Monday, December 30

Tag: Gambar

Pengamatan Sesat Akal
Opini

Pengamatan Sesat Akal

29 September 2024 Oleh: Raditya Siboro Penulis Tinggal di Bandung BANYAK pengamat di masyarakat tingkat RT/RW yang sebenernya lebih cocok disebut sebagai pengarang narasi atau framing yang isinya minim data. Hanya modal melihat pakai bola matanya sendiri lalu bilang sebuah pasar atau sebuah aktifitas kerumunan masyarakat sangat ramai, meriah, mendapat sambutan dari berbagai pihak. Contohnya adalah tulisan pada foto yang disajikan ini, memang berapa orang sih yang mampu belanja mainan sampai harga jutaan? Memang berapa orang sih yang mampu beli tiket konser? Sampaikah dua ratus ribu orang semuanya? Penduduk Indonesia ada dua ratus delapan puluh juta jiwa, angakatan kerjanya kurang lebih lima puluh persen atau sekitar seratus lima puluh juta jiwa, sisanya tidak bekerja atau masih s...
Melukis Telukmu
Foto Pilihan, Susastra

Melukis Telukmu

29 Oktober 2023 Oleh: Dera Liar Alam ADA biru yang digumuli putih awan-awam, dan embun jadi kelabu di relung kampung-kampung di bayang hijau kelapa dan mangrove. Semak-semak telah kering hanyut di pantai dimainkan tarian arus, jauh dihela ombak ke tengah samudera. Anak-anak bernyanyi tentang tinta, cinta yang dituang dalam lubuk bumi. Siang itu awan bertaburan membentuk gumpalan di atas atap, di sana memandang air berbatas ufuk. Tak ada kuas melebur kelabu bening menyebarkan putih dan cahaya. Hanya dayung nun jauh di sana di mainkan anak-anak debarkan riak jadi lukisan di bawah saturasi langit mengendapkan proporsi biru kental sekian saat, lalu berubah dari waktu ke waktu. Bila malam datang, ramai merah kuning lampu-lampu para penangkap mengabarkan musim kelahiran, dan gambar bert...
Bayang di Teluk
Susastra

Bayang di Teluk

28 Januari 2023 Oleh: Dera Liar Alam ENTAH diingat, suatu sore saya menata kamera untuk memetik cahaya di nadir, memintalnya sebagai gambar — bayang itu sudah sering berada pada titik itu, di sana: 12° below the horizon, mengenang seseorang yang bercerita pengalaman kegilaan manakala jatuh cinta. Berkali-kali mengalami dan terus mencinta, kisah ini tentang sajak silam yang pantulannya menjadi bayang di teluk. Perjumpaan teks karena gambar, Jamal menulis tentang sesuatu peristiwa: Lalu kehidupan katamu memang mesti dirayakan Sedang di sini belum kucium bau pesta Justru muncul serupa cemas pada sisa usia Melekat di detak hari-hari Merambati ruang hampa ego sendiri Lalu rindu sebatas runtutan kata-kata Terbaca oleh sesiapa Namun dengan ejaan berbeda Hidup dalam realita Adalah der...