Thursday, September 18

Blog

Privatisasi, Bumi Krisis Air Bersih
Editorial, Opini

Privatisasi, Bumi Krisis Air Bersih

23 Agustus 2025 Orang-orang cari air sendiri, padahal sumberdaya air dan potensi ketersediaan pincang. World Water Forum, Den Haag, Maret 2000, memprediksi Indonesia termasuk selasatu negara yang akan mengalami krisis air tahun 2025. Sementara sistem tetap membiarkan ketersediaan air dari kemampuan alam semata. Aktivitas tambang nan rakus air dipacu pemerintah dengan sejumlah surat sakti diarahkan pada segala titik kuasa di daerah-daerah. Sistem pengelolaan air bermasalah, praktik monopoli sumberdaya, dan tentu yang tak hendak disebut oleh penguasa adalah privatisasi air. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Water Scarcity in the World Sumber: Made Blue Foundation BLUE PRINT kebijakan privatisasi air Bank Dunia diluncurkan pada 1992 dalam paper berjudul ‘Improving Water Resources Ma...
Sembuhkan Diri
Editorial, Foto Pilihan, Opini, Politik

Sembuhkan Diri

19 Agustus 2025 Gambar Matahari di Ujung Bori mengingat peristiwa ngurusi perkara tanah sepanjang tepi aliran Sabbeng, kali yang sering meluap dan sebabkan pemukiman terendam air dan lumnpur. Ingat kutipan manakala memposting foto itu di media sosial – musim penghujan, 2022: “Ada sesuatu yang lebih berharga ketimbang nafkah dan kepuasan profesional – yakni kemerdekaan dan harga diri.” Kutipan ini tercatat pada editorial edisi perdana Tempo pascabredel, 06 – 12 Oktober 1998. Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Matahari di Ujung Bori FOTO jadi sajak merdeka, tertular banyak peristiwa. Begini yang saya catat, 11 Agustus 2023, ada tiga bait boleh anda nikmati boleh dilupa: Ingin, angin. Kemarau panjang tiupkan dedaun: Anak-anak bakar petasan kemerdekaan, lalu main layangan di petak t...
Saling Bunuh atas nama Nasionalisme
Opini

Saling Bunuh atas nama Nasionalisme

16 Agustus 2025 Nationalism is a modern movement. Throughout history people have been attached to their native soil, to the traditions of their parents, and to established territorial authorities, but it was not until the end of the 18th century that nationalism began to be a generally recognized sentiment molding public and private life and one of the great, if not the greatest, single determining factors of modern history. Because of its dynamic vitality and its all-pervading character, nationalism is often thought to be very old; sometimes it is mistakenly regarded as a permanent factor in political behaviour: — nationalism, britannica Oleh: Pidar Lingi Penulis tinggal di Poland Gambar: Cartolina che mostra personificazioni delle principali nazioni dell'Intesa. Il soldato rus...
The Silent Sky
Foto Pilihan

The Silent Sky

15 Agustus 2025 Oleh: Dera Liar Alam KOTA LAMA Anak-anak bermain di Selat menjemput gelombang Perahu menepi pagi, mimpi tiada sempat menari dalam gelap Bulan mati Riuh baru mulai di seberang Jongaya Pendatang mengintai matahari dari benteng Musim ikan Namun lapak-lapak telah disulap industri Masih kita kangeni anyir mampir di pasir Anak-anak menunggu purnama diganti kelip menyala saban sore Ujung Tanah Lalu syair pelantun nyanyi sodorkan telapak dan pundi-pundi di sepanjang tongkrongan Di Wajo, di Mamajang, di sekitar ruang dijejal orang-orang (*) TWILIGHT Bulogading | dawn and we went down into the silent sky 15 Agustus 2023
Moralitas tanpa Tuhan dan Agama
Esai

Moralitas tanpa Tuhan dan Agama

15 Agustus 2025 Antropologi mencatat bahwa jauh sebelum agama-agama besar lahir, komunitas manusia purba telah mengembangkan norma hidup bersama. Suku-suku pemburu-pengumpul berbagi hasil buruan, menetapkan aturan giliran berburu, dan merawat anggota yang sakit atau lanjut usia. Semua itu dilakukan bukan karena ada ancaman neraka atau janji surga, melainkan karena keterikatan sosial dan kebutuhan bertahan hidup. Oleh: Andi FitriyantoPenulis adalah Pengarang Satire Kontemporer Sumber: esaisingkat.wordpress.com ADA ANGGAPAN KUNO yang diwariskan dari mimbar, kitab, dan doa makan: “Tanpa Tuhan, manusia akan jadi binatang.” Lucunya, sejarah justeru menunjukkan sebaliknya — bahwa banyak binatang yang jauh lebih beradab dibanding manusia yang sedang mengangkat kitab suci di satu tangan, dan ...
YPTAJM Gugat ‘Conservatoir Beslag’ BNI Mattoangin
Advertorial, Hukum & Kebijakan

