
07 Februari 2025
Tersambung dari ‘Kisah Api’, di sini ulangan catatan silam, ‘Membakar Dosa Sejarah’, kontroversi melawan kekuasaan korup, api ternyata pernah jadi bagian dari kekerasan sejarah penaklukkan dogma mengabu pada bekas tak pernah hilang…
Oleh: Dera Liar Alam
Gambar: The mystery of Batu Khan – Global Intergold
MEDIO 1207, Jenghis Khan menunjuk Qorchi sebagai gubernur suku-suku Hoi-yin Irgen yang telah ditaklukkan di Siberia. Qorchi dipilih bukan karena kemampuannya, melainkan karena jasa waktu silam kepada Jenghis. Namun, perilaku Qorchi, terutama kebiasaannya menculik perempuan untuk menambah haremnya, membuat suku-suku tersebut memberontak dan mereka menangkapnya pada awal 1216. Gerak selanjutnya, suku-suku tersebut menyergap dan membunuh Boroqul, salah satu nökor Jenghis Khan dengan pangkat tertinggi dan paling dekat. “Jenghis Khan sangat marah atas kehilangan teman dekatnya dan awalnya berencana untuk memimpin kampanye pembalasan. Namun, ia akhirnya dibujuk untuk mengirim putra sulungnya, Jochi, bersama komandan Dörbet. Mereka berhasil melancarkan serangan mendadak terhadap para pemberontak, mengalahkan mereka dan membangun kembali kendali atas wilayah yang memiliki nilai ekonomi yang penting.” Begitu dicatat Paul Ratchnevsky dalam ‘Genghis Khan: His Life and Legacy’.
Membongkar ingatan ‘Kisah Api’:
INVASI 07 Februari 1238 — Pasukan Mongol membakar kota Vladimir di Rusia. Kota itu berada di Sungai Klyazma, pada titik sekitar dua ratus kilometer timur Moskwa.
Invasi Mongol dimulai manakala berkobar pertempuran Kalka, sungai di Oblast Donetsk, Ukraina. Sungai ini mengalir dari Listvanka ke Kalmius, di Laut Azov, yang masuk dekat kota Mariupol. Kekaisaran Mongol dipimpin jenderal Jebe dan Subutai melawan koalisi Rus’ – termasuk Rus’ Kiev dan Galich – dan bangsa Cuman. Koalisi ini dipimpin Mstislav dan Mstislav III dari Kiev.
Tercatat usai invasi Mongol ke Asia Tengah dan jatuhnya Kekaisaran Khwarezmia, pasukan Mongol masuk wilayah Iraq-i Ajam. Jebe meminta izin Genghis Khan untuk melanjutkan penaklukan sebelum kembali bergabung dengan pasukan utama Mongol lewat Kaukasus. Saat menunggu jawaban Jenghis Khan, Jebe dan Subutai menyerbu wilayah Georgia dan membunuh rajanya. Jenghis Khan lalu memberikan izin, sehingga Jebe dan Subutai melewati wilayah Kaukasus dan pasukannya dan mengalahkan koalisi suku-suku Kaukasus, kemudian mengalahkan bangsa Cuman. Khan Cuman melarikan diri ke istana menantunya, Pangeran Mstislav dari Galich, dan ia berhasil meyakinkan Mstislav untuk membantunya melawan bangsa Mongol. Mstislav membentuk persekutuan pangeran-pangeran Rus’.
Pengepungan, api menyala, Vladimir hangus. Kepercayaan jadi abu.
Pada babad pengepungan Vladimir adalah nama pendiri kelompok Blue Horde, Batu Khan.
Siapa Batu Khan? Disebut para penulis kontemporer yang mana Batu adalah anak Jochi, dan Jochi sendiri adalah cucu Jenghis Khan: nama ini dapat ditelusur pada Buku Emas, Altan Debter — catatan yang hilang, ‘Sejarah Rahasia Bangsa Mongol’.
Di balik nama kota, Encyclopædia Britannica mencatat – nama Vladimir sebagai anak kandung dan putra bungsu Sviatoslav I dari Kiev dan pengurus rumah-tangga Malusha. Dalam Saga Norse, Malusha dikisahkan sebagai nabi yang hidup sampai usia 100 dan dibawa dari gua ke istana untuk memprediksi masa depan. Saudara Malusha ini Dobrynya, adalah guru Vladimir dan penasihat terpercaya.
Masih tentang isu api. Firenze Estorië February, regione Toscana, Italia Tengah. Kota yang dibelah Sungai Arno. The Bonfire of the Vanities — Api berkecamuk membakar tafsir asumsi — 07 Februari 1497: Pendukung Girolamo Savonarola menyala-hanguskan benda-benda yang dituduh dapat menggoda manusia jadi berdosa seperti kosmetik, cermin, baju mewah, kartu remi, alat musik, karya seni, lukisan, patung, dan buku-buku yang dianggap tak bermoral.
Siapa Girolamo Savonarola?
Dia musuh besar Paus Aleksander VI. Sang Aleksander VI yang berseteru dengan raja Prancis melihat Savonarola sebagai hambatan, karena Savonarola menolak keikutsertaan Kota Firenze dalam usaha untuk melawan raja Prancis. Savonarola adalah biarawan Dominikan berkebangsaan Italia, perintis reformasi dan martir. Ia dikenal karena menentang kekuasaan Paus dan Penguasa Kota Firenze. Savonarola terkenal karena dia mengecam para rohaniwan korup.
Kisah api, Batu Khan, demikian tokoh berikutnya, Savonarola:: jadi ingatan bukan kesimpulan. Sejarah untuk belajar, dosa ternyata tidak pernah dapat dibakar, selalu ada yang memilih berdiri di titik itu: walau sesuatu perbuatan selalu akan menanggung akibat. Seperti itu, bukan hanya kecaman pada para korup, para ingkar. Kaum yang berdiri membela kemanusiaan semesta mesti bersatu dalam tindak – turunkan mereka – para korup dan ingkar itu dari kursi kuasa. Demikian dicatat sejarah, dan terus berlangsung sampai sekarang, pikir dan tindak. (*)