Saturday, November 23

Opini

<strong>Gerilya Mesin Perang</strong>
Editorial, Opini

Gerilya Mesin Perang

04 Maret 2023 Interupsi masih sama, pasukan perdamaian terus saja menenteng proposal project dan senjata. Padahal, dewasa ini orang-orang sebenarnya sudah tak kaget lagi dengar desing mesiu, cuma prihatin bila perdamaian diselesaikan dengan mesin perang. Dan ini artinya perang memang tak pernah akan berujung bila tidak ada niat dari penguasa dunia yang tetap bermain di air keruh penindasan rakyat miskin tak berdaya… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Edit patung bersenjata SUATU masa, 2016, kami diskusi gambar mesin perang canggih. Noon di Tea Bar, sambil menatap laut, kembali mengulang catatan diskusi waktu itu, saya ingin berbagi dengan anda saat ini. Nanti anda dapat membacanya di bagian bawah tulisan ini, setelah saya menggambarkan situasi tukar pendapat dengan para sahabat. A...
<strong>Winter is Coming</strong>
Opini

Winter is Coming

15 Februari 2023 Hidup damai, berhikmat agar kita selalu diberikan kesabaran, kecerdikan dan ketulusan... Oleh: Desi Albert Mamahit Penulis adalah Purnawirawan Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut Gambar: Twilight di Laut Flores Sumber teks: KWPR Jakarta APA BOLEH buat, mulai sekarang orang-orang Manado – Minahasa – Kawanua – Sulawesi Utara, perlu lebih banyak lagi berhikmat. Harus lebih bijaksana dalam bersikap dan berperikaku dengan sesama warga Indonesia. Jadi Juru Damai Orang Kawanua harus jadi juru damai. Dan, paling penting harus lebih waspada. Siap-siaga, rapatkan barisan dan kekuatan, agar mampu menghadapi setiap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang ingin mengacaukan kedamaian dan toleransi di daerah Manado, Sulawesi Utara dan juga di Indonesia. Saya katakan...
<strong>Iming-Iming</strong>
Esai, Opini, Politik

Iming-Iming

06 Februari 2023 Masyarakat politis adalah masyarakat yang dikontrol dijajah diperbudak oleh wacana iming-iming. Janji keselamatan diri, janji kesejahteraan, janji kemakmuran, bujuk rayu untuk beroleh sesuatu di masa nanti, dan selanjutnya: iming-iming politis yang transaksional, dan seterusnya… Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado Editor: Daniel Kaligis MANUSIA yang selalu berada dalam bayang-bayang penderitaan karena bencana atau kesialan hidup, mudah percaya dan bahkan seolah telah menjadi kebutuhannya pada wacana iming-iming. Manusia adalah makhluk yang rentan. Maka, iming-iming dipercayai karena setidaknya itu dapat memberi dia harapan. Padahal, iming-iming adalah bujukan yang sangat tipis bedanya dengan kebohongan. Pemberi iming-iming se...
Mbappé, <em>Beking</em> Apa di Taratara
Esai, Opini

Mbappé, Beking Apa di Taratara

14 Januari 2023 War ne Waraney, suatu visi dicanangkan tiga tahun silam, 2020. Berproses, kawan-kawan menyebut wanua sebagai pusat kegiatan apa saja, termasuk pendokumentasian sumberdaya dan pembuatan sinema oleh rakyat, yakni orang-orang di kampung. NYORA bukan nama samaran, dia ujaran, panggilan, tercetus dari diskusi. Dia berbisik di kuping tuli, “Nyanda war-war ngoni.” Kenang tiga tahun silam di Wale Papendangan Sonder, di tanah Minahasa: persiapan film, “Perang Para Petarung, semoga semesta merestui dan Opo Empung memberkati.” Begitu dicatat Candra Dengah Rooroh. Di status sosial media, Bode Grey Talumewo memberi komentar pada pertemuan itu, “Next movie. Talikuran Sonder. 20200105. Colek Mel Gibson.” Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Panggung pertunjukan sebelum film wanua ta...
Petruk Jadi Direktur
Esai, Opini

Petruk Jadi Direktur

13 Januari 2023 Upaya, dorong kaki tangan penunjang ke dalam struktur tubuh sang pemegang kuasa — yang penting orang dekat boleh masuk. Mumpung ada di posisi strategis, mumpung punya wewenang, mumpung ada kesempatan, mumpung belum purna-tugas alias belum pension, masuk saja semua… Oleh: Sudarsono Sablenk Penulis berasal dari Malang Tinggal di Airmadidi SEBENARNYA Petruk berambisi jadi ratu, tapi karena bohirnya modal pas-pasan kalah telak dengan bohir yang besar. Maka cukup didapuk jadi direktur saja, demi memenuhi kuota koncoisme. Setelah dilaktik, segera menginventarisasi sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya, agar bisa diketahui sekolah yang paling kere dan sekolah yang sudah mapan. Agar nantinya bisa dijadikan acuhan program kerja seratus hari. Istrinya tidak ketinggalan ...
Memanipulasi Kepahitan dengan Canda
Esai, Opini

