Thursday, December 26

Alasan Padam, Pelihara Infrastruktur


11 September 2023


Pemadaman aliran listrik di berbagai lokasi biasanya marak di akhir tahun, Desember. Kurang daya? Atau rakus energi? Tentu hal ini perlu dijawab. Berapa hari terakhir ini kota Makassar dan berapa kota di Sulawesi mengalami jadwal padam bergiliran di sejumlah lokasi.


Oleh: Daniel Kaligis


Gambar: Kabel-kabel bercampur soal-soal.


GO GLOBAL, eeh, tiba-tiba padam!

Padahal PT PLN (Persero) telah menjajaki kerja sama dukungan pembiayaan hijau dengan perusahaan Export Finance Australia (EFA), guna mendukung akselerasi transisi energi di Indonesia. Penjajakan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding kedua belah pihak di Kantor Pusat PLN, Jakarta, namun soal energi ternyata belum sepenuhnya mengatasi krisis listrik di berbagai lokasi di Indonesia. Pemadaman masih sering terjadi dan pengguna layanan sudah tentu mempersoalkan hal itu.

Pemadaman dianggap merugikan masyarakat pengguna, dan pengusaha. Malah ada yang menduga ada inefisiensi dan korupsi terkait sumberdaya sehingga terkesan lambat merespons keluhan pelanggan. “Alat elektronik rusak siapa yang ganti? Siapa bertanggung jawab? Saya masih simpan beberapa bola lampu dan alat listrik yang hangus, rusak karena pemadaman tanpa pemberitahuan sebelumnya. ‘Permainan’ ini terlalu kentara, alasannya pemeliharaan alat, padahal ada inefisiensi di sini. Sementara sosialisasi pembenahan mengawang-awang,” kata Henry, pengusaha yang bermukim di Makassar. Dia berharap, PLN memberi solusi energi listrik bagi masyarakat.

Diketahui BUMN ini, yakni PLN, telah berkomitmen melaksanakan misi menerangi dan menggerakkan negeri. Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor satu bagi pelanggan untuk solusi energi. PLN mengusung agenda transformasi dengan aspirasi green, lean, innovative, dan customer focused demi menghadirkan listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

Kita tentu ingat peristiwa pemadaman listrik berapa tahun silam, 2005. Kejadian ini diingat sebagai black out terburuk di dunia, berlangsung pada 18 Agustus 2005: pemadaman listrik serentak di Pulau Jawa-Bali. Ada lebih dari seratus juta orang terdampak mati listrik massal. Di ibukota negara Jakarta dan dan Banten listrik mati total tiga jam. Selain itu, terdapat pula pemadaman di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Data berbagai sumber menyatakan ada seratus dua puluh juta jiwa terdampak black out.

Berkali-kali disuarakan, “Kalau kami terlambat bayar, segera sambungan listrik di rumah kami diputuskan,” ujar Wiwin, pekerja di Pisangan, Ujung Pandang. Anni, kawan kerja Wiwin mengeluhkan hal sama bahkan lebih miris. “Alat-alat elektronik rusak, siapa yang ganti, PLN-kah? Tidak ada yang diganti, padahal kalau kami terlambat langsung didenda.”

Jadwal padam sepertinya rutin tiap tahun, dan terjadi di beberapa kota di Indonesia.

Sebagaimana dikutip dari Info Palu, disebutkan yang mana beberapa hari kota Palu mengalami pemadaman listrik bergilir terjadi siang – malam berlangsung hingga 12 September 2023. Dilansir dari kabarselebes.id, 09 September, PLN Palu mengkonfirmasi bahwa pemadaman terjadi karena aktivitas pemeliharaan infrastruktur ketenagalistrikan oleh PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan sehingga berpengaruh terhadap beberapa wilayah di Sulawesi Tengah di antaranya Palu, Sigi, Donggala, Parigi dan Poso.

Gerald, pengendara yang berkeliling Sulawesi, manakala tiba di Makassar, 09 September 2023. “Saya masuk dari arah Maros kemudian menuju arah Jl. Gunung Latimojong, hari mulai gelap hampir malam. Di mana-mana gulita, menyusur Jl. Gunung Merapi, Jl. Sungai Pareman, Jl. Gunung Lokon, sampai di putaran seberang Jl. Sungai Poso, semua gelap. Rupanya listrik padam di lokasi itu,” tutur pegiat pemuda adat itu. Gerald dan saya bercerita di depan lobby Vindhika Hotel, lampu belum lama menyala. (*)


Untuk verifikasi, hak jawab selalu diberikan kepada semua pihak terkait informasi dan pemberitaan.