Sunday, November 24

Tag: Samudera

Ziarah Teluk Mutiara
Esai, Guratan

Ziarah Teluk Mutiara

28 Februari 2024 Oleh: Dera Liar Alam MEMORIES diserap berita — langit maha luas ditaburi mitos: demikian, ambang siang saya meramu huruf di tepi pesisir menanggapi tanah perkara. “Teluk Mutiara entah kapan diberi nama begitu dan apa maknanya? Sama nama, ada kecamatan di pinggir kota yang diberi nama Teluk Mutiara. Namun, negeriku hari ini dikuasai kaum borjuis penjajah laut dengan jaring-jaring penangkar mutiara seakan menjepit nelayan kampung mengais rezeki di pesisir di samudera,” ucap Avuineng menanggapi foto yang saya taruh di halaman sosial media. Bersua di Aston – Pasir Panjang, Kupang, dengan Avuineng dan bercerita panjang lebar berbagai soal. Avuineng, lengkapnya Marthin Atabuy Avuineng, kawan yang kritis terhadap hal-hal politis di tanah air. Bicara kontroversi itu kami ...
Malam Buta
Susastra

Malam Buta

02 Februari 2024 Oleh: Dera Liar Alam MENDERAP di tikung malam buta dan gelap: Nafsi Basi Sandiwara Hitam Putih Meneteslah... Sungai Samudera Kering Fatal Bebal Kesal 2010
Melukis Telukmu
Foto Pilihan, Susastra

Melukis Telukmu

29 Oktober 2023 Oleh: Dera Liar Alam ADA biru yang digumuli putih awan-awam, dan embun jadi kelabu di relung kampung-kampung di bayang hijau kelapa dan mangrove. Semak-semak telah kering hanyut di pantai dimainkan tarian arus, jauh dihela ombak ke tengah samudera. Anak-anak bernyanyi tentang tinta, cinta yang dituang dalam lubuk bumi. Siang itu awan bertaburan membentuk gumpalan di atas atap, di sana memandang air berbatas ufuk. Tak ada kuas melebur kelabu bening menyebarkan putih dan cahaya. Hanya dayung nun jauh di sana di mainkan anak-anak debarkan riak jadi lukisan di bawah saturasi langit mengendapkan proporsi biru kental sekian saat, lalu berubah dari waktu ke waktu. Bila malam datang, ramai merah kuning lampu-lampu para penangkap mengabarkan musim kelahiran, dan gambar bert...
Retorika Lampu
Susastra

Retorika Lampu

06 Agustus 2023 Oleh: Dera Liar Alam MALAM berseliweran di samudera, di jagad semesta... tengok, pelita para manusia sudah tenggelam kita tunggu bulir-bulir intan bernas di cakrawala kelam embun retorika kenang seketika sama-sama basah secara bermartabat
<strong>Ragnorok</strong>
Susastra

Ragnorok

25 Februari 2023 Berhala hidup kembali, dia masuk dalam tubuh fana, menari, bersorak suara lantang. Gudarnas skymning, ramalan maha mulia terbenam di langit merah. Mantera dibaca berulang-ulang, dongeng kerajaan seberang samudera entah… Anak-anak berlari di gelombang, pulang tergesa-gesa di gubuknya yang terjajah miskin pemikiran. Hingga tua tiba, menjadi berhala sepanjang zaman… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Pulang ke tanah warisan – foto DAX Tengada... Dua mengepak sayap senja Pulang berpasang-pasang... Julang di relung tebing jauh di belantara jiwa mendekam rindu sungai bersua muara di telaga-telaga jingga manakala dawn menyelimut sunyinya tirai gemawan: di sana, di pucuk samudera, gemuruh memburu, luruh buih-buih jilati akar mangrove jilati hutan mati jilati lumpur pasir...