Friday, December 12

Tag: Cahaya

Telah Sampai pada Pagi
Budaya, Susastra

Telah Sampai pada Pagi

03 April 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro AKU hirup malammu yang gelap hanya berhasta dari keremangan cahayamu. Di jari-jariku yang kecil tak ada air yang mengalir, sungguh serupa angin kau sibakkan wajahku. Kau ayunkan waktu, aku terlontar dalam sepi, di hening ini aku jumpai satu persatu keterasinganku. Begitu lumurnya diriku. Hanya bayang, tak lagi bayangan dalam hujan. Aku terpekur dalam ukuranmu. Aku meraba-raba dalam jengkal yang tak lagi aku temui. Hanya jarak yang semakin asing, semakin nyaring. Bila nanti, di suatu pagi yang tak bisa kukenali, kau dan aku hanya duduk, tertunduk. Kayu-kayu telah lapuk tak ada lagi ukuran untuk timbangan. Aku berharap bisa memandang wajahmu, hanya wajahmu. Seperti yang dikabarkan hujan pada angin,...
Medan Laga
Susastra

Medan Laga

20 Februari 2022 Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro SATU IA BERANGKAT, didengarnya hembus angin, suara-suara yang datang padanya. Sepasang mata menatap dirinya. Perintah yang harus ditunaikan, pada hujan yang jatuh, ia akan menyimpan, bila kelak ia sampai pada suatu tempat, di mana gelap dan gelap menjadi batas pandangannya, serta cahaya yang tak pernah bisa ia lihat wujudnya, ia akan bercerita, pada medan laga ia berhenti dan memulainya. DUA RIMBUN belantara yang tak pernah di kenalnya, lembut kabut luruh, malam yang pekat, ia tajamkan pandangan, menampik dingin yang menggigilkan tubuhnya, berharap bila hujan berhenti, mengantarkannya pada pagi, kembali pada waktu, kasihku aku telah jauh padamu, pagi menunggu, rumah yang terbuka, serta pagar bun...