Sunday, December 22

Balada Gangster: Bonnie & Clyde


23 Mei 2021


Asumsi persepsi seperti estorie, dapat dibantah data dan fakta-fakta: Bonnie Elizabeth Parker & Clyde Chestnut Barrow. Bonnie, nama kontroversi di balik Geng Barrow: W.D. Jones dan Ralph Fults, anggota geng itu bersaksi, bahwa mereka tak pernah melihat Bonnie menembakkan senapan…

Apa mau dikata, mesin pembasmi telah menyalak memangsa nyawa, siapa yang telah ditimbun tanah tak dapat dipanggil kembali untuk bersaksi…


Oleh: Daniel Kaligis


SETAN TEXAS: Los Diablos Tejanos. Institusi bergandeng tiga komponen peradilan pidana sistem Amerika Serikat, di zamannya, terkenal sebagai Texas Rangers. Inilah badan penegakan hukum investigasi di seluruh negara bagian, berbasis di ibu kota Austin. Bertahun-tahun Texas Rangers telah menyelidiki kejahatan pembunuhan, pengendalian kerusuhan, korupsi politik, mereka dilatih, tugas sebagai detektif, melacak buronan, memaksa, dan jadi paramiliter bersenjata.

Kisah Bonnie dan Clyde berujung di tangan mantan kapten Texas Rangers, Francis Augustus Hamer. Zaman Malaise, yakni Great Depression, sementara menyala di seluruh belahan bumi ketikai tu. Medio, 23 Mei 1934, Bonnie dan Clyde, duo rampok kriminal tersohor Amerika, disergap lalu ditembak mati di Black Lane, Louisiana.

Kontroversi — apakah Bonnie dan Clyde mengancam petugas yang berpagar betis mengurung mereka, sehingga keduanya ditembak? Padahal, dalam ‘hukum’ Amerika, penggunaan ‘deadly force’ diikuti sumpah petugas penegak hukum – sah – jika petugas secara wajar meyakini bahwa subyek merupakan ancaman signifikan yang dapat menyebabkan cedera tubuh serius atau kematian bagi diri sendiri atau orang lain.

Bonnie Elizabeth Parker & Clyde Chestnut Barrow, popular sebagai ‘Bonnie dan Clyde’, adalah juga kisah cinta sepasang anak manusia.

Cerita Bonnie dan Clyde difilmkan. Tentang filmnya, Roger Ebert, bilang, “Tonggak sejarah film Amerika ada di ‘Bonnie and Clyde’. Film itu merupakan karya cerdas nan cemerlang, kejam tanpa ampun, penuh simpati, memuakkan, lucu sekaligus memilukan, dan sangat indah.” Pantas bagi saya membaca ‘Bonnie and Clyde’ dari kaca mata Roger Ebert, mengapa? Bukan hanya karena Ebert beroleh Pulitzer Prize untuk kritiknya bagi film-film tekenal, namun karena ‘Bonnie and Clyde’ adalah manusia seperti saya dan anda, yang meng‘ada’ di semesta.

Bonnie Elizabeth Parker, saya membaca kisahnya ditulis Ganjar Firmansyah di idntimes.com: diceritakan bahwa Bonnie menikah dengan teman sekolahnya, Roy Thornton. Saat itu, usia Bonnie 16 tahun kurang seminggu. Berapa bulan nikah, Roy Thornton dipenjara karena perampokan di tahun 1929. Bonnie tak lagi dapat bersua Roy.

Bonnie lalu bertemu Clyde. Walau saling jatuh cinta, Bonnie tidak pernah menceraikan Thornton. Manakala keduanya terbunuh tahun 1934, Bonnie masih mengenakan cincin kawin Roy Thornton. Bonnie punya tato di paha kanan, bertuliskan ‘Bonnie & Roy’ dengan gambar dua hati yang saling bertaut.

Masih dari sumber sama saya kutip, idntimes.com: Clyde Chestnut Barrow. Dia pernah mendaftar di Angkatan Laut Amerika, tetapi ditolak karena efek penyakit masa kanak-kanak yang serius, antara malaria atau demam kuning. Clyde gagal dalam tes medis. Padahal, di lengan kiri penandanya ada, tato ‘USN’.

