Friday, October 17

Death Note


17 Oktober 2025


Katakanlah penduduk Indonesia itu jumlahnya 280 juta, paling satu persen saja yang parasit, monster, drakula atau vampire. Nah yang satu persen ini aja dimasukkan ke dalam list death note.


Oleh: Pidar Lingi
Penulis tinggal di Poland


INDONESIA sedang sakit, kenapa tidak ada orang yang memiliki banyak uang yang berpikir untuk membentuk sebuah organisasi yang terdiri dari tim riset dan tim eksekutor. Tim riset melakukan riset, mengumpulkan data dan informasi tentang siapa-siapa saja yang membuat Indonesia sakit, maksudku, koruptor, mafia. Setelah data dan informasi lengkap dan terkumpulkan, kemudian tim eksekutor bertugas untuk menculik, menembak atau menghabisi target. Data atau informasi hasil riset ini disebut ‘Death Note’.

Jika tidak demikian, maka para mafia yang akan mengeksekusi orang-orang waras. Aku tidak tahu apakah Purbaya itu orang waras atau mafia, jika dia orang waras, dan sepak terjangnya terus-terusan membuat mereka tidak nyaman, maka dia akan dieksekusi suatu saat nanti. Jika pakai sistem eksekusinya lembut, mungkin dicopot jabatannya.

Bukankah dalam sejarah Indonesia itu membunuh, menculik adalah hal yang lumrah! Bukankah dalam sejarah hampir semua bangsa yang besar, sebelum ia menjadi bangsa besar juga harus saling membunuh? 

Katakanlah penduduk Indonesia itu jumlahnya 280 juta, paling satu persen saja yang parasit, monster, drakula atau vampire. Nah yang satu persen ini aja dimasukkan ke dalam list Death Note, satu persen dari 280 juta adalah dua juta delapan ratus ribu. Jika angka ini terlalu besar, bisa dikecilkan lagi. Para-para mafia atau tokoh-tokoh besar saja dulu, mungkin jumlah mereka sekitar delapan ratus ribu.

Mungkin itu juga masih terlalu banyak, maka diperkecil lagi, targetnya ke anggota DPR korup dulu, orang partai, mafia tambang kecil. Menurut data Amnesty Internasional jumlah korban sipil Aceh saat masa DOM (Daerah Operasi Militer) 1989 – 1998 sekitar tiga puluh ribu orang. Almarhum Munir barangkali lebih tahu detilnya. Kupikir jika orang tidak bersalah saja berani dibunuh, maka kita harus lebih berani sepuluh kali lipat membunuh para bedebah jahanam itu.

Kau bayar pajak, katanya uang pajak itu untuk pembangunan infrastruktur. Tapi hampir semua pembangunan infrastruktur itu dilakukan melalui hutang, contohnya adalah kereta api cepat itu. (*)