Thursday, November 21

Tag: Pasir Panjang

Anak-Anak di Pasir Panjang
Foto Pilihan, Susastra

Anak-Anak di Pasir Panjang

12 Juli 2024 Oleh: Dera Liar Alam TELAH mereka rekam pagi dari relung teluk, susuri Kota Lama. Ribuan tahun silam, malam remang sebab matahari kelam ditelan naga: kelok rimba, gunung, tanjung, samudera – masih mengeja titik-titik perjumpaan di Oeba, Merdeka, Bonipoi, Airmata, Lahi Lai Bissi Kopan, Solor, Tode Kisar, Fatubesi, Nefonaek, Pasir Panjang, dan di kampung-kampung sekitar di mana kawan-kawan bermain di karang, pasir, gelombang… Pernah, bulan bulat penuh bertahta di langit, cahayanya memantul di laut, di belantara hitam. Cahaya merembes dari Tanjung, memberi jalan pada perempuan menggandeng anaknya di bayang pepohon menyusur Oebobo, mencari setapak terangnya hingga Kelapa Lima, menembus Alak, cari jejak terhapus ombak. Ada saat air meruah, penguasa berkampanye dan menghib...
Cerita Kokang Senapan di Kota Lama dan Tutur Horaforas
Budaya, Susastra

Cerita Kokang Senapan di Kota Lama dan Tutur Horaforas

02 Juli 2023 Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Beberapa ketika setelah touchdown KOTA LAMA itu kenangan bertahun-tahun silam, datang di sana manakala airport dibuka dan pandemi C-19 masih menyala. Bermanja aroma laut di Pasir Panjang lalu tuju Rumah Babe, di sana bercerita tentang tenunan tradisional khas di Nusa Tenggara. Horaforas, ingatan itu deras di Kota Lama, pegunungan, laut, pulau-pulau, deuz: Konstitusi Portugal pra-1974, Timor Portugis, Angola, Cape Verde, Guinea Portugis, Mozambik, Sao Tome dan Principe di Afrika; Makau, sajak mendaur obrol semalam suntuk dekat taman makam pahlawan. Kawan saya R.A., bilang ke saya, “Soe, pernah menjejak depan pintu jati, upacara, hasil bumi, tenun adat, pelor, senapan, seteru ideologi, dan seterusnya.” Datang di Kupang, kemudian bertual...
Tentang Rindu
Susastra

Tentang Rindu

03 Juli 2022 Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis Suatu waktu, Entah pasir dan nyare bersua asin, Beta itu masih nyaku Sesiapa berjibaku buku Mantera dibaca maruku Lembar-lembar tanpa sampul diproduksi mesin yang membunuh senja dan pagi keemasan... Gelombang pasang mendebur sunyi Terus dalam gema Sepanjang abad Menanda rupa wajah luka... Deuz mengulang erang camar Bersiul panggil arwah pemberontak Meretak ketul awan Agar gerimis Agar badai Menyapu hutan Hancur batu Dan Pasir Panjang hilang rupa oleh tiang tembok pancang buku-buku segala teori suku Suatu waktu Kita bersua rindu Semesta cinta yang tak pernah baku Pasir Panjang – Kota Lama, 03 Juli 2020