Friday, March 14

Tag: Utama

Vodka dan Perang
Susastra

Vodka dan Perang

26 September 2024 Pertahanan itu disebut pemiliknya sajak paling benar di antara puisi-puisi ilmu, anak manusia menenggaknya lalu mabuk dogma berkepanjangan, mabuknya masih tersisa hingga sekarang bertahta dalam sistem. Oleh: Dera Liar Alam DVINA, mengenang vodka nan langka, air mata dan deras darah murah puluhan penanggalan silam. Kapal berbaris-baris, lalu jauhi Arkhangelsk. Cinta sudah pergi bertaruh jiwa dan nyawa: Kota-kota jadi sajak, Moskwa, Vologda, Yaroslavl, dan destinasi pelor berikutnya. Di atas benteng menghadap laut, awan-awan berlumur warna senja. Bagramyan menulis secarik kode, meregangkan syaraf dengan secawan vodka. Teluk Riga pagi musim gugur, kekasih berpasang-pasang kumandangkan balada Bagration, serdadu di semenanjung berjaga, pekik, saling rampas, ujung ...
Kopi Encer
Editorial, Susastra

Kopi Encer

26 September 2024 Teguk, encerkan otak, mindset. Berpikirlah bebas merdeka… Oleh: Dera Liar Alam MEMBACA ‘Ashenden: Or the British Agent’, dicatat penulis Inggris keturunan Irlandia, William Somerset Maugham, bikin saya menerawang Néa Pólis as Napoli, dan cairan hitam dalam cangkir, Americano. “Ashenden decodes a cable which tells him that the intended Greek had never boarded the ship; spots of dried blood on the Hairless Mexican's sleeve mean that he had killed the wrong man.” Saya berdiri jauh dari bar memandangi barisan orang-orang memesan kesenangan, raut berbagai ekspresi. Pahit nan nikmat, memerah mengelam mengering. Babad perang, serdadu mencampur air panas ke dalam espresso sebagaimana takaran yang biasa mereka konsumsi. Kawan saya suka koffië tebal pekat sehingga sendo...
Hujan Cahaya
Susastra

Hujan Cahaya

23 September 2024 Timor, timur nan jauh. Di sana, di Timor cahaya bermula. Orang-orang lupa dekolonisasi bumi Lorosae, sajak pujasastra Kakawin Nagarakretagama menera nama Timor sebagai anak sungai, entah alir itu membawa serta cahaya hingga hari ini – ingat pernah mampir di sana, di dekat Lifau di mulut Tono River… Oleh: Dera Liar Alam CAHAYA jatuh di langit-langit, di pipi, di dinding gulita. Dom cerita, menyeberang dia dengan kapal laut serta sepuluh orang kerabatnya, sandar di Dili, di pesisir laut Banda. “Kami tiba sore, rencana mau langsung ke Lospalos, namun bis kami ditahan — orang-orang di sana bilang — tidak boleh berkendara di malam hari, katanya sering ada tembakan dari Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente. Jadi, kami menginap - meringkuk dalam kendara...
Pena Asyik di Irama Ukulele
Susastra

Pena Asyik di Irama Ukulele

13 September 2024 Dawai empat gema tengah malam, suara memekak mengusik orang-orang sekitar, kadang sumbang, kadang merdu, kadang diam, renung, itu kami. Berdiskusi duel ide, berperang gagasan. Ribu kata berulang-ulang tersusun dari huruf yang terbatas itu-itu saja – lalu kalimat menjadi nikmat tanpa batas mencandu pemirsanya siapa saja… Oleh: Dera Liar Alam ORANG-ORANG menuang vodka, mengisi gelas dengan anggur, dan kita masih menyanyi: pemberdayaan rakyat. Ruang ini pernah bersua sejumlah daya dari sudut-sudut bumi untuk berbagi - mungkin juga saling intai - belajar bersama - di bawah pohon mangga dengan penerangan remang di jalan dengan nama pahlawan negara. Artikel ini dicatat tahun 2022 manakala Satuan Tugas C-19 terbitkan Surat Edaran sekian nomor berturut-turut menambah ...
Patung Authoritarian
Editorial

Patung Authoritarian

09 September 2024 Amanat konstitusi, lindungi semua warga, santuni pelihara semua supaya berdaya – fakir miskin anak terlantar, lindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, majukan kesejahteraan umum, cerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Berkebalikan dari itu, authoritarian memandang soal-soal kesejahteraan kecerdasan sebagai ancaman, maka, bodok dipelihara diternak beranak-pinak turun-temurun. Demikian fakta rakyat dewasa ini yang terus ditodong dogma lapuk. Oleh: Dera Liar Alam TIKTOK SUCI umumkan rakyat berhasil menenggak sosialisasi gratis: cara hidup cara tindak. Hey Tou! Authoritarian itu seumur sejarah bumi, dapat dipraksiskan oleh siapa saja — maka mari kita...
Segelas Kopi dan Sepotong Sajak Jingga
Susastra

