Thursday, December 19

Tag: Muhlis Paraja

Saung di Arangangia
Budaya, Foto Pilihan

Saung di Arangangia

01 Mei 2023 Alir Meliuk-liuk dari Bawakaraeng, sejuk berkabut, lewati delta Arangangia. Bila sempat, anda dapat menikmati Pappalempanganna Toceilea pada suatu ketika yang ditentukan. Malam saat pertama kali tiba di sini, saya belajar mengeja kata tentang alir deras dekat dengan lokasi ini: Bantimurung Gallang, Kaloro Larang, Lange-langeang, Balangbuki, Lapparanmangottong, dan seterusnya... Oleh: Dera Liar Alam BACA-BACA upacara, ritual para Sanro, yakni tabib peramu herbal, yaitu para penyembuh: Suatu ketika bersua di Arangangia, sugesti dimanterakan, meterai kabut di gunung-gunung, rimba disucikan, gema di lereng lurah, di air tercurah mengalir deras ribuan musim ribuan zaman. Rindang pohon, gemuruh deras kali Tangngara mengundang lena, memanggil sunyi malam mendetak-detak k...
Pulang Karena Panggilan Leluhur
Budaya, Film & Video

Pulang Karena Panggilan Leluhur

12 April 2023 Catatan perjalanan hidup dirancang saban hari, langkah itu bertaut pada pedoman yang diturunkan dari ajaran leluhur yang dianggap masih relevan sampai sekarang... Oleh: Dera Liar Alam MUHLIS Paraja bertutur, saya mendengar menanggapi, sesekali bertanya, mengulang penegasan dia tentang cerita pengalamannya bersama orang-orang di Pattallassang. Kali mendatang dia janji bercerita tentang pembebasan stikma orang-orang yang dianggap budak. (*)
Politik Penyeragaman
Budaya

Politik Penyeragaman

27 Februari 2023 Oleh: Dera Liar Alam #TemanNgobrol #BangunIndonesia BUMI Plural diberondong isu politik penyeragaman, torang yakin tiap bahasa tiap teks dan tutur dalam kultur itu suci - layak dijaga dilestarikan. Dalam praksis, penyeragaman itu juga membantai banyak bahasa ibu, diseragamkan atas nama propaganda ‘kami satu’, padahal mengiris dan miris. Suatu waktu, di Kampus Universitas Negeri Manado kami berdiskusi: Tuha Petuyang, Kalfein Wuisan, kawan-kawan yang terkumpul, dan saya. Banyak hal yang kami bincang, termasuk isu politik penyeragaman itu. Saya coba mendokumentasikannya dalam video pendek ini: 'Kritik bagi Politik Penyeragaman'. Kawan saya, Muhlis Paraja, penggagas Sekolah Adat Pattallassang, memberi tanggapan, “Sistem kita dipaksakan untuk diseragamkan tetapi ki...