia jadi kepala departemen organisasi, menyumbang banyak artikel kepada pers revisionist, lalu dikirim memimpin pergerakan di Cekoslowakia. Manakala Perang Dunia Kedua membara, dia ditangkap o...
Bursa Kanonisasi Pahlawan
Editorial, Esai

Bursa Kanonisasi Pahlawan

11 November 2025 Membekas warisan Hindia Belanda tetapkan Persbreidel-Ordonantie, 07 September 1931, termuat di Staatsblad 1931 Nomor 394 dan Staatsblad 1931 Nomor 44. Gouverneur-generaal van Nederlandsch-Indië mewakili kekuasaan Belanda di Nederlandsch-Indië antara tahun 1610 hingga pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949 – mengatur menetapkan – bahwa pihak penguasa sewaktu-waktu dapat bertindak terhadap surat kabar dan majalah yang isinya dianggap mengganggu ketertiban umum. Pihak pencetak, penerbit dan redaksinya tidak diberi kesempatan membela diri, atau banding ke pengadilan di tingkat lebih tinggi. Sekarang, ada pers ikut arus, ada jurnalis merayap di bawah sandal penguasa. Terus direndahkan dan menistakan sendiri martabatnya.   Oleh: Dera Liar Alam K...
Death Note
Esai, Opini

Death Note

17 Oktober 2025 Katakanlah penduduk Indonesia itu jumlahnya 280 juta, paling satu persen saja yang parasit, monster, drakula atau vampire. Nah yang satu persen ini aja dimasukkan ke dalam list death note. Oleh: Pidar LingiPenulis tinggal di Poland INDONESIA sedang sakit, kenapa tidak ada orang yang memiliki banyak uang yang berpikir untuk membentuk sebuah organisasi yang terdiri dari tim riset dan tim eksekutor. Tim riset melakukan riset, mengumpulkan data dan informasi tentang siapa-siapa saja yang membuat Indonesia sakit, maksudku, koruptor, mafia. Setelah data dan informasi lengkap dan terkumpulkan, kemudian tim eksekutor bertugas untuk menculik, menembak atau menghabisi target. Data atau informasi hasil riset ini disebut ‘Death Note’. Jika tidak demikian, maka para mafia yang akan ...
Moralitas tanpa Tuhan dan Agama
Esai

Moralitas tanpa Tuhan dan Agama

15 Agustus 2025 Antropologi mencatat bahwa jauh sebelum agama-agama besar lahir, komunitas manusia purba telah mengembangkan norma hidup bersama. Suku-suku pemburu-pengumpul berbagi hasil buruan, menetapkan aturan giliran berburu, dan merawat anggota yang sakit atau lanjut usia. Semua itu dilakukan bukan karena ada ancaman neraka atau janji surga, melainkan karena keterikatan sosial dan kebutuhan bertahan hidup. Oleh: Andi FitriyantoPenulis adalah Pengarang Satire Kontemporer Sumber: esaisingkat.wordpress.com ADA ANGGAPAN KUNO yang diwariskan dari mimbar, kitab, dan doa makan: “Tanpa Tuhan, manusia akan jadi binatang.” Lucunya, sejarah justeru menunjukkan sebaliknya — bahwa banyak binatang yang jauh lebih beradab dibanding manusia yang sedang mengangkat kitab suci di satu tangan, dan ...
Biarkan Konfrontasi itu Terjadi
Esai

Biarkan Konfrontasi itu Terjadi

21 April 2025 PENGHILANGAN INFORMASI PENTING DAN MENENTUKAN TERKAIT FAKTA SEJARAH DALAM ESAI SAYA "KUIL YASUKUNI DAN MILITERISME JEPANG" DI HARIAN KOMPAS, SABTU, 19 APRIL 2025 Oleh: Linda Christanty Penulis adalah sastrawan dan pegiat budaya Gambar: Tafsir Bendera SEPERTI kalian ketahui bersama esai saya “Kuil Yasukuni dan Militerisme Jepang” dimuat Harian KOMPAS kemarin, Sabtu, 19 April 2025. Di KOMPAS cetak dan KOMPAS e-paper, sejumlah kata yang merupakan keterangan sangat penting dan amat menentukan konteks paragraf pertama esai tersebut hilang atau dihapus. Kata-kata yang hilang atau dihapus itu adalah “para pendiri Demak dan Banten”. Silakan membaca paragraf pertama esai saya: “Dalam film The Last Samurai dikisahkan negeri Jepang terbentuk dari tetesan pedang katana. P...
Nasib Kesenian di Panggung Palsu
Entertainment, Esai, Opini

