Saturday, September 21

Blog

Memanipulasi Kepahitan dengan Canda
Esai, Opini

Memanipulasi Kepahitan dengan Canda

06 Januari 2023 Bercanda, tapi ini tertawa candaan serius, bius yang menghidupkan otot dan otak... Basahkan bibir dan tertawalah, bercandalah, sekali lagi tertawalah sebab bumi dan peradaban lucu...  Oleh: Riverto Hillary Penulis adalah tukang foto dan suka bercanda Tinggal di kota Manado Gambar: Berkibar ke kanan ke kiri ke mana-mana KISAH manusia hanyalah sebatas usia. Jika kita tidak menorehkan teori berdasarkan pengalaman hidup maka tak ada yg bisa diingat orang sebagai pelajaran. Salah satu cara sederhana adalah memanipulasi kepedihan dan kepahitan kita dalam bentuk canda agar lebih mudah dipahami walau bathin kita sendiri kadang teramat berat menanggungnya. Namun jika itu menjadi pembelajaran bagi orang lain, maka tugas kita sebagai homososialismus sudah dijalankan. B...
Bayang Tidurlah
Susastra

Bayang Tidurlah

05 Januari 2023 Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Kota lelap manakala hari meninggi DAN kata-kata melompat-lompat, melampaui jejak dalam botol plastik... anak manusia mengerang di bayang rindang pengetahuan… jampi-jampi menetes dari tiap geliat lidah mencicip nafsi tidur… tidurlah bayangan tapi kita akan terus terjaga hingga semesta punah… Suatu malam di 2014
Petikan Malam
Susastra

Petikan Malam

05 Januari 2023 Oleh: Christofel W. B. Manoppo Penulis bekerja di Pemkot Manado Gambar: Luna memetik dawai kabel listrik KATA-KATA tidaklah melompat dari dalam kegelapan tapi pengetahuan memang bermula dari ketidaktahuan dan jalan menuju terang, siapa yang mampu mengukur? karena jarak hanyalah ilusi tapi melangkah adalah pasti jadi, mari memastikan diri 16/9/2K13 Revised: 6/1/2K14 Ch. W. B.
Bagaimana Kalau Kita Rayakan Tahun Baru di bulan Maret?
Opini

Bagaimana Kalau Kita Rayakan Tahun Baru di bulan Maret?

02 Januari 2023 Kelahiran menandakan baru. Semangat baru, terbit dan merekah mengandung harap baru masa mendatang. Setiap orang diperbolehkan membuat tahun barunya sendiri. Sejarah menunjukkan bahwa setiap kebudayaan memiliki sistem kalender sendiri. Setiap zaman memiliki caranya sendiri untuk menghitung waktu. Yang terpenting adalah apa yang akan kita perbuat di masa depan. Oleh: Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. UIN Sunan Ampel Surabaya Sumber: iNewsSurabaya.id ADA ORANG yang menolak 01 Januari sebagai tahun baru. Banyak alasan di belakangnya. Sebagian menganggap bahwa penetapan 01 Januari sebagai tahun baru adalah kesewenang-wenangan bangsa Eropa. Sebagian mau menerima tapi menolak merayakannya. Sebagian bahkan meyakini bahwa tahun baru 01 Januari adalah bid’ah. Berbagai s...
Jalan Lain Natal GCDS
Budaya

Jalan Lain Natal GCDS

28 Desember 2022 Alternatif dipilih meski beda tafsir, jalan lain itu tentang perdamaian – tutur di tanah kami menyebutnya sebagai maleos-leosan, masayang-sayangan, meilek-ilekan: berbuat kebaikan, saling mengasihi, dan saling memperhatikan… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Membaca salam damai dari kitab Markus. SERAYA mengucap salam pada hadirin, Ruth Wangkai, aktivis Gerakan Cinta Damai Sulut (GCDS), mengajak Erny Jacob tampil membaca teks: “Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” Demikian Erny, mengutip sebagian yang tersurat di pasal dua kitab Matius. “Intisari pertemuan Natal keberagaman, di Tondano, 28 Desember 2022, akan kita terima dari refleksi setiap perwakilan yang hadir,” tutur Ruth, perempuan enerjik yang juga bergiat di Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia T...
Sambil Resapi Yirgacheffe Ethiopia
Budaya

