Friday, March 14

Tag: Utama

Sajak Cuaca
Susastra

Sajak Cuaca

07 Januari 2025 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Twilight di Bunaken, Siladen, Mantehage, Naen, Manado Tua. TARIAN awan ingatkan nama, kekasih masa lampau, belum berganti. Pesta di tanah leluhur, orang-orang berderet-deret pura-pura senang walau gamang, keinginan dipermainkan harga, ego dendam serta rasa belum terdefinisi: Kawan bersuka, kami disuguhi cairan penyemangat. Hujan bakar diskusi kritik. Api nyala rintik-rintik gelisah, kata kawan, “Mabuk itu babad pengalaman spiritual.” Dan, benar. Semua orang bersalah kami ampuni sambil tertawa bareng-bareng dan bersenandung awan-awan kuning, bunting. Kita terbang pada cuaca yang kurang baik. Kencangkan sabuk pengaman, agar lapar dan miskin wawasan boleh diakali. Lalu Api dan Rawi dimangsa kabut, Uap berlari menuju purba, langit masih...
Sajak Mekar
Susastra

Sajak Mekar

07 Januari 2025 Bunga, hadir, mekar… Merekam perjuangan, perlawanan, niat yang terus bersemi sepanjang musim… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: die Weiße Rose KEMBANG mekar saban musim itu ada di Wanua. Pagi biru, saya merekam jingga Episcia Alloplectus, African Violet family: yaitu daun beludru, tekstur permukaan daunnnya berserabut halus menyerupai beludru. Di sekeliling Alloplectus ada Andina, Cupreata, Duidae, Lilacina, Prancei, Reptans, Xantha, Fimbriata, Sphalera, Rubra, etc. Mawar putih, saya sasar kamera. Momentum yang ingatkan saya pada die Weiße Rose, gerakan perlawanan kalangan intelektual tanpa kekerasan di NS-Staat, dipimpin sekelompok mahasiswa dan dosen di Universitas München. Kelompok ini melakukan kampanye menyebarkan selebaran dan grafiti anonim yang menyerukan ...
Sajak Pusu
Susastra

Sajak Pusu

05 Januari 2025 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Gunung Tampusu, Rewo, Hutan Rumbia, serta ladang sawah di kakinya. PUSU memanggil awan-awan bertengger di tahtanya. Begitu leluhur kami meramal hujan terhisap kuala, jurang, tebing, rawa-rewo, telaga purba di relung Salu Mas, Samberong, Watuharan, Tangkiuk, Tatalo'otoken, Talun, Matrong, Pangalombian, Tete U Lei, Linouw, Lahendong. Pada rimba itu, zaman silam Resimen Para Komando baret coklat pernah bergerilya berduel senapan melawan kuasa sentralistik, catatan muntah sejarah itu dikaburkan. Serdadu Tengkorak Liar juga menari-nari di sana, di belantara terhubung teras Lengkoan. Wild Rose impor taman dewa mengajak anak-anak nyanyikan bedil patah puluhan abad bertikai keyakinan. Namun, ada anak-anak terhisap jadi suraro: “Adoh mama e,...
Sajak Pengumaan
Susastra, Travel

Sajak Pengumaan

04 Januari 2025 Datang di sana laksana mengulang perjalanan silam – Awal Januari 2022, manakala menelusur tanah Minahasa, bersua unsur-unsur jamak dibincang. Di sisi utara telaga tua penuh eceng gondok, kami membahas ‘mahwetik’. Kata itu dieja juga sebagai ma’ wetik, mahawetik, tenggara, atau tungkara. Mahwetik, tumbuhan penyembuh luka. Mahwetik bermakna memancar, disebut karena sifat buahnya yang ketika tua dapat meletup, memancarkan biji-biji yang menjadi benih. Anak-anak di kampung suka memanfaatkan buah yang telah meletus terbelah ruas-ruasnya lalu kuncup sebagai hiasan di kupingnya, anting-anting. Tumbuhan itu dikenal sebagai bunga pacar: Impatiens balsamina L. Datang di Pengumaan, semacam menyembuh luka, rindu yang sekian masa dipendam dalam pengembaraan… Oleh: Dera Liar Alam...
Sajak Kabut
Susastra

Sajak Kabut

26 Desember 2024 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Kabut di Wanua. KIRUNA mengenang wilayah bumi dengan malam panjang di mana Northern Lights joget di angkasa. Di Tromsø, di Svalbard, di Rovaniemi, di Lingkaran Arktik, di Siberia, di Yukon, di Barrow, di Prudhoe Bay, di Ilulissat, di Qaanaaq, di sana beku abadi. Apalah gigil di lereng Mahawu. Mabuk sejuk, mabuk kabut. Semalam berbagi cawan di celup Lokon. Kabut naik dari cela-cela ficus benjamina yang berkerabat dengan longusei. Aroma sabut kelapa dan batok dibakar ada di asap menari-nari enggan sentuh loteng dan taburan kembang api jauh di atas rimba kota. Bara, bercampur merah jinggga, kayu keras, batok dan kuang mengabu. Di Wanua, sabut kelapa itu disebut kuang, biasa dibuang saja. Padahal orang-orang memanfaatkan kuang sebagai...
Pilkada Belum Usai, Praktisi Hukum Asal Gowa Uji Integritas KPU Gowa di DKPP
News, Opini, Politik

