Saturday, November 22

Tag: Zoroastrian

Menelusur Bahasa Pikir Spiritualitas dalam Kritik Dualisme Zoroaster
Opini

Menelusur Bahasa Pikir Spiritualitas dalam Kritik Dualisme Zoroaster

05 November 2025 Tuhan tak melawan kegelapan — Tuhan melampaui kegelapan itu sendiri. Oleh: Nixon Rundengan Penulis adalah aktivis Tinggal di Minahasa TULISAN berjudul ‘Tuhan Jahat, Tuhan Baik’ yang diramu Pidar Lingi, dimuat di bangun-indonesia.com membuka ruang refleksi yang menarik tentang bagaimana manusia memandang Tuhan, kebaikan, dan kejahatan. Ia menyinggung bahwa konsep dua Tuhan — Ahura Mazda, baik, dan Angra Mainyu, jahat — merupakan bentuk pemisahan yang lahir dari upaya rasional manusia memahami dunia. Kritik tersebut menegaskan bahwa pandangan tentang Tuhan ‘baik’ dan ‘jahat’ kini terasa usang, sebab manusia modern semakin sadar bahwa realitas spiritual tidak sesederhana dikotomi hitam-putih. Dari tulisan itu, saya tertarik meminjam sudut pandang Pidar Lingi untu...
Ujung Kisah Digdaya Umayyah
Estorie, Internasional

Ujung Kisah Digdaya Umayyah

25 Januari 2024 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Battle of the Zab TERCATAT nama kota yang disebut sebagai ‘Pemberian Tuhan’, walau muasal nama itu entah dari mana — ada yang percaya terminologi itu terambil dari bahasa Persia. Baghdad didirikan di tepi barat Tigris di suatu waktu antara tahun 762 dan 767 oleh Kekhalifahan Abbasiyah yang dipimpin Kalifah Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur. Baghdad menggantikan Ctesiphon, ibu kota Kekaisaran Persia dan Damaskus sebagai ibu kota sebuah kekaisaran Muslim yang mencakup wilayah dari Afrika Utara hingga Persia. Bani Abbasiyah berkuasa di Baghdad. Disebut kota itu dikelilingi tiga tembok benteng, wilayah kota terbagi jadi empat bagian sama, dengan empat jalan utama dari istana khalifah ke arah masjid agung dan terus menyebar ke sel...
Jalan Lain Natal GCDS
Budaya

Jalan Lain Natal GCDS

28 Desember 2022 Alternatif dipilih meski beda tafsir, jalan lain itu tentang perdamaian – tutur di tanah kami menyebutnya sebagai maleos-leosan, masayang-sayangan, meilek-ilekan: berbuat kebaikan, saling mengasihi, dan saling memperhatikan… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Membaca salam damai dari kitab Markus. SERAYA mengucap salam pada hadirin, Ruth Wangkai, aktivis Gerakan Cinta Damai Sulut (GCDS), mengajak Erny Jacob tampil membaca teks: “Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” Demikian Erny, mengutip sebagian yang tersurat di pasal dua kitab Matius. “Intisari pertemuan Natal keberagaman, di Tondano, 28 Desember 2022, akan kita terima dari refleksi setiap perwakilan yang hadir,” tutur Ruth, perempuan enerjik yang juga bergiat di Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia T...