YPTAJM Gugat ‘Conservatoir Beslag’ BNI Mattoangin

14 Agustus 2025 Oleh: Parangsula Editor: Philips Marx PEMBINA Yayasan Perguruan Tinggi Atma Jaya Makassar (YPTAJM), Dani Chandra Syarif, menggugat PT. Bank BNI Cabang Mattoangin – Kantor Kas Veteran Selatan – Rp. 34,75 miliar, karena secara sepihak pada 23 Januari 2025, tergugat, yakni PT. Bank BNI Cabang Mattoangin – Kantor Kas Veteran Selatan melakukan pemblokiran terhadap tiga rekening milik YPTAJM. “Gugatan kami telah terregisterasi dalam perkara Nomor: 304/Pdt.G/2025/PN.Mks,” tutur Muara Harianja, kuasa hukum YPTAJM. Kondisi keuangan dan operasional YPTAJM terkendala karena rekeningnya tidak berfungsi. “Untuk menjamin kerugian yang timbul, kami harap dilakukan sita jaminan atau conservatoir beslag terhadap Kantor Cabang BNI Mattoangin di Jl. Cendrawasih No.153-155 Makassar...
Janji Palsu Berantas Korupsi
Hukum & Kebijakan, Opini

Janji Palsu Berantas Korupsi

14 Agustus 2025 Saya siap mati untuk bangsa dan negara ini! Jika memang saya menerima mandat dari rakyat, pada saat itu saya akan cari bukti-bukti korupsi. Pada saat itu, mulai saat itu, saya akan kejar koruptor-koruptor itu. Bila perlu sampai Antartika, sampai ke padang pasir paling jauh, akan saya kejar. — Prabowo Subianto Djojohadikusumo Oleh: Dera Liar Alam MENGIKAT— demikian perihal janji itu mesti dilunasi. Apa bunyi janji itu, berantas korupsi? Maju tak gentar hadapi koruptor. “Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor. Mereka harusnya ngerti saya ini siap mati untuk bangsa dan negara ini,” kata Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Presiden Indonesia. Gemanya suaranya masih dapat anda Simak di SINDOnews. Suara itu dikumandangkan sejumlah media di tanah-air. Saya ingat tuli...
Mimpi Rempah-Rempah yang Buyar di Mactan
Estorie

Mimpi Rempah-Rempah yang Buyar di Mactan

11 Agustus 2025 Estreito de Todos os Santos, dikenal sejak 1520 sebagai ‘Selat Seluruh Orang Suci’, jalur yang dilayari Magelhaens mengelilingi bumi, cari rempah-rempah dan harta. Mimpi Magelhaens kandas di Mactan dalam sebuah pertempuran. Lalu tualangnya dilanjut Juan Sebastián Elcano Oleh: Daniel Kaligis Editor: Denni Pinontoan Tulisan ini dapat anda baca juga di: kelung.id – 28 April 2019 RIBUAN TAHUN sebelum Fernando de Magelhaens menjejak Filipina, diperkirakan para Negrito sudah menjelajah pulau-pulau dan rimba di sana. Kemudian datang orang-orang Austronesia. Penghuni Filipina masa lampau diketahui sebagai kelompok pemburu, peramu, masyarakat kesatria, plutokrasi, kerajaan maritim, konfederasi dan kesultanan. Tercatat negara-negara prakolonial adalah kerajaan Butuan, ...
Stunting, MBG, dan Beras Mahal
Editorial

Stunting, MBG, dan Beras Mahal

09 Agustus 2025 Diskon dan gratis itu dongeng panjang yang ditularkan pada mindset seragam supaya tetap menadahkan telapak berharap harga-harga murah, dan tak pernah mau belajar jadi cerdas mengevaluasi jejak peradaban… Oleh: Dera Liar Alam ADOH Kaka, kami di Pantar beras 800K per 50 Kg. Jejak digital obrolan harga beras itu mudah anda cari. Alinea pembuka ini tercetus ketika saya baca postingan Pontius, kawan di Nusa Tenggara, menyoal harga beras selangit. Lalu postingan Pontius dikommentari Nelly Sirr Langga. Intisasi yang dibicarakan Pontius adalah, “Pemerintah jangan ngakali masyarakat Indonesia. Perlu diketahui Pak Presiden, harga beras di NTT khususnya di kabupaten Alor sangat mahal,” sebut Pontius di media sosial, 04 Agustus 2025. Harga selangit. Kabar beras jadi obrolan...
Lebih dari sekadar Intoleransi
Guratan, Opini, Politik

Lebih dari sekadar Intoleransi

08 Agustus 2025 Dalam kenyataan sosial yang kita hadapi hari ini justeru adalah aksi kolektif kekerasan: aksi pembubaran paksa kegiatan ibadah, pengrusakan rumah ibadah, pengusiran kelompok agama tertentu, kriminalisasi ekspresi keagamaan oleh aparat atau sekelompok warga yang mengklaim diri sebagai mayoritas. Karena itu, perlu keberanian bahasa dan ketepatan istilah dalam menyebut fenomena ini. Salah satu usulan terminologis yang lebih jujur dan menggugah adalah kejahatan beragama. Oleh: Denni Pinontoan Penulis adalah penulis Mengajar di IAKN Manado ‎DALAM WACANA publik Indonesia, istilah ‘intoleransi’ telah menjadi semacam kata payung yang digunakan untuk menjelaskan beragam fenomena penolakan terhadap perbedaan keyakinan keagamaan. Mulai dari ujaran kebencian, pelarangan pend...