Pilkada Belum Usai, Praktisi Hukum Asal Gowa Uji Integritas KPU Gowa di DKPP

14 Desember 2024 KPU: berdiri di tengah, jangan miring kiri, jangan miring kanan. Kami tak ingin KPU jadi alat politik. Oleh: Ridwan Basri Tim Hukum Advokasi AURAMA’ Editor: Parangsula DEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu sebagai lembaga pengadil etika bagi pelaksana pemilu menjadi salah satu saluran yang ditempuh oleh praktisi hukum Asal Kabupaten Gowa. Sebagaimana diketahui, saya, Ridwan Basri dan Muallim Bahar adalah Saksi Pleno Kabupaten sekaligus Tim Hukum pasangan AURAMA' pada Pilkada Gowa 2024 kemarin. Kami mengunjungi DKPP, Jumat, 13 Desember 2024 dengan dua agenda yaitu, konsultasi jadwal sidang terkait aduan sebelumnya mengenai Komisioner Bawaslu Kabupaten Gowa serta mengadukan Komisioner KPU Kabupaten Gowa. Gambaran besar pengaduan kami tentang Komisioner KPU Go...
Film, Memanah Mata Hati
Opini

Film, Memanah Mata Hati

22 November 2024 Jejak, tapak-tapak nan purba. Diajak menulis di zonautara berapa tahun lalu, sayang artikel itu kini tidak dapat diakses ‘Film, Memanah Mata Hati’, boleh baca di sini saja isinya: Ketika itu – September 2017 – saya juga giat menggarap beberapa judul terkait film sambil mempersiapkan ‘rancang-bangun dalam imajinasi’ apa itu Teropong Bataraguru dan Teropong Alor. Nah, pada dua judul itu ada semacam jejak hilang, namun bekas digitalnya dapat anda telusur kapan saja. Btw, film menginspirasi banyak temuan besar dunia dewasa ini. Oleh film kita beroleh hiburan, beroleh inspirasi. Oleh: Daniel Kaligis WEST Yorkshire 1888. Ada apa di sana? Ngobrol history, nanti kita jadi kuno. Tertawa saja sambil menikmati hawa dingin merasuk dari mesin-mesin. Musim kadang mempengaruhi...
Doa Jeans Robek
Susastra

Doa Jeans Robek

06 November 2024 Oleh: Dera Liar Alam MENYINTA keliaran, memecah matahari di langit polusi, sajak, jejak, pijak-pijak membekas retak. Ruang kelas diisi raja-raja murka bersabda semau perintah buku bisnis. Huruf-huruf tebal hitam jadi acuan undang-undang bila hendak bermentra menjawab soal-soal. Doa mengejar Voyager Satu, padahal obyek itu pada 25 Agustus 2012 telah memasuki medium antarbintang, menjadi buatan manusia pertama yang telah meninggalkan Tata Surya. Silakan hitung jaraknya, 2,04×10−3 ly. Kita masih saja meramal masa silam, memandangi bintang-bintang berharap kerajaan langit turun ke kota suci. Ruang kelas tempat menata ayat-ayat diskusi telah disihir pergandaran kertas-kertas pseudoscience. Padahal pernah disepakati bahwa ayat dari kitab kudus manapun tidak dapat dijad...
Adik Kabaharkam Dilaporkan: Terancam Pidana Pemilu Diskualifikasi di Pilkada Gowa
Hukum & Kebijakan, News, Politik

Adik Kabaharkam Dilaporkan: Terancam Pidana Pemilu Diskualifikasi di Pilkada Gowa

29 Oktober 2024 Oleh: Parangsula Editor: Philips Marx BANGUNINDONESIA.COM — Gowa | LAGI Tim Hukum AURAMA' datangi Bawaslu Gowa, 28 Oktober 2024. Dalam kesempatan kali ini Tim Hukum AURAMA' membawa berapa alat bukti pelanggaran berupa uang tunai, sarung dan selebaran visi-misi calon bupati Gowa nomor urut 02, yakni Husniah Talentang — Darmawangsyah Muin. Ridwan Basri beserta Tim Hukum AURAMA' melaporkan Paslon 02 dengan dugaan money politics, sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Tindak Pidana Politik Uang diatur dalam Pasal 523 ayat (1) sampai dengan ayat (3) UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang dibagi dalam tiga kategori yakni pada saat kampanye, masa tenang dan saat pemungutan suara. Alat bukti pelanggaran tersebut didapatkan pada saat kampanye tatap muka pasangan calon 02 y...
Kaum Muda dalam Sandera Sejarah
Opini

Kaum Muda dalam Sandera Sejarah

28 Oktober 2024 Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado SETIAP 28 Oktober, rakyat republik ini ‘diwajibkan’ untuk mengingat sejarah ‘Sumpah Pemuda’. Padahal, historisnya apa yang disebut ‘Sumpah Pemuda’ itu sebenarnya adalah rumusan-rumusan atau kesimpulan-kesimpulan dari sebuah pertemuan kaum muda yang bernama ‘Kongres Pemuda’. Pada medio 27 – 28 Oktober 1928 adalah Kongres Kedua. Kongres Pertama tahun 1926. Memang yang hadir adalah perkumpulan-perkumpulan gerakan kaum muda lintas bangsa se-Nusantara di masa itu. Teks asli putusan kongres pemuda itu paragraf pertamanya berbunyi: “Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong-Java, Jong-Sumatra (Pem...