Tuesday, December 3

Econews

Semalam di Kuranga
Econews, Editorial, Guratan, Susastra

Semalam di Kuranga

22 Desember 2021 Susastra tua ada di teks, ada di dialog khas orang-orang Wanua: mereka ada dalam ruang, ada di jalan-jalan, ada di pasar-pasar. Dan, manakala susastra itu terlontar dalam dialog mereka, boleh jadi hal itu berlangsung tanpa sadar, spontan. Saya menyebut itu 'kanaramen'. Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Malam di batas Kakaskasen MEMBACA kabar ibu kota, menikmat isu di sekitar. “Kemang Raya sore ini, banjir. Sudah tidak dapat dilalui kendaraan. Super parah.” Begitu ditera Kafi Kurnia di beranda metaverse-nya, Senin, 20 Desember 2021. Obrolan banjir, longsor, abrasi, segala bencana jadi biasa di mana-mana tempat di bumi. Apa hubungan cerita banjir di ibu kota dengan situasi di Kuranga? Bagaimana pertaliannya – banjir dengan sastra? Angga...
Sampah dan Revolusi Daur Ulang
Econews, Editorial, News

Sampah dan Revolusi Daur Ulang

2019 Badan Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada Selasa, 6 Desember 2017, menerbitkan resolusi untuk fokus pada upaya menghentikan pembuangan sampah plastik dan mikroplastik ke laut. Resolusi ini didukung Menteri Lingkungan dari berbagai negara yang turut serta dalam UN-Environment Summit 2017 di Nairobi, Kenya. Namun, akan percuma semua regulasi kendali sampah, jika tidak dijalankan… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Tempat Sampah di Tititk yang Enggan Didekati. SAMPAH masih bertebaran, padahal regulasi sudah ada. Kebijakan tentang persampahan sudah dituang dalam Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, Pasal 1 sudah diatur tata cara pengelolaan sampah, Pasal 19 menetapkan tarif retribusi persampahan. Kemudian, sejak 2016, Dinas Lingkungan H...
Alam, Sampah, dan Hukum Alam
Budaya, Econews, Opini

Alam, Sampah, dan Hukum Alam

28 Juni 2021 Oleh: AKBP Purn. Kamaluddin, M.Si KITA adalah sebuah perjalanan, setapak, atau bertapak-tapak. Demikian saya mengurai pengalaman dari alam dan hukum alam dengan contoh-contoh soal sederhana yang kita jumpai sehari-hari. Minggu pagi, usai menyapa sahabat dan kawan, saya bersama keluarga dan kerabat mengunjungi ‘titik sunyi’. Datang di alam dan merenung, menyepi dari bisingnya kota. Ternyata, tidak ada ruang kosong di alam. Di mana-mana ada aktivitas manusia. Begitu kenyataannya. Minggu pagi, 27 Juni 2021, melintasi jalan berliku dan mendaki. Mata awasi kiri dan kanan dari jendela kaca kendaraan yang saya tumpangi. Menuju Timbuseng, di Pattallassang, Gowa. Sempat mampir makan siang di rumah kerabat, kemudian menemu ‘titik sunyi’ itu, Rumah Hobbit di bukit Bollangi. ...
Orang Rimba di Jambi dan SEAD
Advertorial, Econews, News

Orang Rimba di Jambi dan SEAD

18 April 2021 Sumber teks dan foto: Kementerian Keuangan Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba saat ini masih dikategorikan sebagai ‘masyarakat asing’ yang berdiam di Pulau Sumatra. Di Jambi, terdapat sebuah komunitas Sobat Eksplorasi Anak Dalam (SEAD) yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan untuk memajukan pendidikan dan sosial SAD. Reny Ayu Wulandari, merupakan salah satu pendiri dari SEAD Jambi yang sedang menempuh pendidikan S2 di Belanda melalui beasiswa LPDP. Baca inspirasinya di Media Keuangan Edisi April 2021. (*) Editor: W.R.
Conquistador dan Mitos Debu Emas
Econews, Review

Conquistador dan Mitos Debu Emas

12 Juni 2020 Oleh: Daniel Kaligis Pewaris raja Muisca ditelanjangi, tubuhnya dilabur lumpur dan bubuk emas. Orang-orang melempar persembahan untuk para dewa di danau suci. Sifat konduktor emas yang anti karat, membuat bahan itu dijadikan berbagai elemen pesawat luar angkasa. National Aeronautics and Space Administration, misalnya, menggunakan emas pada pembuatan bahan lapisan permukaan pesawat luar angkasa, emas digunakan pada sirkuit berbagai mesin pesawat luar angkasa... EMAS dicari selama beradab-abad. Kisah perburuan sumberdaya, termasuk area tambang, sudah menyebabkan perang berkepanjangan di muka bumi. Menyusur lekuk belantara, menyeberang samudera, menelusur tutur. Di area tambang, para penakluk para petarung berhadap-hadapan: menggali, batu, dulang atau tibe, wadah, lumpur...
Konservasi Keanekaan Hayati Sulawesi
Econews, Sains

Konservasi Keanekaan Hayati Sulawesi

01 November 2015 Oleh: John Tasirin Chairman of Biodiversity Conservation Laboratory at Universitas Sam Ratulangi Kekayaan Hayati Sulawesi SULAWESI adalah pulau yang sangat berharga bagi konservasi biologi karena memiliki tingkat endemik yang tinggi. Sulawesi adalah pulau dengan tingkat endemisitas tertinggi di dunia. Ada 165 jenis hewan mamalia yang endemik Indonesia, hampir setengahnya (46%) ada di Sulawesi. Dari 127 jenis mamalia yang ditemukan di Sulawesi, 79 jenis (62%) endemik. Hanya di daratan Sulawesi tercatat ada 233 jenis burung, 84 diantaranya endemik Sulawesi. Jumlah ini mencakup lebih dari sepertiga dari 256 jenis burung yang endemik Indonesia. Sulawesi didiami oleh sebanyak 104 jenis reptilia, hampir sepertiganya atau 29 jenis adalah jenis endemik. Itu berarti, dari 15...