Monday, December 23

Tag: Utama

Simfoni Agustus
Editorial, Estorie

Simfoni Agustus

31 Agustus 2024 Garis waktu menanda zaman berganti. Rakyat dikepung perang pertikaian, justeru Dmitri Dmitrievich Shostakovich menulis simfoni lambang perjuangan sedunia melawan Fasisme manakala kotanya dikepung, Leningrad. Dalam Grove, David Fanning menulis, “Di tengah-tengah tekan-tekanan yang saling berlawanan dari tntutan-tuntutan resmi, penderitaan massal saudara-saudara setanahairnya, dan cita-cita ideal kemanusiaan pribadinya serta pelayanan kepada masyarakat, ia berhasil menciptakan sebuah bahasa musik dengan kekuatan emosional yang kolosal.” Sering, garis waktu berulang di lain kesempatan — dari artikel ‘Simfoni Gugat Diri Terkepung Isme’ tersari judul yang sementara anda nikmati saat ini… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Vietnamese Espresso FLOOR-G menderaskan resume tr...
Obsesi Semesta Sempurna
Opini

Obsesi Semesta Sempurna

27 Agustus 2024 Surga, fokus diri bersenang-senang, hindari fakta-fakta, sepak keluar sejauh mungkin kenyataan semesta: kesulitan hidup, beban derita, mimpi panjang telah dilunaskan oleh obsesi. Kesenangan dunia lain itu saya sebut sebagai kerajaan beragama manusia… Oleh: Yosua Simatupang Penulis Tinggal di Morowali, Sulawesi Tengah Editor: Parangsula AGAMA membuat manusia hidup dalam suatu dunia khayalan. Bagi saya, agama adalah semacam eskapisme, usaha untuk keluar dari dunia yang nyata agar dapat masuk suatu dunia lain yang tidak lagi ditandai penderitaan dan kesusahan, suatu dunia sempurna. Agama dengan janjinya tentang surga yang penuh kebahagiaan menyediakan penghiburan yang memuaskan bila keadaan di ‘lembah mata air’ ini — menurut suatu ungkapan keagamaan — sudah tak ...
Sajak Laut Merdeka
Foto Pilihan

Sajak Laut Merdeka

23 Agustus 2024 Ngurah Rai – Bali Airport, tak pernah sepi, hari hampir sore inspirasi dibegal sunyi, maka view saya haturkan ke luar jendela sambil memeluk kangen matahari tuntaskan cahaya jingganya seraya awan-awan bencana kerap membegal rakyat umat dengan dogma paternal. Gembar terekam kenang bertahun silam manakala rakyat menjelajah jalan pulangnya pada entah. Regulasi kerap mengusur menggusur ruang hidupnya yang tak lebih sejengkal jaraknya dari penyelenggara kuasa itu… Oleh: Dera Liar Alam I YAYAT U SANTI— MERDEKAKANLAH mindset, merdeka nyonya dan tuan. Di luar jendela laut maha luas, ingin memotret barisan perahu berlayar di samudera. Negeri pulau-pulau dan laut: di tawang Ngurah Rai kenang nama I Gusti Ngurah Rai, dicatat Ensiklopedia Bebas sebagai pendiri dan Panglima P...
Khotbah Merdeka dalam Laknat Miskin Ekstrem
Editorial

Khotbah Merdeka dalam Laknat Miskin Ekstrem

17 Agustus 2024 Oleh: Dera Liar Alam DI DEPAN halaman rumah, kami menanam bendera tanpa diawali upacara. Pepohon berbaris, orang-orang menaikan tali, mereka menggantung spanduk kampanye, memaku pohon. Atribut robek dan lama masih terpajang di berapa titik. Seperti ingatan tanah leluhur, nyiur diterpa badai, atribut kampanye menempel di banyak sudut kota, direkat juga di dahan cengkih di tepi jalan-jalan wanua, ditancap di tiang-tiang memaki langit nan biru berawan. Puluhan tahun memikirkan kemerdekaan sambil berkhayal sepiring hidangan makan siang, nasi bercampur sayur ikan dabu-dabu pedas lilang dan sosialisasi aparatur yang melenceng dari realita. Daftar nama penerima manfaat bantuan miskin telah didrive jari tukang tulis data dan angka. Proyek kemiskinan telah jadi proposal pan...
Kasus Cirebon 2016 dan Nasib Rakyat Kecil
Hukum & Kebijakan

Kasus Cirebon 2016 dan Nasib Rakyat Kecil

08 Agustus 2024 "Moral dan sumberdaya penegak hukum di negeri ini berbahaya bagi rakyat kecil." Begitu dicetus Andi mengomentaari kasus ini. Teringat adagium hukum:‘lebih baik membebaskan seribu orang bersalah, daripada menghukum satu orang tidak bersalah’. Di balik kontrovrsi tontonan yang meraup cuan mahadasyat, ada juga semacam kekuatan jutaan suara mendorong keadilan ditegakkan. Ramai-ramai orang menuntut kasus Cirebon 2016 yang lagi hot disemburkan di muntah propaganda media, dan berbagai soal terkait supaya ada legal annotation, eksaminasi ke titik hulu. Uji, periksa ulang dengan kaidah scientific. Oleh: Dera Liar Alam NERAKA PERKARA jadi karun bertahun-tahun digelut berhari-hari, lalu tiba di momen sidang lanjutan peninjauan kembali Saka Tatal, 31 Juli 2024, sepotong saya...
Renung Salenrang
Susastra

