Monday, January 20

Tag: Pesta Sastra Tanah Leluhur

Sajak Jejak
Susastra

Sajak Jejak

12 Januari 2025 Alternative perlindungan itu adalah terus melawan. Kata, telah sekian lama dimodifikasi jadi firman, tiap kritik dianggap melawan negara. Padahal kaum, menanggung luka, menabung hutang tak pernah selesai, tak kunjung lunas… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Jejak pasar tua di Wanua KAKI tangan luka memar, badan luka memar, berdarah bernanah. Begitu, manakala pesta dihentikan. Namun pesta tidak pernah berujung: terus bersambung Menyabung sabung Tikai dirancang sistem, lalu ditaruh di titik-titik Wanua. Pesta, jalan-jalan ditutup. Negara berdiri jauh, melindungi diri dengan ayat-ayat dari gurun. Anak-anak berkelahi adalah ladang di mana aparat boleh memanjangkan tangan-tangan suap, penangkapan berbayar, supaya penonton tau bahwa mereka bertugas dengan tambahan-tamb...
Sajak Pusu
Susastra

Sajak Pusu

05 Januari 2025 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Gunung Tampusu, Rewo, Hutan Rumbia, serta ladang sawah di kakinya. PUSU memanggil awan-awan bertengger di tahtanya. Begitu leluhur kami meramal hujan terhisap kuala, jurang, tebing, rawa-rewo, telaga purba di relung Salu Mas, Samberong, Watuharan, Tangkiuk, Tatalo'otoken, Talun, Matrong, Pangalombian, Tete U Lei, Linouw, Lahendong. Pada rimba itu, zaman silam Resimen Para Komando baret coklat pernah bergerilya berduel senapan melawan kuasa sentralistik, catatan muntah sejarah itu dikaburkan. Serdadu Tengkorak Liar juga menari-nari di sana, di belantara terhubung teras Lengkoan. Wild Rose impor taman dewa mengajak anak-anak nyanyikan bedil patah puluhan abad bertikai keyakinan. Namun, ada anak-anak terhisap jadi suraro: “Adoh mama e,...
Revolusi Kopi dan Pesta Sastra
Budaya, Susastra

Revolusi Kopi dan Pesta Sastra

31 Desember 2023 Ide mencuat, lalu bersua, Steleng Mawale 2010. Beberapa tahun kemudian menulis – rancu, bias, kata diperguncing sebab negeri sekian lama diwajahkan sistem terpusat. Susastra mesti dari ibukota negara, tidak. Kata, value yang berakar dari mana huruf-huruf itu berawal, bebas merdeka. Saya refrasa keyakinan itu dari wanua, tanah Minahasa 2018. Oleh: Dera Liar Alam PESTA Sastra di Tanah Leluhur 2010: bincang kami politis, memilih huruf sama seperti pilih menu, ini pun politis. Hari ini masih sama, bersama kopi berrevolusi. Gambar dan video selalu lebih menarik daripada text, tiba di 2018. Kopi memang nikmat, kenangan perbudakan — budak sejarah, budak teori, budak text. Dan kita merdeka menyapu semua tatapan. Nanti tengah malam Tomohon semakin dingin, diskusi kita t...