Kisah anak manusia, Bonnie, saya membacanya sebagai balada gangster. Perampokan bersenjata yang gagal dituliskan juga di Bonhams.

Bonnie menulis sajak. Di masa sekolahnya, dia unggul menulis kreatif.

Balada gangster. Cinta dan sajak tanpa judul. Suatu ketika di April 1932, pencurian gagal di sebuah toko. Bonnie dikurung. Dalam penjara dia menulis 10 Ode yang dia beri judul ‘Poetry from Life’s Other Side’, coretan yang nanti dikenal sebagai ‘The Story of Suicide Sal’, bercerita tentang gadis desa dipikat pacarnya jadi penjahat seumur hidup.

Lalu siapa Hamer, sang mantan kapten Texas Rangers itu?

Francis Augustus Hamer adalah komendan pagar betis 1934. Jago tembak yang melacak Bonnie Elizabeth Parker & Clyde Chestnut Barrow. Terkenal karena ketangguhan dan keterampilan investigatifnya, dia memperoleh status di Southwest sebagai pola dasar Texas Ranger.

Sebagaimana ditulis John Boesseneckeris considered one of the leading authorities on crime and lawlessness in the Old West — Hamer terkenal juga karena dia memimpin pertarungan di Texas melawan klan Ku Klux sejak 1922. Kapten senior Texas Rangers itu diyakini telah menyelamatkan setidaknya lima-belas orang dari gerombolan Lynch. Dilantik ke Hall of Fame Texas Ranger.

Hamer pernah berpatroli di perbatasan Meksiko. Pada tahun 1908, ia mengundurkan diri dari Rangers, lalu jadi Marsekal Kota Navasota, Texas. Perang bandit, sejumlah terminologi dapat anda cari padanannya dengan nama yang mengetuk istilah: Jam Darah, La Matanza, The Massacre, The Slaughter, Hora de Sangre.

Berada di pemukiman tanpa hukum, baku tembak, dihantam kekerasan jadi perkara biasa. Hamer akrab dengan situasi itu. Medio 1911, dia pindah ke Houston untuk bekerja sebagai penyelidik khusus, di mana dia diperbantukan ke Kantor Sheriff Harris County. Tahun 1914, Hamer adalah wakil sheriff di Kimble County, ditugaskan sebagai penyidik ​​pencurian ternak. Setahun kemudian – 1915, dia bergabung kembali dengan Rangers, berpatroli di sekitar perbatasan Brownsville.

Namun, catatan profesional dan reputasi Hamer bukannya tanpa kontroversi, terutama yang berkaitan dengan kesediaannya untuk menggunakan ‘deadly force’.

Nama Hamer tersohor karena tulisan John Boessenecker. Baca dari Reporter.comMacmillan ASCapitol Weekly – dan sejumlah media, disebut Boessenecker lahir di San Francisco tahun 1953. Dia dibesarkan di Mill Valley, California. Tertarik pada sejarah perbatasan sejak usia belia.

Balik lagi pada cerita Bonnie dan Clyde.

Great Depression sementara menyala di seluruh belahan bumi. Di Amerika, Bonnie dan Clyde dianggap ‘Robin Hoods’. Kelompok mereka mencuri dari lembaga keuangan, merampok pompa bensin dan toko bahan makanan.

Kejahatan besar diliput media, ditulis koran-koran. Arsip negara bagian masih dapat ditelusuri, sejumlah literatur menerakan kisah Bonnie-Clyde. Aksi keduanya mempermalukan penegak hukum dan pejabat pemerintah di setengah lusin negara bagian.

Medio 16 Januari 1934, Barrow, Parker, dan kawannya Jimmy Mullens menggerebek penjara penjara Eastham, membebaskan Raymond Hamilton, Henry Methvin, Hilton Bybee, dan Joe Palmer. Saudara laki-laki Hamilton, Floyd, menulis bahwa Henry Methvin bukanlah bagian dari kelompok yang diundang semula tetapi melarikan diri bersama mereka selama kekacauan umum. Barrow secara khusus ingin membebaskan Ralph Fults dan Aubrey Skelley, tetapi dia menganggap penyerbuan itu sebagai pembalasan yang berhasil terhadap sistem penjara.

