Monday, November 25

Susastra

Ilusi Imajinasi
Budaya, Susastra

Ilusi Imajinasi

08 Juni 2023 [Haibun] Oleh: MiRa Roe Penulis adalah sastrawan penulis Gambar: twilight - dax Di ufuk barat Matahari terbenam Terbungkus mimpi Hampa politik Kesadaran ilusi Menjadi nyata Aah… Kehampaan ruang politik menukik kesadaran ilusi, terkungkung dalam khazanah budaya kekerasan, segala norma dan tingkah laku manusia menjadi tempat siksaan lahir dan batin bercampur hina, perih dan nyerinya rasa kehidupan. Bermakna lapar Anak bangsa tercekik Kemiskinannya Ada hal nyata dicengkram dari mimpi ilusi, semangat kekosongan nyatanya dipenuhi bisikan rekayasa imajinasi, memiliki tujuan terselubung dengan cara memanipulasi janji-janji pemilu, menuai iman manusia terdepolitisasi, bergelut dengan impian demi menumpuk harapan semu, yang katanya untuk perubahan dan kemajuan hidup b...
Bowong Langit
Budaya, Susastra

Bowong Langit

01 Juni 2023 “Supaya tak tercemar rembesan warna yang luntur karena hujan,” elak Dusing, ketika serdadu menegur dia memasang sang saka terbalik… Terlelap dia lama, lama sekali dari kisah yang ditutur entah sejak kapan dari moyangnya. Klak, dia berdiri di halaman yang rishi, kabut membumbung di atas ubun-ubunnya, gulita, kelam, putih, biru. Dan anak-anak bertepuk telapak meninggi, seperti yang dia sangka: ada yang menghilang dalam hutan, ada yang dia nazarkan sebagai pengganti dirinya meramu dedaun membebat setiap gores luka perkara dan angkara bengis mengangah… Oleh: Dera Liar Alam KITA pernah jadi negara serikat, angkatan perang berkelahi sumberdaya politik pangkat-pangkat gerilya dari belantara kota dan wanua. Rakyat mengungsi, dan tetap terjajah sampai sekarang. Tangga di...
F R A S E  A N O M A L Y
Susastra

F R A S E A N O M A L Y

26 Mei 2023 Oleh: Daniel Kaligis IKLAN-IKLAN menggantung senja Terbakar di terik bola lampu Seperti kisah kualat pemadaman dijawab tunda Bro, sengatnya elektromagnetik Kita di bawah langit Lentera equilibrium Persinggahan kita di waktu lampau Jalan malam yang panjang dirundunglindung dedaun mangga Manakala pagi merekah di Capilano Suspension Bridge, Vancouver, holidays baru dimulai. Ingatlah kenang silam berpuluh waktu hilang: tapak kita menendang-nendang ombak di Teluk Manado penuh bebatu seakan kita bermanja angin di Waikiki Beach, Hawaii Ukulele kita petik menembang o ina ni keke Benar katamu: langit itu ada di jiwa kita Terkadang kita mengoyakcabiknya dalam dendam yang ternyata hanya menambah sayat-sayat luka di badan… Klik, Mana gambarmu yang kau beri judul: this is a pic...
Berkisah Mendung
Susastra

Berkisah Mendung

26 Mei 2023 Oleh: Dera Liar Alam Awan Berkisah tentang mendung dan angin Berkejaran di cakrawala Memandu jejak burung-burung Kadang putih terkadang kelabu Tangis ada di gerimis dan menderas... Pabila sunyi datang menjenguk rindumu Ia adalah terminologi yang sama Dari kabut yang memeluk gunung-gunung Mengurai derai dedaunan saat musim berganti Awan menandai keabadian Saat kau menghilang. (*) DLA, 2010
Stasiun Terakhir
Susastra

Stasiun Terakhir

26 Mei 2023 Oleh: Onald Anold Penulis adalah seniman Tinggal di Jakarta INI KERETA kita, katamu Gerbong tanpa masa lalu Sepinya sesunyi bunyi segetar Bangkunya, selain kita Kosong tak berpenumpang Tepat di hadapan Sebinar matamu Bersama gambar stasiun selanjutnya Di depan Rumah kita menanti, bisikmu: Ranjang yang hangat, Selimut yang lembut dan shower penuh busa, Menunggu… Ahh, Tambahkan sebait lagi puisi kekasih, desahmu Bait terakhir sebelum sampai Sedoa saja Sebagai pencuci mulut pamungkas Sebelum usai Ayo, lekas. Kini birahi berkejaran Waktu begitu lambat menghambat Ruang begitu lengang melenggang Ini kereta kita, teriakmu Di depan stasiun akhir menanti Sepi. Tanpa penumpang Sunyi Dengan plang tegak Menghujam tanah Menghadap langit Bertuliskan nama kita. Rancamaya, 15.1...
Menyinta dengan Sederhana
Susastra

Menyinta dengan Sederhana

17 Mei 2023 Memetik teks, menera ulang beberapa bait Sapardi Djoko Damono, dan percik-percik cerita yang dikira usang dan hilang… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Bulan retak — Ferryaldo, 2013 SUNGGUH, mencinta sesuatu tanpa alasan tampak aneh. Coba kau terka, kapan cinta datang, kapan cinta menjadi kabur dan tanpa bekas, bila cinta mengeras dan tak dapat dibantah oleh alasan apa saja, biar mati sekali pun. Demikian, saya memetik kata-kata ‘cinta’ yang disebut sederhana itu, “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu | Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.” Sajak ‘Aku Ingin’ ― Sapardi Djoko Damono, ternyata tak sesed...
Kupayungi Kau
Susastra

Kupayungi Kau

10 Mei 2023 Oleh: Dera Liar Alam DI BAWAH mendung menggumpal, mencakar-cakar cakrawalamu... pabila tangis gerimis usai, kupayungi kau, bianglala... malam hitam ambang fajar tempat kita besua, berbagi cerita demikian kau terbang tuju nirwana membawa secabik pesan nista laknat sudah dimaafkan, diampuni... hentar tembang persimpangan, wahai nestapa, bagi cinta berantakan (*) Jakarta, 2009
BLOOM
Budaya, Susastra

BLOOM

07 Mei 2023 Oleh: Dera Liar Alam THE moon at noon burnt from gloom to bloom #DaXHaiku #2018vs2021challenge
Kuta
Susastra

Kuta

27 April 2023 Perairan tropis, subtropis, dan jejak penyu lekang - lepidochelys olivacea - olive ridley sea turtle - menggores syair percintaannya di pasir hitam. Senja legam, mengantar pasang dan gelombang, pendatang mengokang kamera, memetik jingga, hembuskan asap di atmosfer beruap asin. Lamun telah dibom berkali-kali, lalu pantai menguning di zaman silam seperti warna bendera partai penguasa, kemudian merah bencana silih berganti... Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Twilight di Kuta pada musim silam. KUTA kutanya nama, lalu lupa. Pernah tunggu gulita, rembulan meninggi dari ufuk Canggu. Singgah lepidochelys olivacea di pasir hitam, nun jauh mendengung tembangmu: kalau sampe bakalae, gendong dia lebeh bae, ole sio, sio sayang e. Torang sajak koffië, sayang pa ngana, sayang l...
Ruang Tunggu Rindu
Susastra

Ruang Tunggu Rindu

19 April 2023 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Angin Diam ANGIN menari di sela goyang ilalang laut pantulkan rimba yang nanti tandus Di ruang tunggu rindu hanya jendela agar aku dapat bersitatap kawan dan awan mendung... Malam kelabu... tanya ke mana arahmu... Jakarta, 2009