Tuesday, November 19

Tag: Pesta

Dibungkam Jelang Pesta
Editorial, Susastra

Dibungkam Jelang Pesta

27 Agustus 2023 Menjawab ‘Jejak 20’. Ayat-ayat sudah dirancang untuk memenjara kata, membungkam argumentasi… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Suara didengar diabaikan. JANGAN ditanya mengapa dengung tanpa suara rakyat dilarang ‘manggung’. Sebab, panggung penuh sesak. Di sana para penunggu sementara melakonkan hantu penasaran bangkit dari kemalasan berpikir. Coba baca beritamu kemarin dan mulailah berpikir. Atau bila engkau enggan, mulailah bersandiwara sendiri. Matamu masih merah sisa kantuk semalam, dan di tiap cawan yang kau tinggalkan jejak bibirmu belum dicuci. Panggung-pun masih memanggil-mangil obrolanmu bacakan kesaksian masa depan sebagai ujaran kisah bersambung sejarah negeri seberang sudah kau singgahi dengan segala penat dan letih bercampur selingkuh kepercayaan. Pes...
Bayang di Teluk
Susastra

Bayang di Teluk

28 Januari 2023 Oleh: Dera Liar Alam ENTAH diingat, suatu sore saya menata kamera untuk memetik cahaya di nadir, memintalnya sebagai gambar — bayang itu sudah sering berada pada titik itu, di sana: 12° below the horizon, mengenang seseorang yang bercerita pengalaman kegilaan manakala jatuh cinta. Berkali-kali mengalami dan terus mencinta, kisah ini tentang sajak silam yang pantulannya menjadi bayang di teluk. Perjumpaan teks karena gambar, Jamal menulis tentang sesuatu peristiwa: Lalu kehidupan katamu memang mesti dirayakan Sedang di sini belum kucium bau pesta Justru muncul serupa cemas pada sisa usia Melekat di detak hari-hari Merambati ruang hampa ego sendiri Lalu rindu sebatas runtutan kata-kata Terbaca oleh sesiapa Namun dengan ejaan berbeda Hidup dalam realita Adalah der...