Segelas Kopi dan Sepotong Sajak Jingga

07 September 2024 Oleh: Aneis Penulis Penyuka Sajak Tinggal di Jambi Tertawan Di antara bibir-bibir senja Disuguhan gelas-gelas pekat Lekat pada aroma kecil berisi kerinduan Melarut pada tanya yang belum tuntas Menawan Di antara warna-warna senja Terpampang jingga paling pesona Menderas dalam sebuah sajak-sajak Membias manakala temaran datang Duhai . . . AK, 12 Mei 2015
Simfoni Agustus
Editorial, Estorie

Simfoni Agustus

31 Agustus 2024 Garis waktu menanda zaman berganti. Rakyat dikepung perang pertikaian, justeru Dmitri Dmitrievich Shostakovich menulis simfoni lambang perjuangan sedunia melawan Fasisme manakala kotanya dikepung, Leningrad. Dalam Grove, David Fanning menulis, “Di tengah-tengah tekan-tekanan yang saling berlawanan dari tntutan-tuntutan resmi, penderitaan massal saudara-saudara setanahairnya, dan cita-cita ideal kemanusiaan pribadinya serta pelayanan kepada masyarakat, ia berhasil menciptakan sebuah bahasa musik dengan kekuatan emosional yang kolosal.” Sering, garis waktu berulang di lain kesempatan — dari artikel ‘Simfoni Gugat Diri Terkepung Isme’ tersari judul yang sementara anda nikmati saat ini… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Vietnamese Espresso FLOOR-G menderaskan resume tr...
Obsesi Semesta Sempurna
Opini

Obsesi Semesta Sempurna

27 Agustus 2024 Surga, fokus diri bersenang-senang, hindari fakta-fakta, sepak keluar sejauh mungkin kenyataan semesta: kesulitan hidup, beban derita, mimpi panjang telah dilunaskan oleh obsesi. Kesenangan dunia lain itu saya sebut sebagai kerajaan beragama manusia… Oleh: Yosua Simatupang Penulis Tinggal di Morowali, Sulawesi Tengah Editor: Parangsula AGAMA membuat manusia hidup dalam suatu dunia khayalan. Bagi saya, agama adalah semacam eskapisme, usaha untuk keluar dari dunia yang nyata agar dapat masuk suatu dunia lain yang tidak lagi ditandai penderitaan dan kesusahan, suatu dunia sempurna. Agama dengan janjinya tentang surga yang penuh kebahagiaan menyediakan penghiburan yang memuaskan bila keadaan di ‘lembah mata air’ ini — menurut suatu ungkapan keagamaan — sudah tak ...
Sajak Laut Merdeka
Foto Pilihan

Sajak Laut Merdeka

23 Agustus 2024 Ngurah Rai – Bali Airport, tak pernah sepi, hari hampir sore inspirasi dibegal sunyi, maka view saya haturkan ke luar jendela sambil memeluk kangen matahari tuntaskan cahaya jingganya seraya awan-awan bencana kerap membegal rakyat umat dengan dogma paternal. Gembar terekam kenang bertahun silam manakala rakyat menjelajah jalan pulangnya pada entah. Regulasi kerap mengusur menggusur ruang hidupnya yang tak lebih sejengkal jaraknya dari penyelenggara kuasa itu… Oleh: Dera Liar Alam I YAYAT U SANTI— MERDEKAKANLAH mindset, merdeka nyonya dan tuan. Di luar jendela laut maha luas, ingin memotret barisan perahu berlayar di samudera. Negeri pulau-pulau dan laut: di tawang Ngurah Rai kenang nama I Gusti Ngurah Rai, dicatat Ensiklopedia Bebas sebagai pendiri dan Panglima P...
Khotbah Merdeka dalam Laknat Miskin Ekstrem
Editorial

Khotbah Merdeka dalam Laknat Miskin Ekstrem

17 Agustus 2024 Oleh: Dera Liar Alam DI DEPAN halaman rumah, kami menanam bendera tanpa diawali upacara. Pepohon berbaris, orang-orang menaikan tali, mereka menggantung spanduk kampanye, memaku pohon. Atribut robek dan lama masih terpajang di berapa titik. Seperti ingatan tanah leluhur, nyiur diterpa badai, atribut kampanye menempel di banyak sudut kota, direkat juga di dahan cengkih di tepi jalan-jalan wanua, ditancap di tiang-tiang memaki langit nan biru berawan. Puluhan tahun memikirkan kemerdekaan sambil berkhayal sepiring hidangan makan siang, nasi bercampur sayur ikan dabu-dabu pedas lilang dan sosialisasi aparatur yang melenceng dari realita. Daftar nama penerima manfaat bantuan miskin telah didrive jari tukang tulis data dan angka. Proyek kemiskinan telah jadi proposal pan...