Tuesday, November 19

Tag: Pao

Renung Salenrang
Susastra

Renung Salenrang

06 Agustus 2024 Oleh: Dera Liar Alam ANGAN deras tuju selat. Masih ada seribu abad menjalar asa. Partikel birumu pantulkan langit lereng Bulusaraung-Bantimurung. Di sana, bernaung kenang Leang-Leang entah diingat saya dalam kufur memandang kelam rindang Pao Makkajoange: di sini awan mengawal malam saban musim. Ambang siang kami makan mie instan rasa soto di tepi Salo Puté, sisa-sisa plastiknya jadi mutiara sepanjang aliran — para ziarah musim berikut merekamnya dengan gawai Adzan mengabar tanah suci, gemanya di rimba, di tembok, di Salenrang. Saya menitip huruf-huruf pada hijau metroxylon yang ruah di sana, kemudian badai dan hujan menazarkan puisi kemarau. Longsor hanyut berita terkurung beban hutan musnah. Jutaan zaman berlalu dan masih kental orang-orang mengeja Baruga, Ba...
Episode Pao
Susastra

Episode Pao

30 April 2024 Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Daeng Dusing membakar kretek. OBROLAN sudah direkam, simpan di mana? Di benak, di jiwa, dihafal berkali-kali: Tanah kaya subur, dedaun misteri. Episode dirobek, gulungan dibakar. Abunya dalam gua, tumbuh jadi stalagmite jadi stalactite di Leang-Leang, di lereng-lereng lurah. Hey Pao, kita pernah jadi negara serikat, angkatan perang berkelahi sumberdaya politik pangkat-pangkat gerilya dari belantara kota dan wanua. Rakyat mengungsi, dan tetap terjajah sampai sekarang. Udin mengeja syair: “Cundung-cundung balaho punna addekko sa'ra kudeddekngko ulu cabale balenu.”  Dia terusir dari ladang dari sawah dari rimba meruah dedaun ranting-ranting yang dipatah tanda. Meraung terompet daun aren daun nyiur batang padi pecah. Jadi tikus, jadi tope...