Renung Salenrang

06 Agustus 2024 Oleh: Dera Liar Alam ANGAN deras tuju selat. Masih ada seribu abad menjalar asa. Partikel birumu pantulkan langit lereng Bulusaraung-Bantimurung. Di sana, bernaung kenang Leang-Leang entah diingat saya dalam kufur memandang kelam rindang Pao Makkajoange: di sini awan mengawal malam saban musim. Ambang siang kami makan mie instan rasa soto di tepi Salo Puté, sisa-sisa plastiknya jadi mutiara sepanjang aliran — para ziarah musim berikut merekamnya dengan gawai Adzan mengabar tanah suci, gemanya di rimba, di tembok, di Salenrang. Saya menitip huruf-huruf pada hijau metroxylon yang ruah di sana, kemudian badai dan hujan menazarkan puisi kemarau. Longsor hanyut berita terkurung beban hutan musnah. Jutaan zaman berlalu dan masih kental orang-orang mengeja Baruga, Ba...
Sajak bagi Juli nan Tuli
Editorial, Guratan, Susastra

Sajak bagi Juli nan Tuli

29 Juli 2024 Apa kabar kenangan: jembatan layang kereta api, seumpama serpihan melayang bekas gerbong orde melontar serapah sumpah sisa-sisa, sia-sia. Di Megaria, di depan BII, di depan Telkom, persis di depan Proyek Apartemen Menteng, di segala penjuru ingatan menumpuk, siapa-siapa yang pernah melintasi jejak sejarah menjadi puisi, sajak, gemeretak dendam kuasa dan gertak senjata. Ada banyak orang ditangkasp politik korupt membusuk, pingsan hampir semaput oleh sebab oksigen demokrasi dihambat masuk otak... Oleh: Daniel Kaligis KAMPUNG sunyi dan terasing, namun di sana isu telah menjalar: ‘Sabtu Kelabu’, demikian judul terpantau disiarkan televisi. Isu bercampur dokumen-dokumen palsu, provokasi ada di mana-mana. Di sini, kemarau wanua, ada banyak orang pulang dari ibukota membaw...
Rahajeng Rawuh, Bali: Surat Tanpa Cap
Editorial, Gaya Hidup, Hukum & Kebijakan

Rahajeng Rawuh, Bali: Surat Tanpa Cap

25 Juli 2024 Berseru Bondan Aldo Adrian Kerap, kontributor Revolusi Mental, “Tegur boleh, tidak boleh menunjuk-nunjuk, di sini kami menegur pendeta bila salah bahkan kami memberi nasehat. pendeta bukan malaikat. Jika mereka melakukan kesalahan tegurlah mereka, tapi bukan berarti kita menghakimi mereka dan mengganggap diri kita tidak berdosa juga. Sekarang, kalau ke Bali di anggap salah tegurlah kemudian jika ke Bali dianggap salah apa bedanya dengan anggota yang berfoya-foya, apa bedanya dengan anggota yang ke bioskop atau ke tempat karaoke. Ada anggota komite di setiap jemaat dan ada anggota eksekutif di setiap wilayah suarakan jika dianggap keliru.” Oleh: Parangsula Editor: Dera Liar Alam SURAT TANPA STEMPEL jadi perkara: minta bantuan untuk Bible Konferens yang rencana acaran...
Sajak Tukang Sapu
Foto Pilihan, Susastra

Sajak Tukang Sapu

13 Juli 2024 Oleh: Dera Liar Alam KOFFIE sundown - god Odin tertawa di bahtera mengangkut vision, amplop-amplop merah berterbangan di langit. Tukang sapu-jalan duduk di gerbang Valhalla. Mindset jongos selalu membuang sisa-sisa di public space sebagai persembahan maha agung. Kertas, kardus, beling, logam, karat, plastik, dan seterusnya. (*)
Anak-Anak di Pasir Panjang
Foto Pilihan, Susastra

Anak-Anak di Pasir Panjang

12 Juli 2024 Oleh: Dera Liar Alam TELAH mereka rekam pagi dari relung teluk, susuri Kota Lama. Ribuan tahun silam, malam remang sebab matahari kelam ditelan naga: kelok rimba, gunung, tanjung, samudera – masih mengeja titik-titik perjumpaan di Oeba, Merdeka, Bonipoi, Airmata, Lahi Lai Bissi Kopan, Solor, Tode Kisar, Fatubesi, Nefonaek, Pasir Panjang, dan di kampung-kampung sekitar di mana kawan-kawan bermain di karang, pasir, gelombang… Pernah, bulan bulat penuh bertahta di langit, cahayanya memantul di laut, di belantara hitam. Cahaya merembes dari Tanjung, memberi jalan pada perempuan menggandeng anaknya di bayang pepohon menyusur Oebobo, mencari setapak terangnya hingga Kelapa Lima, menembus Alak, cari jejak terhapus ombak. Ada saat air meruah, penguasa berkampanye dan menghib...