Sunday, December 28

Tag: Padang

PSTL 2025
Esai, Guratan, Susastra

PSTL 2025

27 Desember 2025 Tuju xmas nan hedon — torang nonton redup, ilalang, pepohon, gunung, lembah, kabel-kabel, wale, susupuan, serap, yakni luna — menggantung amper separuh di awang-awang tenggara... Tualang tou itu syair, pesta di tanah leluhur, subur tafsir… Oleh: Dera Liar Alam Gambar: Wale di bayang Serap, sekeliling Gelap LELUHUR kami menyebut bulan itu serap, dan batas sebagai susupuan. Ada berapa terminologi dari wanua dalam dialek di artikel ini: amper itu hampir, dekat – nyaku itu saya, aku yang ego – torang itu kita orang, atau kami – tou itu orang, manusia, identitas – wale itu rumah, kediaman, tanah leluhur yang punah value oleh karena sistem menjarahnya dengan surat-surat, teks, regulasi. Silakan kembali pada alinea ini bila tersandung teks dalam dialek wanua. Selama...
Laut Mabuk Sampah
Econews

Laut Mabuk Sampah

31 Maret 2022 Manakala WHO menetapkan C19 sebagai pandemi dua tahun silam itu, ada begitu banyak ‘keraguan’, utamanya terkait aktivitas masyarakat mencari sesuap rezeki sebab ketika itu pemerintah menerapkan lockdown di ibukota negara dan di sejumlah lokasi di dunia. Penggunaan masker massif, demikian juga sampah masker terserak di mana-mana, di jalan, mengalir di selokan, di sungai, di hutan, di pantai, dan seterusnya… Oleh: Daniel Kaligis Penulis adalah jurnalis penulis Gambar: Jejak sampah di Kampongpasar. LAUT selalu misteri, kecipak asinnya ratusan zaman masih sama menampar hamparan butir hitam, semak, rawa, bakau, dan tepian di Kampongpasar. Nun jauh di selatan: Bonelowe, Baruja, Benteng, Padang, Balindongan, Barangbarang, Pekangkang, Boneogeh, Reok, Kampoeng Mborong, Wato...
Erelohe
Budaya, Susastra

Erelohe

16 Februari 2022 Erelohe – air berlimpah, mimpi sumber air banyak rezeki. Gelombang di tepi, memecah misteri, hanyut ke tengah mimpi, sandar di dermaga negeri seberang. Hutan, tualang, pulang… Oleh: Dera Liar Alam Penulis adalah jurnalis penulis SAPOLOHE laut itu kau, kangen senyum kaku, arus memukau, desir badai di nadi Bulukumba: bulu’ku mupa, altar di tebingmu. Perang Bone - Gowa, bersua di Tanah Kongkong. Lereng barisan bukit, sajak Lompobattang. Di sini awan-awan, phinisi, ingat dikau, tertutur, ‘mali siparappe tallang sipahua’. Erelohe, air menggenang kenangan tanah air. Kita berlayar. Jauh, kian samar kabut ditampar badai. Masih kekal ingat dikau, ‘mali siparappe tallang sipahua’. Manakala menepi, nama dieja: Ara, Benjala, Bira, Darubiah, Lembanna, Sapolohe, Tanah Ber...