Tuesday, November 19

Tag: Kabut

Kabut Turun di Meja
Susastra

Kabut Turun di Meja

17 Maret 2024 Oleh: Dera Liar Alam GELAS putih berkabut putih di seberang labuhan nun jauh Lensa memerangkap hijau dan biru Kampung berserak hunian anak-anak muncul dan hilang di antara dahan Dan jutaan biru gradasi bersambung teluk, awan, langit, samudera… Collocalia vestita bersarang entah di gua entah di kolong labuhan Visir senapan menggambarnya sekali sentak badai sasar letak otaknya Biru hitam putih berdarah… Kabut turun di meja bersama catatan murka, bengis, merah, asap Mezbah bersusun batu-batu, tanah air, dan tiang bendera Keramat sudah dimetrai dalam tafsir… Kita bercinta ilusi dilabur warna: badan, jiwa, gerak, geliat Dari meja pindah ke dipan – kabut bersetubuh nyawa Di atas nyawa... Badan berkeringat tafsir kejadian keramat Keluaran keluh dan luapan lava Gunung-gunu...
I’ll Melt the Snow
Foto Pilihan, Susastra

I’ll Melt the Snow

22 November 2023 Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Bulan jingga di bayang dahan KISAH malam padaku: wahai dingin badai aeolian titisan aurora, crystal-mu memutih di pelataran arctic, ranting-ranting biaskan kelam, rona rindu dari waktu ke waktu yang kau tabung di tiap butir salju. Kita pernah setuju, memainkan glasier di telanjang rimba, menenun kabut resah semerdu cinta beku abadi.... Jakarta, 2009
Kabut di Seberang Laut
Foto Pilihan, Susastra

Kabut di Seberang Laut

29 Oktober 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Kasir siapkan bill PEPOHON kuning itu cerita kemarau. Kabut bermain di atas laut, hembus asapmu yang ditangkap perekam. Namun kamera enggan bicara. Hanya kapar mengambang di atas meja bertata sisa-sisa sia-sia setelah semua diabadikan untuk abai, sebab sampah lebih nyata di depan perdebatan panjang tentang hal yang itu-itu saja. Kabut di seberang laut dan asap dihembuskan perbincangan. Rakyat itu politik yang dipermainkan sampah ayat-ayat konstitusi. Diam. Perekam memelintir kabar raut tertawan senyum menawan, kasir menyodor bill dan beberapa cangkir berwarna: untuk sajian berita murka perdebatan teramat panjang yang dibawa di jalan pulang, di rest room, di kasur, dan seterusnya. Lalu pagi memulai, asap dan pohon kuning. Bercamp...
Di Bawah Gedung Pencakar Langit
Susastra

Di Bawah Gedung Pencakar Langit

11 Oktober 2023 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Anak-anak kita di bayang musim yang entah GEDUNG-GEDUNG pencakar langit menusuk awan. Kabut menimpanya tapi dingin tertolak pada kaca. Pagi bergetar. Di sisi jalan keresahan bertumpuk seperti sampah dipinggirkan. Hujan menderas dalam musim. Sungai keruh terhenti. Surga penuh dusta melempar kita menjadi pendosa. Saling menatap dalam rembang yang ditinggalkan. Angin menyentuh jalan. Hampa dalam genggaman. Waktu dalam lingkup langit yang beku. Kita sibuk mengais apa saja yang akan berlalu. Tapi hidup adalah kuku-kuku yang kerap membenamkan tubuhku. (*)
Cahaya Acak
Susastra

Cahaya Acak

02 September 2023 Kode 80. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Langit tanpa kupu-kupu CAHAYA acak yang terjebak di langit sepi kupu-kupu turun membawanya menembus kabut lalu pagi datang seperti jalan panjang yang meninggalkanmu sendiri (*)
Rumah-Rumah di Balik Kabut
Susastra

Rumah-Rumah di Balik Kabut

13 Agustus 2023 Kode 52. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Setapak tuju hutan KEMARAU ini berlangsung lebih lama. Pohon-pohon di hutan ini layaknya seorang pria yang tak pernah berjalan jauh dari rumahnya. Mereka berbaris tapi tak rapi. Burung-burung hinggap di dahan. Berkicau dengan buru-buru. Jalan setapak yang dulu pernah membelah hutan manjadi dua bagian yang sama panjang. Menuju rumah-rumah di balik kabut. Dengan sungai dan batu-batu hitam. Halaman yang ditumbuhi bunga-bunga tanjung. Seorang anak yang melewati jalan setapak itu. Mencari di mana tanah penuh cahaya itu berada. Ia melihat ketinggianmu yang menjulang dan kau melihatnya dengan diam. Seperti kabut dan angin yang memenuhi satu sama lain. Ketika kupu-kupu pertama l...
DIAM JAM
Susastra

DIAM JAM

14 Juni 2023 Kode 28. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Menunggu di jendela — dax IA YANG meletakkan api pada malam kau tak ingin nyala ini mengikismu lebih dalam kau buka jendela jalur kosong bintang-bintang malam terlihat gelap lalu sepasang mata seperti dua keping hidup yang selalu melihatku menjadi seorang ibu menangis malam-malam sambil bertanya di mana anakku hanya deru kendaraan dan hawa dingin saling bersahutan pagi mendekat seperti mata pedang jatuh di antara kabut sepagi ini bapak kita mesti bersiap di antara rumput jalan setapak menjauh ia tahu ia mengerti bila tanpa sebab dosa itu terbuat di bawah lonceng kau menunggu jalan kemudahan sebab tubuhmu akan jatuh satu-satu ia yang melatakkan waktu sebelum kita tahu di u...
Hanya Kabut
Susastra

Hanya Kabut

16 Oktober 2022 Kode 97. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Mendung di lereng Empung, DLA Hanya kabut Siang yang redup Mendung akan jatuh Sepanjang jalur yang pernah kita tempuh Betapa akrab kita dengan suasana pagar Maribang Aroma tanah serta wangi kembang di halaman depan Pohon waru di sudut jalan menentramkan pandangan Ketika sore datang seperti petani menyunggi jerami di belakangnya Hamparan hijau tak usai-usai Jam-jam tak juga diam Aroma diang dari rumah belakang mengikuti kita Bersama malam suara jengkerik yang bersembunyi dalam lubang pematang Ketika angin datang seperti karib yang lama raib Dingin dan menyegarkan Andai hidup dapat sesederhana yang kita kira Kau berbisik sedikit berbisik Orang-orang duduk di atas tikar p...