Tuesday, April 30

Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk


09 September 2021


Oleh: Dera Liar Alam


Negara itu batas politik. Dogma, sudah sekian lama membungkam pengetahuan dan fakta-fakta. Namun, keyakinan tak selalu benar-benar dapat bertahan, malah rontok oleh ketakutan ngeri yang ditularkan pesta politik sejumlah pebisnis yang kambuh oleh uang dan alat bayar…

Kuasa turun dari langit, seperti itu klaim sejumlah dogma. Bukan hanya teks Sumeria yang berkisah seperti itu, orang-orang di Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk punya keyakinan seperti teks Sumeria jauh sebelum anda membaca kitab-kitab yang disangkakan suci: putra dewa Hwanung turun dari surga untuk menyatukan umat manusia di bumi…


ZAMAN tembikar tak berpola di Mumun, berikutnya tembikar berpola sisir di Jeulmun. Tak ada teks, hanya kisah tutur dan penemuan-penemuan yang kemudian.

Sebagaimana ditulis Martin T Bale dalam ‘The archaeology of early agriculture in the Korean peninsula: an update on recent developments, masa itu adalah era arkeologis dalam prasejarah Korea yang dimulai sekitar tahun 8000 Sebelum Masehi hingga tahun 1500 Sebelum Masehi.

Zaman Mumun Awal di semenanjung elok ribuan waktu yang lampau, sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi sampai tahun 850 Sebelum Masehi. Di sana ditemukan pola kehidupan masyarakat bertani, berburu, menangkap ikan dan tinggal di permukiman besar dengan rumah lubang berbentuk segi empat bergaya semi-subterranean, yakni tempat tinggal yang punya bagian bawah tanahnya. Orang-orang Mumun egaliter. Kemudian ada persaingan sosial. Lalu ada persaingan para pemimpin besar. Seperti itu dicatat Min-jung Ko dan Martin T Bale, 2006, di Asian Perspectives, Craft Production and Social Change in Mumun Period Korea.

Asadal dalam mitologi dan sejarah, tempat itu adalah ibu negeri Gojoseon, Joseon Kuno merupakan kerajaan yang pertama di Korea. Dongguk Tonggam, yakni catatan sejarah Joseon yang dikompilasikan tahun 1485, menuliskan Dangun mendirikan Joseon bertepatan tahun ke-lima-puluh masa pemerintahan Kaisar Yao, pada zaman Cina kuno. Dia memerintah antara tahun 2357 Sebelum Masehi hingga tahun 2256 Sebelum Masehi.

Samguk Yusa, babad sejarah dan mitos yang mengutip kitab sejarah Cina juga menuliskan tanggal yang sama. Samguk Yusa menuliskan bahwa Joseon didirikan Dangun — putra dewa Hwanung yang turun dari surga untuk menyatukan umat manusia di bumi — tahun 700 Sebelum Masehi. Demikian dicatat Kim Yukhoon, 2007, dalam ‘Korean History for International Citizens’.

Asadal berlokasi di Manchuria, wilayah kuno di Timur Laut Tiongkok, dekat perbatasan Korea Utara dan Rusia dulu kala. Di sanalah Pyongyang, ibu negeri Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk.

Tahun 1932, Jepang membikin negara boneka di Timur Laut Tiongkok dan Inner Mongolia, dikenal sebagai Manchukuo. Dinasti Qing bertahta di sana.

Sebelumnya, Semenanjung Korea diperintah Kekaisaran Korea hingga dianeksasi Jepang usai Perang Rusia – Jepang, 1905.

Manakala Jepang kalah Perang Dunia II, semenanjung itu dibagi Soviet dan Amerika. Pada Pemilihan Umum yang diawasi PBB, 1948, Korea bagian Utara menolak ikut.

Medio 09 September 1984, Kim Il-sung nyatakan Korea Utara berdiri: Democratic People’s Republic of Korea – Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk.

Ideologi Korea Utara adalah Juche. Pemikiran nasional dan internasional Kim Il-sung yang berdalil ‘manusia menguasai takdirnya’.

Mari kita ulangi: Gojoseon adalah kerajaan kuno di Semenanjung Korea. DonggukTonggam, menyebut Dangun Wanggeom mendirikan Gojoseon 2333 Sebelum Masehi. Dongguk Tonggam merupakan riwayat Korea, disusun Seo Geo-jeong (1420-1488) dan sarjana lainnya abad lima belas.

Di sisi lain, para arkeolog menemukan sejumlah besar artefak dan situs tempat tinggal suku Yemaek di wilayah utara Semenanjung Korea. Suku Yemaek mengusahakan pertanian sejak 4000 Sebelum Masehi.

Amnok River, situs lainnya Liao River, diam. Jutaan masa sudah purba dan berlalu di sekujur kenangan yang berganti-ganti. Sejumlah situs punya bekas tapak-tapak peradaban yang terus diteliti dan jadi perhatian orang-orang tertentu yang mau membuka belenggu mitos kemajuan zaman yang belum tentu berlabuh di misteri yang mana.

Walau, di banyak lokasi di bumi, pikiran manusia sudah dibentuk dan dijejali dogma dalam kotak ‘semesta alam tunduk pada kebenaran teks yang tak lebih dari tujuh ribu tahun’, ternyata pengetahuan dan fakta-fakta telah membantah keyakinan itu.

Negara itu batas politik. Asia Timur, yakni sub-wilayah Asia dengan luas sekitar 11.840.000 km². Tiongkok, RRT, Makau, Taiwan, Jepang, Republik Korea, Korea Utara, Mongolia. Dalam sudut pandang politik sisa bagian Rusia di Asia Timur dan di Asia Utara, sisa bagian RRT yaitu Xinjiang, Qinghai, Tibet — di Asia Timur, di Asia Tengah dan di Asia Selatan, Mongolia — di Asia Timur dan di Asia Tengah, berikutnya Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand — Asia Timur dan Asia Tenggara, kemudian negara-negara Mikronesia boleh dimasukkan ke Asia Timur.

Ingat Pyongyang, ingat Chosŏn Minjujuŭi Inmin Konghwaguk, ingat Asia Timur. Lokasi ini adalah salah satu wilayah terpadat di dunia. Lebih kurang 1,5 milyar orang ada di sana. Ada sekitar seperempat penghuni bumi bermukim di sana.

Taedong River membelah Pyongyang. Kenangan silam tentang tanah datar, tanah damai. Asadal, teretak kata demi kata, ‘asa’ dan ‘dal’: dalam damai ingatan masih menjejak di tanah datar, padahal gunung-gunung adalah fakta dan kenyataan yang jadi keyakinan. Tanah pagi, gunung pagi.

Demikian. Berdamailah dalam berkeyakinan. (*)


Photo: Juche Tower
Pyongyang – Night At Night