Tuesday, November 19

Tag: Kampanye

Merindu Pagi Sunyi
Susastra

Merindu Pagi Sunyi

26 September 2024 Oleh: Dera Liar Alam PAGI itu tiba diam-diam Pergi diam-diam Di sana, pernah diskusi mezbah Asap mengepul di belakang. Perempuan menyeduh koffie, memanak jagung, mendiamkan anaknya bersorak haus lapar. Pagi itu tiba diam-diam Pergi diam-diam Di bukit pepohon mulai rebah, diganti pengumuman kampanye Asap mengepul di jalan-jalan, di lorong-lorong belantara. Laut dan mega bersambung ufuk di mana nelayan memandang istananya nun jauh. Alang-alang seumpama emas di atas segitiga monas, monumen nasi panas serta ikan bakar dan sedikit air di musim kemarau… Pagi itu tiba diam-diam, gelombang telah kobarkan amuk semalam suntuk, berita siapa yang hilang pergi diam-diam. Didiamkan. (*)
Banjir Kampanye Setan
Susastra

Banjir Kampanye Setan

04 Januari 2024 Kalkulasi berapa banyak janji di zaman silam yang telah terpenuhi sekarang, semisal: fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara. Sumpah yang digariskan undang-undang sebagai amanat ditujukan pada penyelenggara negara, namun terus diingkari. Miskin tetap berderet, dan paling santer isunya adalah miskin cara pandang… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Hujan di Luar Kaca ORANG-ORANG gila diguyur hujan, saya menulis sajak: berkeliling kota, di jalan Garuda, kemudian ke arah W.R. Supratman, A.A. Maramis, Samrat, membaca nama-nama, kenal? Mungkin, bila mereka ngaku berteman. Spanduk-spanduk di bawah rindang, di lokasi sorot mata gampang pandang. Ini sajak kota — Coba hitung janji tertera dalam media kampenye: berjuang bagi kepentingan rakyat. Rakyat mana? Membela ...
Sampan di Alilia
Foto Pilihan

Sampan di Alilia

23 Juli 2023 Oleh: Dera Liar Alam BERTALU suara kampak dan pisau menatah memahat kayu, dahan, batang rebah. Di sana laut sunyi siang terik. Jejak interview, mengeja nama, Vick, Nurdin, entah siapa lagi. Anak-anak bermain di samudera, mendorong sampan hingga ke tengah. Kami berkisah dialog kampanye, orang-orang yang datang bersosialisasi, katanya hendak membangun negeri: "Mereka berjanji datang lagi, menyumbang tempat ibadah, membangun jalan. Sampai sekarang belum ada yang kembali, hanya janji. Rumah kami di sana, di atas bukit," tutur Nurdin. Sampan dan laut sunyi, anak-anak berenang. Mereka mengenal bubu dan pancing. Jaring mungkin sering dilihat bila ada perahu-perahu bermesin sandar di pasir, dekat tempat mereka bermain. Di sana, jalan berlubang dianggap bukan soal. Stunting...
Pidato Gazimestan
Internasional

Pidato Gazimestan

16 April 2022 “Ilusi bahwa orang-orang Serbia yang berperang melawan Turki di Kosovo pada tahun 1389 setara dengan orang Serbia yang berjuang untuk keberlangsungan kehidupan nasional Serbia pada saat ini,” ujar Edit Petrović. Tertera di ‘Ethnonationalism and the Dissolution of Yugoslavia’. Kampanye perang adalah dendam kekal di semesta, kapan saja dapat meletus merenggut apa saja, manusia, entah mengerti atau masih bingung, atau mungkin terlibat, bisa saja jadi tumbal… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis MEMBACA Nagodba, Horvát–magyar kiegyezés, apa yang dikenal sebagai ‘Kroatisch-Ungarischer Ausgleich’, pakta yang disepakati tahun 1868, mengatur status politik Kroasia di wilayah Hongaria — bagian dari Austria-Hongaria – berlaku hingga usai Perang Dunia Pertama....