18 Oktober 2022
Movimiento 26 de Julio, organisasi revolusioner yang dipimpin Fidel Castro untuk menggulingkan kediktatoran Fulgencio Batista pada 1959 di Cuba. Gerakan ini selasatu yang menjadi inspirasi Mandela.
Oleh: Dera Liar Alam
Editor: Parangsula
Sumber gambar: Mandela Prize
PEMBANGKANGAN sipil, menjadi bagian dari history kehidupan Mandela. Pemilu multiras dengan keterwakilan penuh mengantar dia menjadi pemimpin di Afrika Selatan, 1994 hingga 1999. Selama masa pemerintahannya, dia berfokus pada penghapusan pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan, kesenjangan, dan mendorong rekonsiliasi rasial.
Dalam Mandela: A Biography, Martin Meredith, 2010, menulis yang mana di masa pemerintahannya Mandela mewarisi negara dengan kesenjangan kekayaan dan jasa yang sangat besar di kalangan masyarakat kulit putih dan hitam. Dengan populasi 40 juta orang, kurang lebih 23 juta di antaranya tidak terhubung dengan listrik atau sanitasi memadai. Ada sekitar 12 juta orang tidak punya suplai air bersih, dan 2 juta anak tidak bersekolah dan sepertiga penduduknya buta huruf. Lebih kurang 33 persen rakyat menganggur dan nyaris separuh populasi hidup di bawah garis kemiskinan.
Cakupan program rekonstruksi dan pembangunan yang dijanjikan harus disusutkan, tak ada nasionalisasi atau penciptaan lapangan kerja. Cadangan keuangan pemerintah hampir habis dan seperlima anggaran nasional dihabiskan untuk bayar utang. Begitu disebut Anthony Sampson pada tulisannya Mandela: The Authorised Biography, 2011.
Pengadilan Rivonia di subperkotaan Johannesburg, pernah menghukum penjara seumur hidup Nelson Rolihlahla Mandela. Walau kritikus sayap kanan menyebut dia teroris dan simpatisan komunis. Mandela terus melesat. Dunia mengenal dia sebagai negarawan ulung — berfokus pada aktivitas amal, berantas kemalangan kemiskinan dan HIV/AIDS. (*)