Tuesday, November 19

Tag: Kekuasaan

Garis Embun
Susastra

Garis Embun

03 November 2023 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Screen biru dan kopi hampir tumpah GARIS embun Memanjang di kaca Dingin kembali Di wajahmu Baliho-baliho besar Menggambarkan senyum Kontrak dan kalkulasi untuk semua kepentingan ini Biaya yang terjadi Tanpa sadar telah dibayarkan jauh hari Sebagai satu dasar yang diletakkan bagi keinginan yang disusun secara rapi Segala konstelasi yang timbul Semacam dengung yang merambat Ketika pagi berisi beberapa hal yang dilepaskan Secara bersamaan Setelah angka perhitungan tercapai Penyelenggaraan kekuasaan secara demokratis Bagian dari ikhtiar yang tak banyak berpengaruh bagi mimpi-mimpi Yang pelan-pelan meracuni kami (*)
Saksi-Saksi Siksa Orde Serakah
Editorial, Guratan

Saksi-Saksi Siksa Orde Serakah

15 September 2023 Miskin tambah miskin sengsara. Pemodal, kaya, kapital, langkanya menjejak di badan-badan, di kepala, di nalar fakir papa gelandangan duafa gembel politik serakah… Oleh: Daniel Kaligis MUASAL krisis berkepanjangan, awal perpecahan ditabur benih-benih keraguan seragam di lahan demoskratos. Zaman sekarang dipenuhi ketulian – ketidakpedulian – interupsi untuk diri sendiri — tertanda diri dan sesama sudah jadi asing. Deras hari ini, negara ingkar janji: diri adalah sosok bingung dan ajaib karena dibentuk sistem. Kita ternyata ada dalam upaya mencari jejak-jejak suara dan identitas orde yang sengaja dikaburkan, atau malah hilang bentuk. Dalam senyap renung mengental di jiwa, di nalar, di badan kemanusiaan Indonesia. Coba tanya klaim ‘rasa memiliki itu’. Jangan-janga...
Memanipulasi Kepahitan dengan Canda
Esai, Opini

Memanipulasi Kepahitan dengan Canda

06 Januari 2023 Bercanda, tapi ini tertawa candaan serius, bius yang menghidupkan otot dan otak... Basahkan bibir dan tertawalah, bercandalah, sekali lagi tertawalah sebab bumi dan peradaban lucu...  Oleh: Riverto Hillary Penulis adalah tukang foto dan suka bercanda Tinggal di kota Manado Gambar: Berkibar ke kanan ke kiri ke mana-mana KISAH manusia hanyalah sebatas usia. Jika kita tidak menorehkan teori berdasarkan pengalaman hidup maka tak ada yg bisa diingat orang sebagai pelajaran. Salah satu cara sederhana adalah memanipulasi kepedihan dan kepahitan kita dalam bentuk canda agar lebih mudah dipahami walau bathin kita sendiri kadang teramat berat menanggungnya. Namun jika itu menjadi pembelajaran bagi orang lain, maka tugas kita sebagai homososialismus sudah dijalankan. B...