Perang Para Tuhan
08 April 2022
Nama-nama yang sudah berkalang debu, tak pernah kembali mengisahkan legenda kematiannya.
Oleh: Daniel Kaligis
Penulis adalah jurnalis penulis
FEBRUARI DELAPAN TAHUN SILAM, Emmy, kawan aktivis di Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, mengirimi saya sebuah sajak: ‘Jenderal, ini negeri milik para belatung.’
Saya selalu menikmat bait demi bait sebuah tulisan, memberi catatan di bawahnya, mengedit huruf, membaca kata per kata, menera tanggal, memeriksa tanda baca, seraya membayangkan situasi ketika tiap kata ditera menjadi kalimat.
Sajak Emmy seperti teriak di kuping saya:
Muncrat darah bernyawa seribu itu berceceran, jenderal.
Katanya atas nama Allah Maha Besar
Tapi, kok pemarah, pembunuh
Bagi kami para belatung, ini era belatung
Dan daging-daging segar muda kus...