Friday, June 27

Tag: Patung

Mantra Patung
Susastra

Mantra Patung

24 April 2025 Oleh: Dera Liar Alam ISU sosial — patung bersabda realitas artistik: kayu, batu, plastik, logam, resin, daur ulang. Apa itu gabungan tradisional kontemporer inovatif, teks suci cari makna, kita di sini buang air seni saja ditagih patung. Kotak sumbangan terpaksa diletak di sejumlah lokasi strategis supaya menarik perhatian. Patung-patung membawa pundi-pundi beredar dari satu gedung ke gedung lainnya, mereka cari nafkah supaya boleh bertahan dalam gempuran berbagai isu. Berdiri, duduk, bersilat, tidur, ditunggui patung disodori tagihan. Patung, dari hari kelahirannya, mindsetnya sudah diinstall regulasi. Ayat-ayat pajak lantang dari bibirnya: antarlah seluruh sembah sepuluh bagian dari kerjamu berkeringat berdarah itu ke rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan ma...
Sajak Jejak
Susastra

Sajak Jejak

12 Januari 2025 Alternative perlindungan itu adalah terus melawan. Kata, telah sekian lama dimodifikasi jadi firman, tiap kritik dianggap melawan negara. Padahal kaum, menanggung luka, menabung hutang tak pernah selesai, tak kunjung lunas… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Jejak pasar tua di Wanua KAKI tangan luka memar, badan luka memar, berdarah bernanah. Begitu, manakala pesta dihentikan. Namun pesta tidak pernah berujung: terus bersambung Menyabung sabung Tikai dirancang sistem, lalu ditaruh di titik-titik Wanua. Pesta, jalan-jalan ditutup. Negara berdiri jauh, melindungi diri dengan ayat-ayat dari gurun. Anak-anak berkelahi adalah ladang di mana aparat boleh memanjangkan tangan-tangan suap, penangkapan berbayar, supaya penonton tau bahwa mereka bertugas dengan tambahan-tamb...