Wednesday, November 20

Ani dan Vergeltungswaffe


17 Maret 2024


Ani meramu memasak, orang-orang menikmati santapannya, menghempas haus lapar…
Mesin perang ditampilkan, jutaan orang kagum, lalu jutaan pula yang meregang nyawa. Senjata tidak pernah membuat bumi berdamai…


Oleh: Dera Liar Alam


Gambar: Supervised by American soldiers, German civilians from the town of Nordhausen bury the corpses of prisoners found at the Mittelbau-Dora concentration camp in mass graves. Rare colour photograph taken in 1945. Sumber: Mittelbau-Dora, wikipedia


ANI menyiap bumbu, pilah-pilih yang segar, mencucinya lalu meletaknya di wadah plastik, siap digunakan siap disimpan lebihnya. Begitu saban pagi, ruangan bersih, pisau tajam, ikan tangkapan dicopot insang dan isi perut, diguyur air, lalu masuk kotak penyimpanan kemudian diletakkan dalam pendingin. Daging dicuci dua tiga kali, direbus, dipotong kotak. Di sebelah jendela beberapa depa, dedaun masih berserak sisa angin ribut, badai tengah malam. Hutan kecil tengah pemukiman di mana burung-burung mencicap bersorak – pindah dari satu ranting melesat memangsa insek di kaki dahan, di semak. Hutan itu ada di balik dapur di mana Ani sibuk bekerja, Kamis, Jumat, orang-orang antre memesan menu dari warung tempat Ani bergiat.

Ani, menyiapkan dan membuang sisa-sisa. Orang-orang mengemas cerita, membawa rasa dan tertawan sedap. Ani tinggal tak jauh dari warung, rumah sewanya dalam lorong seberang jalan utama, jaraknya sekitar dua puluh lima menit melangkah tergesa-gesa, Kadang dia dijemput sepeda motor oleh suaminya, kadang berjalan kaki saja. Temannya Ani pernah terkurung isu, tak pernah datang lagi menjenguk ke warung. Saya menera estorie, menenun kenang dengan abjad.

Lorong waktu nan silam, jauh di seberang benua di selatan Mesopotamia 597 sebelum Masehi, Babilonia mengepung Yerusalem, Nebukadnezar, sang raja, menangkap dan menawan Yoyakhin yang disebut catatan purba sebagai ‘Konya’, penguasa Yehuda, beserta seluruh keluarganya dan lebih dari tiga ribu orang terkemuka. Nebukadnezar mengangkut penduduk Yerusalem: semua panglima, semua pahlawan gagah perkasa, sepuluh ribu tawanan, semua tukang dan pandai besi. Orang-orang lemah ditinggalkan. Begitu dicatat di Kings dan ditera Edwin Thiele di The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings.

Ribuan masa kemudian, uji coba peluncuran Vergeltungswaffe Zwei (V2), yakni peluru kendali balistik buatan manusia pertama yang dapat mencapai titik sub-orbital di luar angkasa. Dalam ‘Planet Dora: A Memoir of the Holocaust and the Birth of the Space Age’, 1997, Yves Béon mecatat bahwa jenis roket itu telah menginspirasi berbagai roket modern termasuk roket Saturn V yang dipergunakan dalam perjalanan ke bulan. Lebih dari tiga ribu roket tipe ini diluncurkan sebagai senjata oleh militer Jerman untuk membidik sasaran dari pasukan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua, menyebabkan kematian lebih dari tujuh ribu dua ratus lima puluh personel militer dan penduduk sipil, sedangkan tidak kurang dari dua puluh ribu orang menemui ajalnya di Mittelbau-Dora selama proses pembuatan jenis roket tersebut.

Rusty V-2 rocket engine in the underground production facilities of the camp (2012)

Uji coba Vergeltungswaffe Zwei terjadi pada 16 Maret 1942. Daur ulang perang dan kejadian yang ditera tinta estorie, mundur di lorong waktu ratusan tahun lalu, boleh dicatat kembali: 1812 – Pertempuran Badajoz – Britania Raya dan Portugis menyerbu dan mengalahkan garinsun Prancis selama Perang Teluk. 1815 – Pangeran Willem dari Istana Orange-Nassau menyatakan dirinya sebagai raja Kerajaan Bersatu Belanda, monarki konstitusional pertama di Belanda. 1818 – Pertempuran Cancha Rayada Kedua – Spanyol mengalahkan Chili di bawah José de San Martín. 1861 – Edward Clark menjadi gubernur Texas, menggantikan Sam Houston yang diturunkan dari jabatannya karena menolak sumpah setia Konfederasi.

Ani membersihkan bumbu, 16 Maret 2024. Masih uji coba. Mungkin, masih ada ratusan waktu ke depan – siapa sangka, orang-orang akan membincang perang dan pahlawan sia-sia. Ani bergiat bukan karena sumpah setia, dia hanya memberi arti bahwa waktu adalah untuk kerja supaya hidup dapat berlanjut. Dari membersih bumbu dan memasak, Ani dan teman-mannya dapat menyaji makanan untuk puluhan bahkan ratusan orang, menyelamat nyawa. Seperti itu. (*)