Tuesday, November 19

Tag: Britania Raya

Ani dan Vergeltungswaffe
Estorie, Internasional

Ani dan Vergeltungswaffe

17 Maret 2024 Ani meramu memasak, orang-orang menikmati santapannya, menghempas haus lapar... Mesin perang ditampilkan, jutaan orang kagum, lalu jutaan pula yang meregang nyawa. Senjata tidak pernah membuat bumi berdamai... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Supervised by American soldiers, German civilians from the town of Nordhausen bury the corpses of prisoners found at the Mittelbau-Dora concentration camp in mass graves. Rare colour photograph taken in 1945. Sumber: Mittelbau-Dora, wikipedia ANI menyiap bumbu, pilah-pilih yang segar, mencucinya lalu meletaknya di wadah plastik, siap digunakan siap disimpan lebihnya. Begitu saban pagi, ruangan bersih, pisau tajam, ikan tangkapan dicopot insang dan isi perut, diguyur air, lalu masuk kotak penyimpanan kemudian diletakkan dalam pe...
Padi di Oesao
Foto Pilihan

Padi di Oesao

15 Maret 2024 Oleh: Dera Liar Alam OESAO mengingat perjalanan panjang seharian, lalu jiwa disegarkan pemandangan elok, pematang nan sunyi, tangan perempuan-perempuan terampil menanam padi di petak sawah. Sore di Oesao, Kupang Timur. Membayangkan proses padi ditanam dan tumbuh di musimnya, saya mengutip artikel Arman Yuli Prasetya, kawan yang bermukim di Bojonegoro bersajak ‘Setelah Panen’: “Tumpukan jerami kau bakar sore ini, menjadi asap yang hilang ditiup angin. Keringat yang jatuh dari tubuhmu telah tumbuh menjadi tumpukan padi di pematang. Ketika hari telah surup, gelap semakin jelas kau lihat pada hamparan tanah ini.” Merekam cerita padi ditanam seumpama mengeja sejarah orang-orang yang ada di sana, pulau itu sebagaimana fakta tercatat pada bagian selatan dan tenggara Timor t...
Pandemi: Proyek Panik
Budaya, Esai

Pandemi: Proyek Panik

06 Maret 2024 Oleh: Daniel Kaligis Babad yang tak sempat disajikan saat pandemi merebak, anda boleh menikmatinya di lain kesempatan, walau pengalan-penggalannya mungkin telah anda baca dalam artikel berbeda atas nama siapa atau atas nama saya. Begini tersurat: Torang manyanyi – love is all that I can give to you, love is more than just a game for two . . . Sudah dicatat, global financial crisis, billions of human beings living below the poverty line, thousands dying needlessly from war, malnutrition or easily curable diseases and thousands more dying. Maar, history pernah dibongkar-bangkir semau orde, semau kepentingan yang bersarang dalam kuasa para penindas... ILUSI berlayar dalam badai, pandemi ini perang. Walau, kita dapat menelisik pertalian soal hari ini dari ‘benang merah...
<strong>Sandar di Liang Lolong</strong>
Estorie

Sandar di Liang Lolong

01 Februari 2023 Status negeri, bentuk pendidikan sekolah dasar, kepemilikan pemerintah daerah, ada surat keputusan pendirian sekolah, ada izin operasional. Anda boleh telisik di mesin pencari, nama ini terrekam asing, satu dua data anda bersua, mungkin tanpa pengenal yang buat kita lebih akrab… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Perahu sandar di dermaga dan para penjemput. TIADA pemberita di sana, tukang tulis, tukang wawancara, sibuk memerhati politik di ibu negeri, di kabupaten. Manakala sandar di Liang Lolong, saja berjumpa anak-anak bercengkrama dekat perahu. Ada dua tiga mungkin lebih penjemput dengan sepeda motor, wajah penuh tanda tanya, namum senyum mereka niscaya lebar. Berapa tahun silam datang, kemudian menulis beberapa peristiwa kecil: ‘Pantar, Siapa Gentar’. Berita d...
Dunia Baru
Editorial, Esai, Guratan

Dunia Baru

07 Juni 2022 Menghitung berapa dasawarsa bumi panas pertikaian, keyakinan-keyakinan merasuk ruang relung rakyat tanpa diuji, maka rakyat ikut berkelahi. Chee Rich, kawan diskusi di bumi maya buka suara, “Babad tanah leluhur — bukan dari cerita film Indonesia saja — menari dalam cinta dan darah. Keturunanmu akan meremukkan kepalanya, warisan seribu zaman yang mengundang seribu bukti kasih; Sahihkah bukti-bukti? Aku keturunan dari keturunan dan keturunan dari yang tidak ada jadi ada. Kita bukan siapa-siapa, tapi apa yang jadi bukti sejarah bahwa kita ada dari masa lalu.” Begitu interupsinya hari ini pada judul di atas. Entah ilusi kita sama, bermimpi air layak konsumsi sejuk segar, berenang di sejuk segar alam. Menunda kekalahan dan mati berkali-kali… Oleh: Daniel Kaligis Penulis ada...