Sambil Resapi Yirgacheffe Ethiopia

23 Desember 2022 Estorie getir tahun silam, jejak kelana di tanah berilalang, berlumpur, sebab curah hujan tinggi di ujung Desember, di wanua. Di sini pernah tercatat berita kopi, ah mengapa dulu orang-orang disebut terkutuk sebab mengonsumsi cairan hitam itu, padahal nikmat? Biar saja, terus bertualang mencari kopi dalam nikmat nan pahit. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Tabung kaca plastik berisi biji hitam DI SINI sejuk — hawa lebih-kurang sama dengan iklim di lereng Kasuratan, Pangalombian, Lahendong, dan kedai di sini, di Jl. Sreko. Membunuh waktu, minum kopi, mengecap pahit nikmat diseruput pelan, alir cairan itu lewat rongga mulut, meluncur hangat ke tenggorokan, asap mengembunnya menyembur dari hidung dan mulut. Saya berdiskusi dengan Emon di Elmonts Coffee & Roas...
Di sekitar Panel
Bisnis

Di sekitar Panel

16 Desember 2022 Kode 34. Oleh: Arman Yuli Prasetya Penulis adalah Penulis Tinggal di Bojonegoro Gambar: AFTER the rain poem: the rage of heaven and earth depart… Kemudian cahaya jatuh Pada Desember mendung Ada dingin merambat Pada dinding gedung Tiba juga di tubuhku Pada lantai sebelas Aku melihat pohon-pohon Seperti tak mampu mencapai ketinggian Tetesan air jatuh di keningku Dari mesin AC yang lupa dimasukkan dalam anggaran perbaikan Aku telah mengentuk pintu Dan telah kupercayakan kepada rapat dan siding untuk mengambil keputusan Bila nanti kita berdua sampai juga pada hari yang semakin tak pasti Kau mengajakku untuk segera keluar dari sini Semua butuh antre, kataku, Tapi aku gagal untuk selalu menunggu sahutmu. Ketika panas datang Menyingkirkan mendung Desember telah ...
<strong>Beradat Bersarikattoulawa</strong>
Esai, Opini

Beradat Bersarikattoulawa

12 Desember 2022 Hutan takdirnya berkebalikan dengan fenomena hutang negara dan kutang: Hutan makin tandus, hutang kian subur, kutang sudah dicopot. Kutang: tafsir kebijakan sistem. Negara membuka seluas-luasnya kesempatan investasi yang berpotensi menelanjangi adat dan ruang rakyat, termasuk hutan adat dan hutan rakyat… Oleh: Daniel Kaligis Gambar: Pegunungan Lembean, di sisi kiri ketiak danau, di situ Sarikat Toulawa. POTRET hutan di negara kita, sebagaimana dilaporankan Global Forest Resources Assessment, 2020, dirilis Food and Agriculture Organization (FAO), luas kawasan hutan lindung di Indonesia mencapai 51,7 juta hektar - menyumbang sekitar tujuh persen dari total area hutan lindung secara global. Indonesia berada di posisi ke delapan negara dengan area hutan terluas di d...
Dasterku
Susastra

Dasterku

12 Desember 2022 Salemba Bluntas 1992 Tribute buat penyintas KDRT - 16 hari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan Oleh: Emmy Sahertian Penulis berkegiatan di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Kukenakan setiap saat malam tiba Malam-malam penuh prahara ketika aku pasrah pada kuasa kelam yang merajam jarah keperempuananku... Karena aku seorang istri Setiap pagi kutanggalkannya… Kuberdandan dengan seribu senyum, meski guratan siksa  berbekas pada tubuhku... Membeku cinta menghangus frasa meluruh rasa… Menguap tak tersisa… Malam ini… Kukenakan kembali dasterku… Menghadiri ritual malamku di pelaminan sepi… Guratan membiru masih membekas di ingatanku… Di hatiku… Di tubuhku… Lalu kugapai si kecil… Berlari pergi menjauh dari peradaban malam yang kasar tak beradab… Kami tela...
Mythic
Susastra

Mythic

07 Desember 2022 Syair yang mengalir di Wowolean... Oleh: Daniel Kaligis Editor: Kalfein Wuisan Gambar: Kuala Wowolean berhias perahu dan cakrawala mendung AWAN-AWAN mati ditebas badai, hanyut oleh adab mitos perawan. Perahu bersandar jutaan masa musim banjir, lalu pengusiran datang. Masih ingat narakan tempat wurukus lepo kawin-mawin beranak-pinak, kangen di hulu Kelembahuan. Zumisim bertapa di Rewo, bertelur di rimbun eceng-gondok kemudian terbang ke wanua seberang. Bening reflection, anak-anak mawelit – memetik mujair terperangkap net, memungut renga' – keong hitam khas tepi Kelembahuan, negeri beralasan introduksi asing, dan torang yang selalu menyinta mendung. Kemarin di Parorengan, bangau pulang ramai sekali di langit putih. Sisa kertas plastik besi tembaga perak ema...