Saturday, January 11

Tag: Indonesia

Membaca: ‘Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft’
Estorie, Foto Pilihan

Membaca: ‘Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft’

08 November 2023 Setahun lewat Narrative Journalism Tour 2022, ada yang hilang dari gambar yang anda saksikan di atas. Dia seorang kawan penulis, jurnalis, peserta acara yang dimaksud… Oleh: Dera Liar Alam NARRATIVE Journalism Tour 2022 – Hari Kedua: saya menera foto di halaman media sosial dengan caption seperti yang tertera pada judul foto ini. Dan tak berselang lama ketika foto tayang, Happy C.K. langsung menanggapi, “Chik Rini,” seru dia. Betul. ‘Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft’ adalah liputan dan kesaksian pembunuhan orang Aceh, ditulis oleh Chik Rini. Sebagaimana ditera di buku Jurnalisme Sastrawi, Chik Rini mendatangi saksi-saksi – yang bersikap tertutup sebab trauma dan tak percaya pada wartawan – di Jakarta, Medan, Lhokseumawe, dan Banda Aceh. Dia, Chik Rini, malah pe...
Garis Embun
Susastra

Garis Embun

03 November 2023 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Screen biru dan kopi hampir tumpah GARIS embun Memanjang di kaca Dingin kembali Di wajahmu Baliho-baliho besar Menggambarkan senyum Kontrak dan kalkulasi untuk semua kepentingan ini Biaya yang terjadi Tanpa sadar telah dibayarkan jauh hari Sebagai satu dasar yang diletakkan bagi keinginan yang disusun secara rapi Segala konstelasi yang timbul Semacam dengung yang merambat Ketika pagi berisi beberapa hal yang dilepaskan Secara bersamaan Setelah angka perhitungan tercapai Penyelenggaraan kekuasaan secara demokratis Bagian dari ikhtiar yang tak banyak berpengaruh bagi mimpi-mimpi Yang pelan-pelan meracuni kami (*)
Musim Perang
Susastra

Musim Perang

29 Oktober 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: You need to know | Source: tbsnews.net – Reuters RESOLUSI nomor sekian itu buntut kekerasan sporadis berabad-abad — tewas, bukan berita: evakuasi – terusir atau hancur. Rilis data korban tentu bersama asap dan bendera-bendera. Modernism memangsa diri sendiri, toko, pabrik, pemukiman, kabinet perang malah berdiri. Nama-nama kota, nama-nama barisan – di tanah kami nama jadi urusan bisnis, dan jadi lahan cari sumbangan ternama kotak-kotak. Gaza seperti diasah, makin runcing, kian tajam. Propaganda. Sini hancur, sana bersorak. Sana hancur, sini bersorak. Semua alot, dan a lot. Banyak dukungan. Duhai, ayat-ayat suci mengabar kereta perang serang. Deklarasi dianggap suci mulia dikawal kaki dan tangan bersenjata siap memangsa bangsa-ban...
Melukis Telukmu
Foto Pilihan, Susastra

Melukis Telukmu

29 Oktober 2023 Oleh: Dera Liar Alam ADA biru yang digumuli putih awan-awam, dan embun jadi kelabu di relung kampung-kampung di bayang hijau kelapa dan mangrove. Semak-semak telah kering hanyut di pantai dimainkan tarian arus, jauh dihela ombak ke tengah samudera. Anak-anak bernyanyi tentang tinta, cinta yang dituang dalam lubuk bumi. Siang itu awan bertaburan membentuk gumpalan di atas atap, di sana memandang air berbatas ufuk. Tak ada kuas melebur kelabu bening menyebarkan putih dan cahaya. Hanya dayung nun jauh di sana di mainkan anak-anak debarkan riak jadi lukisan di bawah saturasi langit mengendapkan proporsi biru kental sekian saat, lalu berubah dari waktu ke waktu. Bila malam datang, ramai merah kuning lampu-lampu para penangkap mengabarkan musim kelahiran, dan gambar bert...
Perahu Iklan
Foto Pilihan, Susastra

Perahu Iklan

29 Oktober 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Satu mendayung PROMOSI itu pepohon kemiri cengkih pala vanilla – dan bumbu rempah kunyit jahe yang berbaris di tanjung di gunung dekat teluk, bayangnya ada di air, di riak yang didiamkan badai gelombang. Suatu siang teduh anak-anak memancing, melompat menerkam ikan-ikan termuat dalam jala yang dibentuk lingkaran kecil dalam perahu. Suara nyaring, sorak. Di sana satu jam, dua jam, detak-detak patah waktu berhari-hari menanti senja pulang mengaburkan jingga yang singgah di samudera. Berlaksa zaman silam perahu-perahu didorong derap dayung satu-satu, anak-anak negeri pecinta tualang laut, satu mendayung, dua mendayung, semua mendayung, menangkap satwa-satwa dan membumbuinya dengan lada, sahang… Nyaring sorak: satu mendayung, semua men...
Kabut di Seberang Laut
Foto Pilihan, Susastra

