Tuesday, May 14

Tag: Rindu

Laut Pasang
Susastra

Laut Pasang

06 Agustus 2023 Oleh: Dera Liar Alam DINI HARI pergi berlayar laut pasang bergelombang diri rindu tak terbayar mengenang engkau di negeri seberang selamat pagi, everyone Tualang, 2014
Ruang Tunggu
Susastra

Ruang Tunggu

06 Agustus 2023 Oleh: Dera Liar Alam ATAP ilalang mewah. Ia dan awan meredam memantul sebagian besar enerji di semesta. Ruang tunggu, menikmat kaca, sejuk. Sajakmu melintas tiada warna, menabur rindu.
Bayang di Teluk
Susastra

Bayang di Teluk

28 Januari 2023 Oleh: Dera Liar Alam ENTAH diingat, suatu sore saya menata kamera untuk memetik cahaya di nadir, memintalnya sebagai gambar — bayang itu sudah sering berada pada titik itu, di sana: 12° below the horizon, mengenang seseorang yang bercerita pengalaman kegilaan manakala jatuh cinta. Berkali-kali mengalami dan terus mencinta, kisah ini tentang sajak silam yang pantulannya menjadi bayang di teluk. Perjumpaan teks karena gambar, Jamal menulis tentang sesuatu peristiwa: Lalu kehidupan katamu memang mesti dirayakan Sedang di sini belum kucium bau pesta Justru muncul serupa cemas pada sisa usia Melekat di detak hari-hari Merambati ruang hampa ego sendiri Lalu rindu sebatas runtutan kata-kata Terbaca oleh sesiapa Namun dengan ejaan berbeda Hidup dalam realita Adalah der...
Menggambar Wajahmu dengan Debu
Susastra

Menggambar Wajahmu dengan Debu

10 Januari 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro AKU mengingatnya kembali, saat hujan ingin membangunkan dirimu, angin membuatmu tertidur, hujan itu, hanya dalam mimpiku, saat ini. Aku melihatmu pada daun-daun kering yang jatuh, waktu telah luluh, dan seberkas cahaya pagi yang aku simpan dalam sudut mataku. Mungkin kau bisa mengenangnya, bila ingatanmu bukan lagi utuh tentang diriku, pesanmu. Pohon akasia yang kau pilih dengan paku, meninggalkan rindu, kau kerat pohon itu, menjadikannya perlambang perasaanmu. Dua burung gelatik mengintip dari ujung dahan, dan terbang dalam lamunan. Dengan mengenangmu, kau temukan diriku sesuatu yang tak ingin kuberi arti, serupa pecahan waktu yang menyelinap pada ruas-ruas tubuhku, dan jalan angin yang lain me...