Thursday, November 21

Tag: Tuan

TROTOAR BASAH
Budaya, Susastra

TROTOAR BASAH

27 Februari 2024 Oleh: Daniel Kaligis DI TROTOAR basah Duduklah seorang pengamen Menyanyikan masa depan “Negeriku,” katanya… Tawa memelas berderai Senyum kusam Rambutnya masai Perut tambun seperti nasib reshuffle Nganggur berjejal-jejal Hutang kiri Hutang kanan Hutang di depan Hutang di belakang Di trotoar basah Seorang pengamen berdiri bersama kawannya Nyanyikan masa depan Langit-langitnya Merah padam Putih pucat Tak ada gitar Tak ada ukulele Mereka bertepuk tangan Menanggapi iklan rokok Bibir berasap Bibir meratap Bibir membibir Bibir mencibir Bibirnya bibi Bibirnya tuan Bibir bertemu bibir “Negeriku,” desahnya Diperkosa... Kenangan sudah berlari, meninggalkan mimpi-mimpi buruk dan basah; “Pagi,” katanya, “berhentilah sejenak untuk lapar yang akan mendekam hingga mal...
<strong>Rhyme of Grief</strong>
Susastra

Rhyme of Grief

23 Februari 2023 Suara serak bersenandung di kerumunan, "Lapar," ujar dia pura-pura sedih. Kerumunan menunggu antrean jajan serampangan mahal ditaburi keju susu coklat nan dikira kenyangkan jiwa. Angin amat kencang mengamarkan badai, seseorang menyodorkan rokok pada tuan di atas gerobak sampahnya. Lalu bertanya, "Sudah makan." Tuan di atas gerobak bilang, "Sudah." Tegas tuan, bibirnya gemetar, tangannya menyambut lemah - walau nyata tegar walau sangat jelas lengannya berurat goyah. Tuan. Dia tertawa lebar tanpa desis, menyambut sore. Tuhan, regulasi menimbun waras dengan sampah peradaban. Tuhan yang pulang ditelan samudera... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Twilight AZURE, mana senyum kaku-mu, duhai gulita. Derai gerimis di bawah lampu jalan, para belia menadah telapak untuk k...