Memanipulasi Kepahitan dengan Canda

06 Januari 2023 Bercanda, tapi ini tertawa candaan serius, bius yang menghidupkan otot dan otak... Basahkan bibir dan tertawalah, bercandalah, sekali lagi tertawalah sebab bumi dan peradaban lucu...  Oleh: Riverto Hillary Penulis adalah tukang foto dan suka bercanda Tinggal di kota Manado Gambar: Berkibar ke kanan ke kiri ke mana-mana KISAH manusia hanyalah sebatas usia. Jika kita tidak menorehkan teori berdasarkan pengalaman hidup maka tak ada yg bisa diingat orang sebagai pelajaran. Salah satu cara sederhana adalah memanipulasi kepedihan dan kepahitan kita dalam bentuk canda agar lebih mudah dipahami walau bathin kita sendiri kadang teramat berat menanggungnya. Namun jika itu menjadi pembelajaran bagi orang lain, maka tugas kita sebagai homososialismus sudah dijalankan. B...
Bagaimana Kalau Kita Rayakan Tahun Baru di bulan Maret?
Opini

Bagaimana Kalau Kita Rayakan Tahun Baru di bulan Maret?

02 Januari 2023 Kelahiran menandakan baru. Semangat baru, terbit dan merekah mengandung harap baru masa mendatang. Setiap orang diperbolehkan membuat tahun barunya sendiri. Sejarah menunjukkan bahwa setiap kebudayaan memiliki sistem kalender sendiri. Setiap zaman memiliki caranya sendiri untuk menghitung waktu. Yang terpenting adalah apa yang akan kita perbuat di masa depan. Oleh: Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. UIN Sunan Ampel Surabaya Sumber: iNewsSurabaya.id ADA ORANG yang menolak 01 Januari sebagai tahun baru. Banyak alasan di belakangnya. Sebagian menganggap bahwa penetapan 01 Januari sebagai tahun baru adalah kesewenang-wenangan bangsa Eropa. Sebagian mau menerima tapi menolak merayakannya. Sebagian bahkan meyakini bahwa tahun baru 01 Januari adalah bid’ah. Berbagai s...
<strong>Beradat Bersarikattoulawa</strong>
Esai, Opini

Beradat Bersarikattoulawa

12 Desember 2022 Hutan takdirnya berkebalikan dengan fenomena hutang negara dan kutang: Hutan makin tandus, hutang kian subur, kutang sudah dicopot. Kutang: tafsir kebijakan sistem. Negara membuka seluas-luasnya kesempatan investasi yang berpotensi menelanjangi adat dan ruang rakyat, termasuk hutan adat dan hutan rakyat… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Pegunungan Lembean, di sisi kiri ketiak danau, di situ Sarikat Toulawa. POTRET hutan di negara kita, sebagaimana dilaporankan Global Forest Resources Assessment, 2020, dirilis Food and Agriculture Organization (FAO), luas kawasan hutan lindung di Indonesia mencapai 51,7 juta hektar - menyumbang sekitar tujuh persen dari total area hutan lindung secara global. Indonesia berada di posisi ke delapan negara dengan area hutan terluas di d...
Surat Purna Polisi kepada Kepolisian R.I.
Hukum & Kebijakan, Opini

Surat Purna Polisi kepada Kepolisian R.I.

05 Desember 2022 Surat Terbuka Disampaikan dengan hormat kepada: Kepala Kepolisian Republik indonesia Kapolda Sulawesi Selatan Kabid Propam Polda Sulawesi Selatan Ketua Kompolnas Kapolres Gowa Ketua PP Polri Gowa SEBAGAIMANA kita ketahui situasi terkini, bahwa, jajaran kepolisian RI bersama pemerintah sementara membenahi institusi ini, dalam hal ini mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri, seperti yang diamanatkan Presiden Jokowi. Maka, terkait hal itu, dan atas nama kecintaan saya pada institusi ini – dan agar kepercayaan masyarakat terhadap Polri boleh terjaga dan tidak mengalami ‘surut langkah’ dalam pembenahan sebab ‘ada kegoncangan praktik, ada polisi nakal’. Lewat surat terbuka ini saya berkehendak untuk meluruskan dan mengingatkan dalam ‘kon...
Dongeng Kebenaran
Opini, Sains

Dongeng Kebenaran

03 Desember 2022 Disarikan dari Kitab Omong Kosong, karya Seno Gumira Ajidarma. Oleh: Wahyu A. U. Penulis adalah Guru Matematika Tinggal di Papua DALAM ilmu pengetahuan, kebenaran itu hanya sebuah dongeng, kita tidak pernah benar-benar tahu sampai itu dibuktikan keliru, karena kebenaran tak bisa dipegang dan hanya bisa dikira-kira dengan cara-cara yang disetujui bersama, tapi tetap saja kira - kira. Karena kira-kira maka sifatnya sementara. Kalau kekeliruan, cara mengukurnya jelas dan akan selalu menyisakan sesuatu yang belum keliru, sampai akhirnya terbukti keliru juga. Lalu semua pasti keliru pada akhirnya, karena pengetahuan manusia tumbuh terus yang meski tiada bisa melampaui cakrawala pengetahuan di hadapannya. Dan ketika semua telah keliru, maka kita akan bilang semua in...