Tuesday, November 19

Tag: Orchard

Banjir, Tangki Raksasa, atau Bangun tanpa Korupsi
Entertainment, Internasional

Banjir, Tangki Raksasa, atau Bangun tanpa Korupsi

07 September 2022 Tokyo bangun tangki raksasa, Curitiba atasi banjir dengan mengubah area rawan jadi taman dan danau buatan, di negeri kita bencana seperti dipelihara dan diteriaki doa-doa pengusir setan. Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Editor: Philips Marx Gambar: climate refugee inside, sumber foto: delhipostnews BERDIRI berjejal depan Ngee Ann City, melintas Takashimaya ke arah Gucci, memandang langit Desember pucat kelam di atas Orchard. Lalu deras hujan membikin air menggenang di mana-mana. Ada peluit, dan orang-orang menepi. Nanti di depan Tong Building saya perhatikan, rupanya peluit dari petugas itu memperingatkan orang-orang supaya menyingkir dari katup penyangga di atas drainase. Petugas tetap berdiri mengawasi, katup miring sekitar 45 derajat ...
Dunia Baru
Editorial, Esai, Guratan

Dunia Baru

07 Juni 2022 Menghitung berapa dasawarsa bumi panas pertikaian, keyakinan-keyakinan merasuk ruang relung rakyat tanpa diuji, maka rakyat ikut berkelahi. Chee Rich, kawan diskusi di bumi maya buka suara, “Babad tanah leluhur — bukan dari cerita film Indonesia saja — menari dalam cinta dan darah. Keturunanmu akan meremukkan kepalanya, warisan seribu zaman yang mengundang seribu bukti kasih; Sahihkah bukti-bukti? Aku keturunan dari keturunan dan keturunan dari yang tidak ada jadi ada. Kita bukan siapa-siapa, tapi apa yang jadi bukti sejarah bahwa kita ada dari masa lalu.” Begitu interupsinya hari ini pada judul di atas. Entah ilusi kita sama, bermimpi air layak konsumsi sejuk segar, berenang di sejuk segar alam. Menunda kekalahan dan mati berkali-kali… Oleh: Daniel Kaligis Penulis ada...
Menuju Terminologi Baru
Guratan, Susastra

Menuju Terminologi Baru

17 Agustus 2021 Oleh: Daniel Kaligis Foto: Kepik Art Menggambar Indonesia Seraya mengedit tulisan, saya membaca sesumbar propaganda. Tahun 2011 artikel ini saya muat di Harian Suara kita, sambil mengenang: Saban Agustus orang-orang kita dikampungkan, terbabit ‘panjat pinang’. Tidak dipinang sudah dipanjat, pohon-pohon bertumbangan. Di atas pinang, berkibar bendera-bendera. Merdeka, teriak memekak hak-hak bengkak dijejali peradaban impor. Terminologi itu digemari, dan ramai di banyak sudut Indonesia. Demikian panjat pinang, dulu dan kemudian bila pandemi sudah usai, boleh berupacara dengan cara-cara. Keinginan dipinang, sekarang keinginan dikekang. Tinggal dalam gua peradaban yang hilang, tersenyumlah walau belum sepenuhnya merdeka… HARI ini, sembilan tahun silam: “Terminologi b...