Saturday, November 23

Tag: Pelancong

<strong>Bandar Dedaun Harum</strong>
Susastra

Bandar Dedaun Harum

08 Ferbuari 2023 Guncang magnitudo tujuh koma delapan di kerak dangkal, di sana, di tanahmu, di bumi kita: di Gaziantep, di Kahramanmaras, di Pazarick, di Nurdagi, di mana lagi, entah. Mercalli masih kau berkhotbah di Monza, di Calabria, di Napoli. Aah, di sini ceramah wacana tentang para petinggi pendongeng tinggikan tensi dan gengsi, itu saja… Potret usang! Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Kelok Gusung di mana kapal-kapal dan perahu berbelok menyasar port. BERPULUH mungkin berlaksa tatapan: saban sore bertumpuk di kelok rumpang menikmat lengking gemuruh, pembisik, perusak, gelombang, arus, obrolan peziarah minta difoto. Orang-orang buta huruf duduk di rumput dekat rambu larangan. Bila tak dilarang, rambu diduduki, diambil dan dibawa pulang. Kelam di atas kota, di ujung Gus...
Orasi Basi
Budaya, Susastra

Orasi Basi

13 Oktober 2022 Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Perahu ikan sandar, pagi meninggi di tepi Marisa TANAH air milik bersama. Jadi, jangan klaim peta punya sendiri. Saya tak pernah bercita-cita jadi presiden, sebab saya hanya berbakat melatih anak-anak memegang cangkul dengan tepat, itu yang kubisa. Saya dapat belajar dengan mereka, menggigit ikan dari soma-dampar, melemparnya dalam keranjang. Wahai, laut kita penuh perahu asing mendongeng bendera ditiup badai. Berapa banyak anak-anak nelayan mampu menulis membaca rasi? Mereka yang menenteng joran hanyut di persimpangan menunggu hijau berubah merah, menyanyi alat pancing receh ibah yang ganas! Saya, menulis sajak: Tanah tergadai. Air terprivatisasi, dan daki saya nan basi. Tak mungkin berkhayal jadi legislator, sebab saya bodoh menga...