Rindu Hujan, Ingat Atap Bocor
16 Oktober 2025
Lagu untuk anak-anak sekarang hampir tak pernah terdengar lagi. Walau beberapa syair dan iramanya adalah fakta yang terus berulang di zaman ini, saksi dari sejumlah peristiwa sama dan serupa dengan segala akibatnya, misalnya hujan. Entah lupa, atau tak pernah ditembangkan sebab kita mungkin saja hanya selintas mendengar stanza pertamanya — ini stanza keduanya: “Tik-tik-tik bunyi hujan bagai bernyanyi | saya dengarkan tidaklah jemu | kebun dan jalan semua sunyi | tidak seorang berani lalu.”
Oleh: Dera Liar Alam
POHON basah, kebun basah, jalan basah, pemukiman basah, jiwa basah, basah semua.
Rintik di atap, irama bikin lena, lelap sepanjang musim hujan, ingat syair Saridjah Niung, airnya turun tidak terkira. Rindu hujan, trauma air meluap, got-got tersumbat. Berap...