Nasib Kesenian di Panggung Palsu

17 Februari 2025 Oleh: Eric Dajoh Penulis adalah Seniman di Tanah Minahasa RABU, 12 Februari lalu, saya menonton lakon ‘Gubernur Santa’ karya sutradara Achi Breyvi Talanggai, yang dipentaskan oleh Kelompok Seni Pelajar ‘Tyche’ SMA Negeri 1 Manado, di Aula Dinas Kebudayaan Daerah Prov. Sulawesi Utara, Jalan W.R. Supratman, Lawangirung, Manado — dahulu dikenal sebagai Gedung Pertunjukan Taman Budaya Manado, era 1980-an. Pertunjukan itu sendiri, berlangsung baik. Sekitar seratus lebih penonton hadir.  Namun yang memrihatinkan saya, penerangan gedung, mulai dari teras depan gedung, pintu masuk, hingga ke dalam gedung, sangat minim, bahkan tak ada. Petugas tiket bekerja dalam suasana temaram. Begitu juga, di dalam ruang pertunjukan, tak ada pasokan cahaya auditorium yang memadai. Suasa...
Kritik Marianne Katoppo terhadap penokohan Kartini
Esai, Estorie

Kritik Marianne Katoppo terhadap penokohan Kartini

21 April 2024 Marianne Katoppo, teolog feminis dan sastrawan mengkritik penokohan terhadap Kartini, seorang perempuan yang disebut pelopor emansipasi perempuan Indonesia tapi tak mampu melawan feodalisme kebangsawanan Jawa… Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado Editor: Daniel Kaligis Dikutip dari Kelung, 21 April 2019 MARIANNE KATOPPO, seorang perempuan, sastrawan cum teolog feminis asal Minahasa punya pandangan kritis terhadap Radeng Ajeng Kartini, perempuan Jawa yang diberi gelar sebagai pelopor emansipasi perempuan Indonesia. “Setiap tanggal 21 April para gadis harus mengenakan pakaian daerah tradisional guna merayakan hari kelahiran Kartini. Bagaimanapun juga, semua orang tahu bahwa putri Jawa itu telah terbukti berbakti untuk membawa ‘t...
Sajak Kumbang Coleoptera
Budaya, Esai

Sajak Kumbang Coleoptera

20 Maret 2024 Oleh: Parangsula TARIAN AWAN, siang hampir dan kita menjejak bayang-bayang – sajak melayang: Kumbang coleoptera mengepak sayap kelam: kau bertembang pasir putih panjang – hutan, sarang, karang, lamun dibom peradapan. Pernah. Masih. Regulasi dikokang, orang-orang bungkam. Koffie sumbang pulau seberang. Sumbang, bukan sumbangan. Suara-suara sumbang, dianggap tak sedap didengar. Manakala deru mulai jadi ingat: suara kumbang adalah sekelompok serangga yang membentuk ordo coleoptera, sayap berselubung, karena sebagian besar kumbang punya dua pasang sayap. Pasangan sayap yang berada di depan disebut elytra. Pasangan sayap ini mengeras dan menebal lindungi pasangan sayap di belakangnya dan juga melindungi bagian belakang tubuh kumbang. Tercatat sebagaimana diteliti, kumbang...
Bertutur Kun, Baiijiu, dan Pesta Lawan Persepsi
Budaya, Esai, Internasional, Susastra

Bertutur Kun, Baiijiu, dan Pesta Lawan Persepsi

08 Maret 2024 Tanggal seperti hari ini, 1942: Perang Dunia Kedua: Jepang merebut Rangoon, Burma dari Inggris. Tulang dogma, cetus Kun: Kaum kami itu kehormatan, itu nama saya. Dan sepanjang babad semesta semua manusia faktanya diturunkan oleh perempuan. Berserak di alam, lebih separuh sumberdaya bumi dihasilkan tangan-tangan dan pikiran kaum kami dan semua mengabu sejarah – mitos yang terus didiamkan pesta pora paternal… Oleh: Dera Liar Alam KUN namanya, dia perempuan, dan teman. Kami bersua sengaja, tentu karena kenal, bukan kenalan. Jadi akrab sebab saling senyum. Kemudian saling mengakrabkan diri pada situasi yang berulang, kadang basi. Bila ada obrolan tentang Kun, pun tiada pengaruh. Dia perempuan biasa dan telah beranak lelaki perempuan. Kisahnya diikatkan jenderal pada i...
Pandemi: Proyek Panik
Budaya, Esai

Pandemi: Proyek Panik

06 Maret 2024 Oleh: Daniel Kaligis Babad yang tak sempat disajikan saat pandemi merebak, anda boleh menikmatinya di lain kesempatan, walau penggalan-penggalannya mungkin telah anda baca dalam artikel berbeda atas nama siapa atau atas nama saya. Begini tersurat: Torang manyanyi – love is all that I can give to you, love is more than just a game for two . . . Sudah dicatat, global financial crisis, billions of human beings living below the poverty line, thousands dying needlessly from war, malnutrition or easily curable diseases and thousands more dying. Maar, history pernah dibongkar-bangkir semau orde, semau kepentingan yang bersarang dalam kuasa para penindas... ILUSI berlayar dalam badai, pandemi ini perang. Walau, kita dapat menelisik pertalian soal hari ini dari ‘benang mera...