John Neal Phillips, sejarawan, mengatakan bahwa Departemen Pemasyarakatan ‘membayar kembali’ pelecehan yang diterima Clyde manakala dia dikurung, dan hal itu yang memotivasi banyak tindakannya dan mendasari kejahatannya. Departemen Pemasyarakatan Texas menerima publisitas negatif nasional atas pembobolan penjara. Balas dendam. Reputasi sistem penjara Texas rontok.

Saya lebih tertarik membaca Bonnie dan Clyde, lewat sajak-sajak Bonnie.

Jalan sunyi keadilan nan kejam: Bonnie menyebut kekasihnya sebagai ‘jujur’, ‘tegak’ dan ‘bersih’. Apakah dalam tulisannya Bonnie bercerita tentang Clyde? Ya!

Bonnie mengritisi praksis hukum. Jalan itu benderang tanpa rambu menuntun. Jalan meredup, buta,

mereka tak akan menyerah sampai mati. Dia saksi pertarungan satu lawan satu. Saksi pada kemiskinan terstruktur yang dicipta sistem.

Ini salah satu sajak Bonnie:


The Trail’s End

You’ve read the story of Jesse James
of how he lived and died.
If you’re still in need;
of something to read,
here’s the story of Bonnie and Clyde.

Now Bonnie and Clyde are the Barrow gang
I’m sure you all have read.
how they rob and steal;
and those who squeal,
are usually found dying or dead.

There’s lots of untruths to these write-ups;
they’re not as ruthless as that.
their nature is raw;
they hate all the law,
the stool pidgeons, spotters and rats.

They call them cold-blooded killers
they say they are heartless and mean.
But I say this with pride
that I once knew Clyde,
when he was honest and upright and clean.

But the law fooled around;
kept taking him down,
and locking him up in a cell.
Till he said to me;
“I’ll never be free,
so I’ll meet a few of them in hell”

The road was so dimly lighted
there were no highway signs to guide.
But they made up their minds;
if all roads were blind,
they wouldn’t give up till they died.

The road gets dimmer and dimmer
sometimes you can hardly see.
But it’s fight man to man
and do all you can,
for they know they can never be free.
From heart-break some people have suffered
from weariness some people have died.
But take it all in all;
our troubles are small,
till we get like Bonnie and Clyde.

If a policeman is killed in Dallas
and they have no clue or guide.
If they can’t find a fiend,
they just wipe their slate clean
and hang it on Bonnie and Clyde.

There’s two crimes committed in America
not accredited to the Barrow mob.
They had no hand;
in the kidnap demand,
nor the Kansas City Depot job.

A newsboy once said to his buddy;
“I wish old Clyde would get jumped.
In these awfull hard times;
we’d make a few dimes,
if five or six cops would get bumped” 

The police haven’t got the report yet
but Clyde called me up today.
He said, “Don’t start any fights;
we aren’t working nights,
we’re joining the NRA.”

From Irving to West Dallas viaduct
is known as the Great Divide.
Where the women are kin;
and the men are men,
and they won’t “stool” on Bonnie and Clyde.

If they try to act like citizens
and rent them a nice little flat.
About the third night;
they’re invited to fight,
by a sub-gun’s rat-tat-tat.

They don’t think they’re too smart or desperate
they know that the law always wins.
They’ve been shot at before;
but they do not ignore,
that death is the wages of sin.

Someday they’ll go down together
they’ll bury them side by side.
To few it’ll be grief,
to the law a relief
but it’s death for Bonnie and Clyde.


Sajak itu diberi Bonnie bagi sang bunda, The Trail’s End. (*)


Pidgeon: Archaic spelling of pigeon
Photo credit: Gene Hackman, Warren Beatty and Faye Dunaway in “Bonnie and Clyde”.