Kabut di Seberang Laut

29 Oktober 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Kasir siapkan bill PEPOHON kuning itu cerita kemarau. Kabut bermain di atas laut, hembus asapmu yang ditangkap perekam. Namun kamera enggan bicara. Hanya kapar mengambang di atas meja bertata sisa-sisa sia-sia setelah semua diabadikan untuk abai, sebab sampah lebih nyata di depan perdebatan panjang tentang hal yang itu-itu saja. Kabut di seberang laut dan asap dihembuskan perbincangan. Rakyat itu politik yang dipermainkan sampah ayat-ayat konstitusi. Diam. Perekam memelintir kabar raut tertawan senyum menawan, kasir menyodor bill dan beberapa cangkir berwarna: untuk sajian berita murka perdebatan teramat panjang yang dibawa di jalan pulang, di rest room, di kasur, dan seterusnya. Lalu pagi memulai, asap dan pohon kuning. Bercamp...
Pesta Sosial
Susastra

Pesta Sosial

29 Oktober 2023 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: Hendak foto DI trotoar ia acungkan tangannya Menjadi saksi ada yang pernah Banyak bicara di sini Ia berdiri tegak Mewakili yang telah terjadi Membuka ruang untuk percakapan yang akan berakhir beberapa jam ke depan Ia berteriak lantang Seperti tak pernah mengubah apapun Ia berbicara hanya untuk didengarkan Tapi kau mungkin lebih tahu dari aku Pagi adalah melupakan apa yang terjadi Membenamkan harapan di atas meja yang penuh tawa Pertunjukkan selesai Dan kau akan tetap berjalan di atas trotoar Malam ini Melihat bintang jauh (*)
Pemuda Sikapi Situasi Politik jelang Tahun Politik
Advertorial, News

Pemuda Sikapi Situasi Politik jelang Tahun Politik

28 Oktober 2023 Gedung Sebaguna Makassar di Jl. Domba No. 18, jelang siang, 28 Oktober 2023: Orang-orang bersua dalam Dialog Kebangsaan. Topik menarik dengan tema ‘Usahakanlah Kesejahteraan Kota – Peran Pemuda Menyikapi Politik dan Tantangannya.’ Oleh: Daniel Kaligis DI SITU, di Gedung Sebaguna Makassar, idea diperbincangkan para orator. Hadir tokoh-tokoh pemuda dikawal para gaek-sepuh yang punya banyak pengalaman. Acara ini digagas ‘Aku Muda Jaga Kota Moakassar’, dan proses dialog dimoderatori Yoris Ratu Subah. Yoris pada sesi pembukaan mengulang semangat persatuan. “Pertemuan kita di sini singkron dengan semangat Sumpah Pemuda,” tutur Ketua Pemuda Katolik – Komcab Kota Makassar itu. Sambutan Yoris dikuatkan Hesky Andhika Wurarah, praktisi hukum di kota Makassar. “Nilai univers...
Apa yang Kau Pikirkan?
Susastra

Apa yang Kau Pikirkan?

20 Oktober 2023 Oleh: Onald Anold Penulis adalah seniman Tinggal di Jakarta BERINGIN tua itu sudah lapuk dan anak anaknya menjadi benalu di sekelilingmu Menyetan menggerayangi bumi dengan doa doa salah dari tanah ini Dan tahyul-tahyul menjadi agama sejak pembantaian yang letih bersaksi Apa yang kau pikirkan? Banteng tua kemaruk emas itu kini melebihi beringasnya Dan anak-anaknya berlomba menjadi tuhan di mana-mana Seolah malaikat bagi negeri ini tanpa muka dengan ayat-ayat demokrasi yang katanya Datang dari tuhannya sang proklamator Apa yang kau pikirkan? Ratusan juta orang berbeban hutang kekeparatan dua golongan mahluk ghaib ini Dan diamnya para pemegang tasbih, pemegang rosario, pemegang kemenyan, dan leluhur seantero negeri ini Pikirkan itu Tak perlu kau timbang di hatimu Kar...
Birahi Kuasa Dinasti Lupa Etik
Editorial

Birahi Kuasa Dinasti Lupa Etik

18 Oktober 2023 Lupakan saja, sebab birahi kuasa itu sungguh sementara meninggi dan akan terus dipertontonkan, dipertahankan dengan sejumlah argumentasi. Drama ini yang dikunyah pemirsa di mana saja, jadi gunjingan di berbagai tempat, namun kekuasaan tidak lagi malu pada berbagai soal. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Diberi tanda DRAMA sidang direcoki sejumlah tafsir, rakyat penontonnya. Gugat, cabut, dibantah, batal, ditunda, disetujui. Ruang uji gaduh, ruang tafsir ricuh, sekian lama tarik-ulur: beda pandangan, beda pendapat. Karena kita akan terus mengulang pesta nista pembohongan rakyat, maka, cara apa saja terus digeluti, asal rakyat bingung: Eksploitasi kuras habis – kiat ekonomi pembangunanisme meninggalkan setumpuk besar perkara derita miskin isi kepala, miskin badan, m...